Jumat, 21 November 2014

HUT KKSS Ke-38 : “Doa Bersama Untuk Bangsa”

Ketua Umum KKSS, H.M. Sattar Taba, S.E.
Jakarta, Metropol - Mubes KKSS ke-10 yang diadakan di Makassar pada tanggal awal Nopember lalu mengukuhkan H.M. Sattar Taba sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), tiga puluh delapan tahun usia KKSS diperingati dengan acara syukuran, seraya mengadakan zikir akbar dan santunan anak yatim sebanyak 600 orang, sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, acara berlangsung di Mesjid Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara, Rabu (12/11).

H.M. Sattar Taba yang merupakan Direktur Utama PT. Kawasan Berikat Nusantara (PT. KBN) yang berkantor Jalan Raya Cacing Jakarta Utara dan juga merupakan mantan Dirut PT. Semen Tonasa, bermimpi agar organisasi kekeluargaan ini bisa menjadi kesatuan etnis Nusantara dan bagian pemersatu NKRI dengan semboyan dimana “bumi dipijak ,disitu langit dijunjung,” ujar Sattar.

Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan tersebar diseluruh penjuru Nusantara, terdiri dari 33 badan pengurus wilayah (Provinsi) dan 361 badan pengurus daerah (Kabupaten/ Kota). Acara HUT ini dihadiri ribuan warga KKSS yang datang dari berbagai penjuru Jabodetabek.

Ketua Panitia Achmad Tahir Ratu dalam sambutannya, 600 orang anak yatim diberikan santunan pada cara yang digelar tersebut. “Semoga di bawah kepemimpinan Pak Sattar, KKSS bertambah maju dan mengayomi kita semua,” kata Tahir Ratu. Sebagai Ketua BPD KKSS Jakarta Utara Achmad Tahir Ratu menuturkan rasa bangganya bahwa Ketua Umum BPP KKSS dan Ketua Umum IWSS pada periode 2014-2019 ini dijabat oleh warga KKSS yang berasal dari Jakarta Utara.

"Di Jakarta Utara banyak tokoh KKSS yang potensial dan menjadi barometer kemajuan KKSS,” tandasnya.

Sementara itu Sattar Taba dalam sambutannya menyatakan, rasa syukurnya bahwa dengan persiapan yang singkat acara ini bisa berjalan dengan lancar. Bagi Sattar, acara syukuran, zikir dan memberikan santunan pada anak yatim sangat penting dilakukan. 

“Dimana saja saya berada kegiatan zikir dan memberikan santunan pada anak yatim selalu saya lakukan, untuk membuat hati kita nyaman dalam bekerja dan mendapat keberkahan,” paparnya. 

Menurut Sattar, jika kita ikhlas bersilaturahmi, bekerja dengan tulus untuk kebaikan, berzikir dan bersedaqah untuk anak yatim maka hal itu akan membantu melancarkan pekerjaan yang kita hadapi. Sattar mencontohkan, ketika ia didaulat untuk menjadi Ketua BPW KKSS NTT selama sepuluh tahun. 

“Rupanya, jika kita berbuat baik dan kebajikan maka yang kita perbuat itu akan mendapat balasan yaitu kita akan sukses dan dipermudah dalam bekerja. Contoh waktu di Kupang saya berbakti ke masyarakat sebagai ketua KKSS hasilnya adalah saya berhasil memajukan perusahaan yang terpuruk, PT Semen Kupang,” tuturnya.

Menyinggung terpilih sebagai Ketua Umum KKSS, Sattar menyatakan ini mungkin petunjuk dari Allah dan merupakan amanah yang luar biasa. “KKSS ini merupakan organisasi paguyuban terbesar di Indonesia dan berperan membantu pembangunan di negara kita,

Karena itu Sattar mengatakan, dalam masa kepemimpinannya program konsolidasi organisasi akan dilakukan. Baik jumlah warga maupun kegiatan lapangan usahanya. 

“Kita akan membuat database berapa sebenarnya jumlah warga KKSS, apa jenis usahanya.Disamping itu saya ingin nanti pengurus semua bekerja, bukan sekedar namanya dicantumkan,” harapnya.

Bagi Sattar, warga KKSS memiliki banyak kelebihan yang pantas untuk dikembangkan. “Warga KKSS memiliki kemampuan, spirit, etos kerja yang tinggi, keterbukaan yang semua itu harus saya kembangkan,” ujarnya.

Acara syukuran, selain memotong tumpeng ulang tahun KKSS juga tausiyah dari Kombes Pol Drs. Yahya Agil, MM. Dalam tausiyahnya Yahya Agil menguraikan pentingnya warga KKSS memiliki kekuatan keimanan, ihsan, syukur dan kesabaran. 

Iman adalah nilai-nilai agama yang penting untuk diamalkan, syukur sikap terima kasih dengan segala nikmat yang telah diberikan, termasuk KKSS bisa bertahan hingga 38 tahun, sedangkan sabar wajib dimiliki dalam hidup. 

“Sebab, kalau tidak memiliki sifat sabar akan mudah kena stroke dan stress serta berbagai kerapuhan jiwa lainnya,” jelas Yahya Agil, adapun tokoh tokoh yang hadir antara lain : Mantan Ketum BPP KKSS, H. A. Rivai, Mantan Ketua Umum BPP KKSS, H. Hasanuddin Massaile, Pendiri KKSS, H. Asrul Azis Taba, Kepala BIN DKI, Brigjen TNI Kaharuddin Wahab, Brigjen Pol Yuskam Nur, Dirut PT. Kimia Farma, H. Rusdi Rosman, H.M. Alwi Hamu, Ketua BPW Babel, H. Husein Karim dan Seluruh Perwakilan Pilar KKSS se Jabodetabek. (Kamal)

PT Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Kemandirian

Jakarta, Metropol - Berangkat dari cabang Pelabuhan Tanjung Priok PT Pelindo II, sebagai pengelola pelabuhan Tanjung Priok, dan terbesar di Asia, telah berubah nama dan akan memakai konsep baru yaitu menuju kemandirian.

Perubahan nama menjadi PT Pelabuhan Tanjung Priok dan telah dikeluarkan keputusan Menteri Perhubungan No : KP 818 tahun 2014 tentang pemberian izin usaha PT Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai Badan Usaha Pelabuhan.

Atas dasar itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok mengambil langkah mengadakan pertemuan dengan beberapa pengusaha dan asosiasi untuk berdialog sebagai mitra kerja, yang berlangsung baru-baru ini disalah satu tempat hotel termegah yang ada di wilayah Kelapa Gading Jakarta Utara.

Dalam dialog itu dan diikut serta beberapa wartawan yang sehari-hari meliput di wilayah pelabuhan Tanjung Priok memaparkan, konsep perubahan nama dan pengelolaan manajemen lebih mengedepankan pelayanan cepat dan teratur, tidak lain, agar tercipta keharmonisan bersama-sama.

“Birokrasi juga memberikan pelayan yang transparan dan tidak bertele-tele,” kata Ari Henriyanto, Dirut PT Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan bagi asosiasi perlu perbaikan pelayanan disana sini. Agar tercipta pelayanan yang prima. Dan standar pelayanan harus jelas.

Bagaimanapun juga, pelayanan kurang baik, akan tercipta efisiensi waktu yang lama dan mengakibatkan nilai tambah biaya. “Kepastian waktu proses bongkar muat harus jelas, agar efisiensi biaya tidak tinggi,” ujar salah seorang anggota Ginsi.

Oleh karena itu, dalam mengelola pelabuhan harus ada kepastian. Yaitu bagaimana mengelola aset yang ada dan Sumber Daya Manusia (SDM) dipertajam. Agar benar-benar kepuasan pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Priok, Memuaskan. (Delly M)

Kunjungan BI dan Bupati Beltim Ke Buku Limau

Rombongan  Bupati  Beltim, BI ,TNI-AL, POL AIR, TNI AD, POL PP
Belitung Timur, Metropol - Bank Indonesia (BI) Palembang dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar sosialisasi keaslian uang rupiah dan kesadaran bela negara serta program sosial bank Indonesia sekaligus Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menggelar dialog audiensi Bupati Belitung Timur di Pulau Buku limau Kabupaten Belitung Timur, Selasa (11/11/2014).

Agenda sosialisasi ini dilakukan di pulau-pulau terluar wilayah barat Indonesia yang berdekatan dengan negara tetangga. Pulau-pulau terluar itu antara lain Pulau Buku Limau, Tanjung Labu, Lepar, Sungsang, dan Palembang.

Ekspedisi pelayaran layanan kas keliling BI wilayah barat menggunakan kapal perang KRI Barakuda 633. Sebelumnya acara dimulai di Batam tanggal 8 November 2014 dan berakhir nantinya di Palembang tanggal 14 November 2014. 

Manager KPW wilayah 7 Palembang,  Todung Simanungkalit mengatakan, bantuan yang kita berikan di pulau Buku Limau ini berupa peralatan olah raga tenis meja, bulu tangkis, bola voli serta alat-alat penunjang lainnya," ujarTodung. 

"BI menyediakan Anggaran yang di keluarkan sebanyak Rp 6 miliar semua masyarakat yang membutuhkan untuk penukaran dan pergantian uang rusak semuanya akan kita layani," kata Todung. 

Todung juga mengatakan, sinergitas BI dan TNI AL ke pulau terpencil untuk penyebarluasan rupiah sebagai kedaulatan negara. Pulau-pulau yang didatangi akan dilakukan penukaran Rp 2 miliar setiap pulau.

"Kita juga sosialisasi keaslian uang rupiah dan kesadaran bela negara serta program sosial BI," jelasTodung.
Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BI dan TNI AL yang telah menyempatkan diri untuk masuk ke Beltim serta merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Beltim khususnya di Pulau Buku Limau. 

"Saya sangat berterima kasih dan tentunya sangat bersyukur sosialisasi ini juga bagian dari menguatkan NKRI, BI bekerjasama dengan TNI akan membuka wawasan masyarakat kita" ujar Basuri. 

Basuri juga mengatakan di pulau-pulau kecil seperti Buku Limau ini minimnya informasi akan beredarnya uang palsu, dengan adanya Bank Indonesia ini akan menambah pengetahuan masyarakat. 

Tanggal 14 November nanti Bank Indonesia akan membuka cabang di Pangkal Pinang yang akan dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia. Hal ini akan berdampak baik bagi kepulauan Bangka Belitung, serta akan mempermudah kita kedepannya untuk mendapatkan sosialisasi dan kita dapat melakukan penukaran uang dengan mudah. 

"Kita siap kapan saja jika BI mau bekerjasama dengan pemda membuka cabang di Beltim, kami bangun kantor juga boleh," ujar Basuri seraya tertawa. (Sahrussalis)

Tingkatkan Disiplin Guru Demi Prestasi Murid

Kepala SD Negeri No 75 Bentang H. Muh. Sahrir, SPd
Takalar, Metropol - SD Negeri No 75 Bentang, adalah sekolah dasar yang terletak jauh dari ibukota Kabupaten Takalar, dimana penduduk yang berdomisili di wilayah ini masih terpengaruh oleh peradaban tradisional.

Pengembangan wilayah ini baru berlangsung lebih kurang tujuh tahun, sehingga sangat disadari kalau mutu pendidikan di wilayah Bentang Kecamatan Galesong selatan ini, masih jauh dari kualitas pendidikan yang diharapkan.

Di samping, masih dibutuhkan peningkatan sarana dan prasana belajar, juga sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pengajar yang berkualitas, dalam memajukan mutu dan prestasi para murid.

H. Muhammad Sahrir, S.Pd, Kepala sekolah di SD Negeri No 75 Bentang. Mengakui, kalau di sekolah yang sedang ia bina masih kekurangan tenaga pengajar, utamanya tenaga pengajar yang berstatus pegawai negeri, "Kami disini masih kekurangan tenaga pengajar tetap yang berstatus PNS, sehingga dalam melaksanakan proses belajar mengajar kami perbantukan guru honorer," jawabnya ke wartawan Metropol.
Selaku kepala sekolah, yang mendapat tuntutan untuk meningkatkan mutu dan prestasi murid, dengan sarana belajar dan tenaga guru yang pas-pasan. Satu-satunya Jalan yang ditempuh dengan menanamkan kedisiplinan guru.

Setiap bulan melakukan pertemuan dengan para guru yang bertugas di SD Bentang, guna mendiskusikan perkembangan murid-murid. Menanamkan disiplin guru untuk hadir tepat waktu di sekolah.
H. Muhammad Sahrir, S.Pd, mengutarakan dengan penerapan konsep pertemuan dan kedisiplinan ini, peningkatan kegiatan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, serta minat belajar murid-murid semakin bergairah.

Dan tahun ini, telah melakukan perbaikan taman sekolah, serta memperoleh bantuan dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Takalar, anggaran perbaikan / rehabilitasi dua ruangan kelas belajar.

Harapan H. Muhammad Sahrir, semoga keberadaan taman sekolah dan perbaikan ruangan kelas, kedisiplinan guru-guru untuk hadir tepat waktu semakin ditingkatkan, dengan tujuan peningkatan kualitas belajar dan prestasi murid dapat lebih ditingkatkan. (Jalal Maulana)

Mayjen Doni Terapkan Senyum Sapa Salam

Jakarta, Metropol - Mayor Jenderal TNI Doni Monardo (Danjen Kopassus) berkeinginan mengubah image yang telah tertanam pada benak masyarakat selama ini perihal sikap anggota Kopasus yang dikenal galak dan seram.

“Prajurit Kopassus biasanya kalau ketemu masyarakat bilang apa lo lihat-lihat! Sekarang kalau ketemu harus senyum, sapa, salam,” tandas Mayjen Doni dalam acara silaturahmi Danjen Kopassus dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

Doni menjelaskan ketika anggota Kopassus sudah menyapa dan direspon baik oleh masyarakat, maka yang harus dilakukan adalah bersalaman untuk melanjutkan komunikasi

Doni menambahkan,  dengan membiasakan senyum, sapa, salam kehadapan publik maka hubungan TNI dan masyarakat akan terjalin dengan baik. Meski begitu, bukan berarti hal itu menurunkan kinerja Kopassus.
Acara yang dihadiri oleh puluhan Pemimpin Redaksi media massa ini berlangsung hangat, selain ada sesi tanya jawab dan saling memberi saran serta masukan. (Kamal)

Perbakin Baubau Terbaik Pada Kejuaraan Tembak Reaksi Airsoftgun

Tim Perbakin Baubau usai menerima piala
Baubau, Metropol - Dua tahun terakhir ini, nasib baik tetap berada ditangan tim perbakin Baubau. Pasalnya, tahun lalu berhasil meraih juara umum pada kejuaraan tembak Reaksi Airsoftgun se- Sultra, dan tahun ini prestasi itu masih tetap dipertahankan.

Dari sembilan peserta yang diutus, enam diantaranya berhasil meraih juara pertama hingga juara tiga, yakni untuk kelas Putra, Juara I diraih oleh  Jumadil Hadis, Juara II di raih Bardas, Juara III  diraih oleh Muh. Dani rimanda, yang ketiganya bertugas sebagai anggota Polres Baubau, untuk kelas Putri, Juara I diraih oleh  Popy Risma Trisanti (PNS Bapeldalda Kota Baubau), juara II di raih oleh Winda, dan juara III  diraih oleh Cici Ermita Saimun (PNS Dinas Pertamanan, Pemakaman dan Damkar Kota Baubau). Serta tiga peserta lainnya yakni, Yusran (aiy) dan Dandi yang bekerja sebagai Wiraswasta.

Kejuaraan Tembak Reaksi Airsoftgun se- Sultra tahun ini digelar di Lapangan Tembak “Jagratara”  Polres Konsel, Kabupaten Konsel, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu 29 Oktober 2014.

Kapolres Baubau, AKBP Eko Wahyuniawan melalui Kabag Humas Polres Baubau, Iptu Yohanes L menyatakan, kegiatan kejuaraan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pelantikan dan Pengukuhan Pengcab Perbakin Konsel dan Pengcab Bombana Pengprov Perbakin Sultra.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kapolda Sultra Brigjen. Pol. Arkian Lubis, MM selaku ketua Umum Pengprov Perbakin Sultra, sekaligus meresmikan Lapangan tembak Lapangan Tembak “Jagratara”  Polres Konsel Kabupaten Konsel. Pada kegiatan itu turut turut hadir Wakil Gubernur Sultra H Saleh Lasata, sejumlah Pejabat Utama Polda Sultra, para Pejabat Kabupaten Konsel serta Pengcab-Pengcab Perbakin Se-Sultra. (Daksan/Humas PolresBaubau)

Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie, SH, MH : POLRI Cerdaskan Sejatinya 86

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie, SH, MH
Jakarta. Metropol - Dibalik sebuah angka “86” yang sepintas adalah sebutan angka biasa ternyata memiliki perhatian khusus bagi Kepolisian Republik Indonesia, karena saat ini semakin marak disalah artikan oleh sejumlah masyarakat, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kewajaran dan tabu, tanpa disadari menjadi sebuah celah pembenaran terhadap suatu sikap yang salah.

Dalam kunjungan Redaksi Metropol dengan Humas Polri di Jl. Tronojoyo tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Drs. Ronny F. Sompie menjelaskan,  Saat ini telah ditayangkan sebuah program acara di salah satu televisi swasta tentang pemahaman “86”. Program tayang tersebut menjelaskan, pentingnya berdisiplin, sehingga penggunaan kalimat “86” yang sebenarnya dapat mengoptimalkan kinerja Kepolisian dalam hubungan komunikasi.

Menurutnya, “istilah 86 adalah salah satu kode atau sandi yang harus dipahami oleh anggota Polisi. Sandi itu memiliki arti sama-sama “mengerti” atau “memahami” dalam sebuah taruna atau perintah, bukan saling mengerti dalam bentuk saling membantu, sehingga mendapatkan sebuah “penghargaan” dalam bentuk “kemudahan” pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus, atau 86 artinya beres / aman / mengerti / peace, karena angka 8 – 6 terdapat 2 angka dalam simbol dua jari tangan berbentuk V artinya peace / aman, atau juga 86 itu pasal di KUHP yang menyatakan, bahwa perkara diselesaikan dengan membayar denda yang besarnya ditentukan oleh pengadilan.

Beberapa plesetan tentang sebuah fungsi “86” yang semakin berkembang bukan hanya dikalangan masyarakat awam, melainkan masyarakat profesional, bahkan sejumlah anggota Polisi pun terbiasa dengan makna plesetan tersebut. Hal inilah yang membuat Polri prihatin akan keadaan situasinya, maka perlu melakukan upaya untuk memberikan pencerdasan secara terus menerus agar masyarakat maupun sejumlah anggota polisi lainnya mengetahui, menyadari dan lebih menghargai peran penting sebuah sandi “86” tersebut.  
Tabloid Metropol dan Online sebagai Mitra Polri yang memiliki program khusus pemberitaan. Yaitu “Suara Tribrata” diarahkan dapat memberikan perhatiannya, terkait sandi “86” ini, dengan turut berperan membantu mensosialisasikan pemahaman sejatinya “86”, maka dapat membantu mengamankan negara dari para oknum, mungkin permasalahan ini terlihat bukan masalah, tetapi dampak pembiaran dari semua ini akan menjadi ancaman bagi bangsa dan negara kedepannya. Karena dapat mempermudah komunikasi para oknum dalam memutuskan kata “Deal” demi keuntungan semata. (Delly Muhajirin)

Inovasi pelayanan Satpas SIM Ditlantas Polda Metro Jaya

Jakarta, Metropol - Satuan Pelaksana Administrasi SIM (Satpas SIM) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang berlokasi di Jalan Daat Mogot Km 11 Cengkareng Jakarta Barat, terus berupaya melakukan inovasi dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat, agar masyarakat yang menjadi pelanggan benar-benar merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, tingginya animo masyarakat untuk membuat SIM menuntut Satpas SIM perlu melaku terobosan sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar dapat diakses dan dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. 

Salah satu bentuk pelayanan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat adalah peluncuran mobil SIM keliling yang kehadirannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama bagi yang ingin memperpanjang SIM, tidak perlu datang ke Satpas SIM, tapi cukup mendatangi mobil SIM keliling yang mendatangi wilayahnya. Selain untuk mempermudah dijangkau masyarakat, mobil SIM  keliling tersebut juga bertujuan untuk mengurangi adanya peraktek-peraktek percaloan yang dapat merugikan masyarakat, karena dengan tersedianya mobil SIM keliling tersebut mereka dapat berhubungan langsung dengan petugas untuk melakukan registrasi perpanjangan SIM dengan mudah. Selain itu, Satpas SIM juga mendirikan gerai-gerai pelayanan yang tersebar diberbagai wilayah di jakarta seperti di Mal Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, Taman Palem Jakarta Barat, Pusat perbelanjaan PGC Cililitan Jakarta Timur dan Blok M Square Jakarta Selatan. Gerai-gerai tersebut banyak dikunjungi masyarakat terutama yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi gerai tersebut.

Selain itu, Satpas SIM juga melakukan terobosan guna menghindari kemungkinan terjadinya pungutan liar (pungli) dengan bekerjasama pihak Bank BRI terutama untuk melayani pembelian formulir sebagai syarat  untuk pembuatan SIM bagi yang datang langsung ke Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat. Dan bagi masayarakat yang merasa dirugikan oleh ulah para calo yang berkeliaran di Satpas SIM, atau jika pelayanan yang diberikan oleh petugas dirasakan kurang maksimal, dapat mengajukan komplain diloket pengaduan yang tersedia di kantor Satpas SIM. Pengaduan tersebut akan ditindak lanjuti guna perbaikan pelayanan dimasa mendatang. (Dirman)

Kapolres Enrekang Giat Kemanusiaan

Enrekang, Metropol - Setahun setelah menjabat sebagai Kapolres Enrekang, AKBP.Ika Waskita,SH.MH. melakukan terobosan baru bagaimana cara mendekatkan Polisi dengan masyarakat. Terobosan ini kemudian dikenal dengan nama Enrekang Police Care, yang focus pada kegiatan kemanusiaan yang menyasar kepada masyarakat miskin yang selama ini tidak terdeteksi dan tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah setempat. 

Kegiatan sosial yang sangat dirindukan oleh masyarakat ini awalnya diragukan oleh semua pihak, mungkinkah Kapolres bisa melakukan giat kemanusiaan yang diluar tugas dan fungsinya sebagai seorang Polisi bisa berlanjut dan berkesinambungan? Darimana Kapolres mendapatkan dana untuk itu? Dan semua tantangan dan pertanyaan itu dijawabnya dengan melaksanakan kegiatan nyata, dimata masyarakat terbilang sangat luar biasa masyarakat. 

Kapolres melakukan giat sosial dengan niat yang tulus, mendekatkan diri kepada masyarakat seluruh lapisan dan strata dengan cara terjun langsung mengabdikan diri bersama jajarannya. Kegiatan kemanusiaan yang mulai dilakukan pada bulan Mei 2013 ini ditekuni secara rutin setiap bulan disemua Kecamatan yang ada di Kabupaten Enrekang sampai dikaki Gunung Latimojong. 

Cara pendekatannyapun bervariasi, mulai dari bedah rumah, membangun kios, pemberian hewan ternak, sembako, membantu pengobatan masyarakat miskin perbaikan sarana pendidikan SD dan SMP, rumah ibadah sampai terjun langsung menanam padi di sawah masyarakat. 

Keseluruhan giat kemanusiaan ini pendanaannya ditopang murni oleh para anggotanya dengan cara menyumbang secara sukarela 2,5 % dari gaji mereka. Satu-satunya Kapoles di Indonesia yang memiliki ide melakukan pendekatan dengan cara memberi perhatian khusus untuk masyarakat yang tidak mampu, giat kemanusiaan ini kemudian dijadikan Sembilan program unggulan Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat. Bahkan Metro TV pernah menayangkan secara khusus kegiatan kemanusiaan Bapak Ika Waskita ini selama 30 menit, dan diundang langsung untuk wawancara khusus tentang kegiatan kemanusiaan ini oleh Fajar TV.

Dari kegiatan inilah Kapolres kemudian tidak pernah luput dari sorotan media. Kemanapu  Kapolres melakukan giat kemanusiaan ini media cetak dan elektonik yang bertugas di Enrekang selalu mengikutinya, masyarakat bahkan pernah meminta melalui media agar Kapolres Enrekang AKBP. Ika Waskita, SH.MH tidak dipindahkan dalam waktu dekat sebab mereka masih membutuhkan bantuan serupa yang disalurkan oleh beliau, namun jika beliau dipindahkan karena jabatan dan prestasi kami setuju sebab beliau adalah sosok pemimpin yang ideal.

Giat Police Care inilah yang membuat masyarakat mengagumi keberadaan Polisi yang peduli kepada masyarakat yang tidak mampu. Oleh karena itu masyarakat Kabupaten Enrekang merekomendasiakan Kapolres Enrekang AKBP.Ika Waskita, SH, MH. beberapa tokoh masyakat menemui News Metropol  menyampaikan bahwa “Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, SH.MH layak diacung jempol sebab baru kali ini masa kepemimpinannya ada kepedulian Polisi kemasyarakat, untuk kepeduliannya melalui News Metropol agar diusulkan Kapolres Enrekang untuk masuk menjadi Nominator Kompolnas Award 2014” tutupnya. (Sry/Syah)

BNN Barometer Revolusi Mental

Kepala BNN, Komjen Pol DR Anang Iskandar bersama 
Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi (tengah) 
berfoto bersama saat berkunjung di BNN
Jakarta, Metropol - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menyebut BNN sebagai salah satu instansi baromenter gerakan revolusi mental dan menjadi lembaga kredibel yang menyelesaikan persoalan sosial. 

Salah satu indikator revolusi mental yang tampak jelas ditunjukkan BNN dalam bentuk  implementasi pembinaan kepada para pengguna narkoba. Artinya, penanganan kasus yang dilakukan BNN tidak hanya dalam konteks penegakan hukum terhadap penjahat narkoba, akan tetapi ada langkah pembinaan pada para penyalah guna narkoba. 

Yuddi setuju dengan pola penanganan BNN terhadap penyalah guna narkoba melalui rehabilitasi. “Seperti dikatakan Kepala BNN, angka penyalah guna narkoba sudah menyentuh angka 4,2 juta jiwa, dan ini setara dengan penduduk Singapura,” imbuh Menpan saat melakukan pertemuan tertutup dengan Kepala BNN, di Cawang, Selasa (4/11). 

Sebagai instansi yang melakukan pelayanan kepada publik, BNN dituntut untuk bekerja lebih profesional agar bisa melayani kebutuhan masyarakat, sehingga ke depannya tidak ada keluhan dari masyarakat yang merasa dirugikan. 

Dalam konteks rehabilitasi, Menpan berpesan agar BNN semakin serius menggarap rehabilitasi sehingga benar-benar dapat membina para pengguna sehingga ketika telah menyelesaikan program, mereka dapat kembali produktif di tengah masyarakat. 

“Jika BNN benar-benar serius, maka BNN akan jadi salah satu ujung tombak yang dapat melakukan kampanye nasional revolusi mental untuk generasi muda,” ujar menteri yang gemar olahraga ini. 
Sebelum, mengakhiri pembicaraannya, Yuddi menilai pentingnya masing-masing pihak untuk bekerja lintas sektoral, dan menghilangkan ego sektoral, sehingga dengan sinergitas yang dijalin dengan maksimal akan mendukung pembangunan nasional. 

Sementara itu, Kepala BNN, DR Anang Iskandar mengatakan pelayanan BNN terhadap masyarakat dalam konteks rehabilitasi telah menjadi langkah yang sangat penting. 

“Rehabilitasi dilakukan agar penggunanya pulih sehingga mereka bisa kembali reintegrasi dan kembali produktif sehingga mereka tidak akan menjadi beban negara dan keluarga,” pungkas Anang. 
(Deni M/HumasBNN)

BNN Provinsi Banten Mengungkap Jaringan Tindak Pidana Narkotika Asal Malaysia

Serang. Metropol - Prestasi Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi Banten dalam pengungkapan jaringan Tindak Pidana Narkotika asal Malaysia pada bulan September lalu adalah pembuktian kinerjanya terhadap pemberantasan kejahatan narkotika. Hebatnya, jaringan ini dikendalikan oleh dua narapidana yang menghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas I Tangerang.

Menurut Kabid Pemberantasan BNNP Banten saat dihubungi by phone baru-baru ini. “Jaringan ini dikendalikan oleh Diki dan Aheng. Mereka adalah warga negara (WN) Malaysia dan statusnya masih narapidana Lapas Kelas 1 Tangerang,” ungkap AKBP H. Akhmad F. Hidayanto MM.  

Pengungkapan kasus ini penyelidikannya dilakukan hampir satu bulan, dengan memantau kegiatan Target Operasi (TO) yang bernama TB Adithya Leo P. selaku karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta dapat membawa hasil kepada penangkapannya. Karena saat itu telah ditemukan Narkotika golongan 1 jenis sabu seberat 95,795 gram di mobil Toyota Avanza Hitam Nopol B 1514 BQV yang dikendarai oleh TB Adhitya. 

Pada awalnya dihadapan penyidik tersangka TB Adhitya menyangkal bahwa Sabu 1 ons itu miliknya, namun atas keahlian penyidik BNNP Banten akhirnya tersangka mengaku, dia hanya orang suruhan narapidana empat tahun penjara di lapas kelas 1 Tangerang yang bernama Diki. Diki memerintahkan tersangka TB Adhitya untuk mengambil Sabu seberat 1 Ons di sebuah Mall Season City di Jakarta Barat.

Dari hasil penelusuran BNN Provinsi Banten, Diki mengendalikan peredaran Sabu itu bersama Aheng. Sabu tersebut berasal dari AC (WN Malaysia) yang beredar di luar Lapas. AC mendapatkan Sabu tersebut dari seorang WN Malaysia yang diduga sebagai pemilik barang tersebut. “Pemilik barang tersebut merupakan jaringan Internasional. Diki atau sering dikenal dengan nama Zikrullah mengenal Aheng, karena sama-sama di dalam Lapas. Aheng terpidana sembilan tahun penjara karena kasus penyelundupan Sabu. Dia ditangkap di bandara Soekarno – Hata,” kata AKBP H. Akhmad F. Hidayanto, MM.

Shabu itu disinyalir akan diedarkan di kabupaten dan kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang. “TB Adhitya,  Diki dan Aheng terancam pidana maksimal seumur hidup lantaran dikenakan pasal 114 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,” jelas Kabid Pemberantasan BNNP Banten. (Dicky Abiasa)

Polsek Gerunggang Dibakar

Selain dibakar kantor rusak dilempari batu dan satu unit mobil Patroli ikut terbakar
Pangkalpinang, Metropol - Tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Kelurahan Tua Tunu Indah, Kecamatan Gerunggang, kota Pangkalpinang yang menyerang dan melakukan pembakaran terhadap Mapolsek Gerunggang sangat disayangkan, mengapa peristiwa itu harus terjadi. 

Menurut informasi yang dihimpun wartawan Metropol dilokasi kejadian, peristiwa pembakaran Mapolsek Gerunggang itu terjadi akibat ketidakpuasan sejumlah pemuda Kelurahan Tua Tunu. Karena beberapa orang teman mereka diamankan saat terjaring razia minum-minuman keras dan ngelem oleh aparat Kepolisian. 

Aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok pemuda tersebut mengakibatkan kondisi kantor rusak dilempari batu. Kaca bagian depan kantor pecah berserakan pecah karena hantaman batu tak puas mereka pun merusak fasilitas kantor lainnya. Dengan membakar satu unit mobil patroli aparat Kepolisian yang sedang diparkir didepan Mapolsek Gerunggang. 

Kapolda Bangka Belitung Brigjen Pol. Gatot Subiyaktoro mendengar peristiwa pembakaran Mapolsek Gerunggang langsung turun ke lokasi kejadian, kepada wartawan Kapolda mengatakan, “ada pihak yang sengaja memprovokasi pemuda, sehingga terjadinya peristiwa penyerangan tersebut, untuk kepentingan masyarakat ini tetap harus diproses, perbuatan seperti ini adalah perbuatan kriminal, jika ada laporkan pemuda yang mabuk-mabukan harus kita razia, karena hal seperti itu harus kita basmi di Babel ini. Mungkin dari razia kita itu ada teman mereka yang kita razia, mereka tidak terima dan terjadilah pengerusakan ini,” kata Kapolda. 

Lebih lanjut Kapolda mengatakan, “razia merupakan upaya minimalisir penyakit masyarakat yang perlu dilaksanakan, mengingat dari hasil kegiatan sebelumnya Polres Pangkalpinang melalui Sat Narkoba berhasil mengamankan bandar narkoba berikut barang bukti 1,8 kg ganja. Sedangkan masalah pengerusakan ini menurutnya perbuatan pidana tidak boleh terjadi lagi, kita akan proses tegas, kita harus amankan negeri serumpun sebalai dari hal-hal seperti ini. Kita ingin menciptakan ketenangan dan keamanan,” tegas Kapolda. 

Sementara itu Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni, ketika ditemui dilokasi kejadian menyatakan, “aksi pengerusakan karena ketidakpuasan pemuda Tua Tunu yang rekannya ada yang ditangkap saat kita gelar razia Kamtibmas, ada 11 orang pemuda yang diamankan, mungkin mereka tidak suka teman yang kita amankan itu, sehingga mereka melakukan hal ini,” kata Kapolres. 

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, kerja sama antara aparat Kepolisian dengan masyarakat harus tetap ditingkatkan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Harapan kita, kantor Polisi ini kan kantor kita bersama, kalau sudah begini siapa yang rugi, kan masyarakat juga, peristiwa ini bisa jadi ada kaitannya dengan giat sebelumnya, Polsek sebelumnya tidak ada masalah dengan masyarakat, kita akan mengevaluasi tentang kasusnya yang jelas jika terbukti kita akan menindaknya, sesuai dengan hukum yang berlaku, karena kalau tidak diproses ini akan menjadi kebiasaan,” ungkap Kapolres.

Kapolres juga menyatakan, sangat menyayangkan insiden ini, semoga hal seperti ini tidak  terulang kembali dimasa mendatang. (Syamsul Bahri)

Pemkab Barru Launching Pasar Tani

Pengguntingan Pita peresmian Pasar Tani
oleh Bupati Barru Andi Idris Syukur MS,
dihalaman Rumah Jabatan Bupati Barru
Barru, Metropol - Musyawarah Tudang Sipulung yang dirangkaikan dengan Pasar Tani yang digelar di halaman parkir Rumah Jabatan Bupati secara resmi dibuka, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Barru Barru Ir. H. Andi Idris Syukur, MS. Launching Pasar Tani merupakan rangkaian acara Tudang Sipulung Petani dengan Pemerintah Kabupaten Barru Musim Tanam 2014/2015 dan Musim Tanam 2015/2016 Tingkat Kabupaten Barru, yang dilaksanakan di Baruga Singkeru AdaE Rumah Jabatan Bupati Barru belum lama ini. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Barru,  Hj. Andi Nurhudajah Aksa, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Ahmad Nur, MP, dari BMKG, Abdul, SP. MP, Pupuk Kaltim Saharuddin Dahlan, Petrokomia Gresik, Subagyo, PT Sang Hyang Seri Parida Faisal, SP, MP, para kepala SKPD,
Camat, Kepala Desa/Lurah, Penyuluh Pertanian, Ketua KTNA Kabupaten Barru, A. Subur serta para tokoh tani se-Kabupaten Barru.

Bupati Barru dalam sambutannya mengatakan, “apa yang kita laksanakan pada hari ini pada hakekatnya adalah mempertemukan hasil analisis ilmiah tentang prakiraan kondisi iklim, terutama pola hujan dan prakiraan tentang kondisi Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan kearifan lokal “Pallontara” dan pengalaman petani. Sehingga diharapkan hasil musyawarah tudung sipulung ini dapat menghasilkan hasil analisis ilmiah yang disinergikan dengan analisis prakiraan kearifan lokal Pallontara dan pengalaman para petani, dengan demikian hasilnya dapat diterima dengan baik oleh petani sebagai pelaksana dilapangan. “ 

Kondisi pertanian di Kabupaten Barru khususnya Sub sektor tanaman pangan mengalami kemajuan yang berarti, ditandai dengan semakin meningkatnya produksi padi dari tahun ketahun. Produksi padi tahun 2013 mencapai 109.056,85 Ton Gabah Kering Giling, sedangkan tahun 2012 sebesar 100.402,40 Ton Gabah Kering Giling atau mengalami peningkatan sebesar 8,62 %.  

Terkait dengan Launching Pasar Tani, hal ini dimaksudkan untuk memperpendek mata rantai pemasaran produksi hasil pertanian, sehingga nilai produk pertanian yang dihasilkan petani menjadi lebih tinggi. Melalui pasar tani ini, para petani dan konsumen bisa sama-sama mendapatkan keuntungan. Petani bisa menjual dengan harga yang lebih baik, sedangkan konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
(Mahmud Rahim/Ahkam)

Kabupaten Bogor Mengutamakan Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan

Kepala Dinas : H. Azzhahir, SH, MM
Metropol, Bogor - Visi dan Misi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Sesuai dengan Visi Kabupaten Bogor yang tercantum di dalam Rancangan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 adalah  ”Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”.

Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bogor menetapkan Visi “Terwujudnya Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Termaju Dalam Pelayanan untuk Meningkatkan Daya Saing Dengan Mengutamakan Kualitas dan Kuantitas”.

“Visi ini dimaksudkan mewujudkan pengembangan dan penumbuhan usaha dibidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang berdaya saing, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusianya sehingga Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor menjadi terunggul di Indonesia,” kata Azzhahir.

Sedangkan misi Dinas ada 7 misi yaitu yang pertama “Meningkatkan Profesionalisme Aparatur yang didukung dengan peningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kedua “Meningkatkan kelembagaan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan”. Ketiga “Meningkatkan kualitas SDM pelaku usaha Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan”. Keempat  “Meningkatkan produktivitas usaha Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan”. Kelima “Meningkatkan permodalan usaha Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan”. Keenam “Meningkatkan perdagangan Dalam Dan Luar Negeri”. Dan Ketujuh “Meningkatkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan perlindungan konsumen”.

Tak hanya itu menurut Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan tersebut Dinas Koperasi juga mempunyai Strategi dalam mencapai tujuan sasaran dari visi misi tersebut, yaitu yang pertama Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Kedua Memberdayakan Industri Kecil dan Menengah. Ketiga Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Perdagangan.

Selanjutnya arah kebijakan pelaksanaan strategi kedua yakni memberdayakan industri kecil dan menengah. Ditetapkan pada tiga hal juga yaitu, pertama, peningkaatan Fasilitas dan dukungan bagi pengutan usaha industri rumah tangga kecil dan menengah. Yang kedua peningkatan kompetensi dan penguatan kewirausahaan, pengembangan kemitraan perekonomian daerah. Ketiga yakni, peningkatan daya saing industri kecil dan menengah serta pemamfaatan sistem dan jaringan distribusi barang untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

“Sedangkan arah kebijakan untuk strategi yang ketiga yakni,meningkatan kualitas perdagangan kami juga meprioritaskan pada tiga hal, kata  Azzhahir.

Ketiga arah kebijakan itu, kata Azzhahir, pertama pengembangan jaringan perdagangan yang menjamin lancaranya distribusi barang dan jasa serta persaingan yang sehat  dan perlindungan konsumen. Yang kedua meningkatkan kemudahan pelayanan bagi eksportir, dan yang ketiga pengembangan perdagangan yang mampu mendorong distribusi barang dan jasa, serta pengembagan produk-produk unggulan lokal yang mampu menigkatan kesejahteraan pelaku usaha serta masyarakat.

“Untuk mewujudkan pencapaian kinerja dan arah kebijakan dan strategi itu,pada tahun 2014 ini Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor telah menyiapkan 16 program, 129 kegiatan,” jelas Azzhahir.

Dibidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain : (1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif kegiatan Fasilitasi Kebijakan UMKM Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 400 UKM hasilnya adalah meningkatnya pemahaman dan aturan tentang kebijkan UMKM,  kegiatan Bintek UMKM jumlah peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang hasilnya adalah meningkatnya pemahaman tentang proses produksi,  kegiatan Pembinaan dan Pengawasan UKM Berprestasi hasilnya adalah bertambahnya UKM berprestasi di Kabupaten Bogor sebanyak 10 UMKM, kegiatan Regestrasi UMKM hasilnya adalah bertambahnya jumlah UMKM yang terdaftar/Terregester sebanyak 500 UMKM, kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UMKM dalam penyusunan kelayakan usaha hasilnya adalah  Bertambahnya pengetahuan UMKM dalam penyusunan kelayakan usaha / penyusunan proposal sebanyak 60 UKM. (2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah ada 7 kegiatan yang sudah dilaksanakan hasilnya adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan UMKM di Kabupaten Bogor. (3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah terdapat  terdapat tiga kegiatan diantaranya adalah Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah kegiatan ini adalah ajang promosi produk UMKM Kabupaten Bogor di beberapa lokasi Pameran di Indonesia Tahun 2014 Dinas Koperasi UKM Perindag mengikuti pameran di Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Banten, Semarang, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan.

Di bidang Koperasi Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu, Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Ada 18 kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan hasil mengingkatnya pemahaman dan pengetahuan para pengurus koperasi di Kabupaten Bogor. (Metropol Bogor)

Kamis, 20 November 2014

Kapolres Baubau Tekankan Anggotanya Tingkatkan Operasi Cipkon

Baubau, Metropol - Kapolres Baubau, AKBP Wahyuniawan SIk menegaskan kepada seluruh anggotanya terus meningkatkan operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di wilayah hukum Polres  Baubau melalui patroli. Itu dilakukan untuk mengantipasi penyakit masyarakat berupa peredaran miras, perjudian, pencurian, serta tindak pidana lainnya. Selain itu Eko juga menegaskan kepada seluruh pejabat Polres Baubau, baik di tingkat Polres maupun Polsek agar mendata kembali kasus-kasus tindak pidana yang masih dalam  penyidikan atau belum terungkap. Dan selaku koordinasi dengan instansi terkait baik Lurah maupun Camat setempat, dimana Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, sangat diharapkan oleh  masyarakat mampu memberikan pelayanan yang terbaik. Hal itu diungkapkan di Gedung kemitraan Polres Baubau dalam sambutannya diacara serah terima Jabatan Kasat Reskrim, Kasat Intelkam dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Baubau, Selasa (4/11).

Lanjut Eko, pada hari ini secara bersama telah menyaksikan prosesi perubahan  personel Polri yang menduduki jabatan pada tataran pimpinan, perubahan ini tentunya disertai harapan,  personel yang ditunjuk sebagai pejabat yang baru dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu ada beberapa hal untuk di pedomani dan dilaksanakan oleh pejabat baru.

Menurutnya, serah terima  jabatan dilingkungan Polri merupakan proses yang sudah terencana dengan tujuan untuk menjamin dinamika manajemen organisasi dan sekaligus dalam rangka promosi bagi pejabat yang  bersangkutan guna meniti karir dilingkungan Polri. Hingga dengan demikian diharapkan diperoleh kemantapan, pengalaman jabatan yang beragam dan selanjutnya mampu menyongsong  tantangan tugas dimasa mendatang, dimana trend perkembangan situasi Kamtibmas semakin meningkat.

Polres Baubau yang memiliki wilayah hukum meliputi kota Baubau dan Kabupaten Buton, tentunya memiliki karakteristik kerawanan daerah yang berbeda, namun secara umum situasi Kamtibmas masih kondusif walaupun masih adanya kasus – kasus tindak pidana yang perlu menjadi perhatian bersama.

"Untuk itu melalui kesempatan ini kepada kasat Intelkam, Kasat Reskrim dan Kapolsek Kawasan Baubau yang baru, kepercayaan yang saudara diterima adalah bukti, bahwa pimpinan memberikan kepercayaan mandat tugas serta tanggung jawab yang harus dijalankan dengan baik, dengan harapan mampu memberikan perubahan yang konstruktif serta dapat memberikan efek positif bagi kinerja," terang Eko.

Tantangan tugas yang dihadapi Polri  semakin berat, globalisasi dan demokratisasi yang bergulir telah mendorong masyarakat untuk  bersikap lebih kritis terhadap upaya penegakan hukum dan HAM, disisi lain modus operandi kejahatan juga semakin beragam. untuk itu lanjut Eko, kedekatan personel Polri dengan masyarakat yang selama ini telah terjalin dengan baik harus ditingkatkan agar masyarakat secara cepat mengidentifikasikan masalah-masalah yang berkembang dilingkungannya sekaligus mengatasinya.

"Harapan masyarakat, agar polri benar-benar transparan, bersahabat dan bersikap mendidik serta senantiasa berada ditenga-tengah masyarakat, menjadi figur pengayom, pelindung dan pelayan diseluruh kalangan masyarakat, mencerminkan sikap santun, disiplin, menjalankan tugasnya sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang ada,"terang pria dua melati dipundaknya itu.

Serah terima jabatan tersebut, yakni Kasat Intelkam  dari AKP Syakhrir.S kepada
Iptu Arlianto Adhy Prabowo,SE, Kasat Reskrim dari AKP I Gusti Gede Raka Mertayasa, SIk kepada AKP Sendi Antoni, S.Ik  dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Baubau dari AKP Derry Indra, SIk kepada AKP I Gusti Gede Raka Mertayasa, S.Ik, sebagai tindak lanjut keputusan Kapolda Sultra  nomor:  Kep / 647  / X / 2014 tanggal 20 oktober 2014 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan perwira dilingkungan Polda Sultra. (Adnan)

Aliansi Jurnalis Pangkep Kecam Pemukulan Terhadap Wartawan

Pangkep, Metropol - Puluhan anggota Aliansi Jurnalis Pangkep turun ke jalan dan berorasi di tugu Bambu Runcing Pangkajene Kabupaten Pangkep, menuntut oknum anggota Polisi yang melakukan tindakan refresif dengan memukul wartawan di Makassar, berkaitan dengan penyerangan kampus Universitas Negeri Makassar sebagai buntut dari unjuk rasa mahasiswa yang menyuarakan penolakan rencana kenaikan harga BBM di UNM Makassar, Kamis (13/11/2014).

Tindakan pemukulan yang dilakukan oknum anggota Polisi merupakan tindakan brutal yang tidak bisa didiamkan. “Kami dari aliansi jurnalis Pangkep mengecam dan mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oknum anggota polisi terhadap sejumlah jurnalis Makassar saat melakukan peliputan aksi mahasiswa UNM,” kata koordinator Aliansi Jurnalis Pangkep, Chermanto Tjaombah.
Mendesak Kapolda Sulselbar mengusut serta menjatuhkan hukuman terhadap sejumlah oknum polisi yang terlibat dalam aksi pemukulan wartawan.

“Menuntut Kapolda Sulselbar bertanggungjawab atas kejadian ini, serta mendesak Kapolri untuk mengevaluasi kinerja Kapolda Sulselbar terkait kejadian pemukulan wartawan dan segera mencopot Kapolda Sulselbar, “karena dianggap gagal dalam menciptakan keamanan serta penegakan supremasi hukum di Sulawesi Selatan,” ungkap Chermanto Tjaombah.

Dalam orasinya, Chermanto menyebutkan keberadaan profesi jurnalis sebagai bagian dari warga sipil yang mendapat amanah pengemban tanggungjawab penegak pilar demokrasi seharusnya diayomi dan diberi perlindungan hukum. Namun, kenyataan bukannya diayomi dan dilindungan, malah menjadi target utama tindakan refresif petugas kepolisian saat melakukan peliputan aksi unjuk rasa mahasiswa yang menyuarakan penolakan rencana kenaikan harga BBM di UNM Makassar.

Akibat tindakan brutal oknum petugas polisi, sejumlah jurnalis baik wartawan media cetak, elektronik maupun photographer di Makassar haru
s mengalami luka serta kerusakan alat yang menjadi penunjang peliputan.

Ironisnya, sejumlah oknum polisi mengakui jika tindakan tersebut sengaja dilakukan karena “perintah atasan” untuk memboikot liputan para jurnalis saat upaya menindaki secara refresif mahasiswa yang melakukan aksi dihentikan, hingga petugas harus menduduki kampus UNM.

Tindakan brutal oknum polisi, ibarat layaknya tindakan preman jalanan yang menjadi tanggungan Negara. Oleh karena itu, sebagai bentuk solidaritas atas tindakan kekerasan tersebut yang kami anggap telah melanggar Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers perlu menjadi perhatian Kapolri.

“Bila dalam waktu 2 x 24 jam, tidak ada tindakan nyata dari Kapolri, kami akan turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar lagi,” kata Subhan Muhammad, wartawan Harian Rakyat Sulsel yang diamini sejumlah anggota Aliansi Jurnalis Pangkep. (Bisman)

Minggu, 09 November 2014

Wali Kota Blitar dan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Mengguncang Bumi Bung Karno

Blitar, Metropol - Acungan jempol pantas di dapatkan oleh pemerintahan Kota Blitar, begitu meriah dan manisnya acara yang digelar ini. Yaitu acara “Bumi Bung Karno Bershalawat” dalam rangka penutupan tahun 1435 Hijriah dan penyambutan tahun baru 1436 Hijriah (tahun baru Islam). Acara ini dikemas untuk visi Wali Kota Blitar yang serius merealisasikan visi kotanya untuk membangun masyarakat nasionalis religius.

Acara yang digelar pada Senin (20/10) pukul 20.00 WIB yang bertempat di aloon-aloon Kota Blitar ini dimeriahkan oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf (Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa) dari Solo dan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar, S.H., M.M beserta staf-stafnya dan acara di hadiri oleh ribuan orang dari berbagai penjuru daerah di Jawa Timur terutama dari ponpes. 

Ribuan orang yang datang bergerombol ke aloon-aloon Kota Blitar sejak sore, dari berbagai lapisan usia dengan mengenakan pakaian putih-putih dan atribut-atribut yang mencirikan kecintaan mereka pada gerakan shalawat-nya Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Mereka rela menunggu idolanya hingga 5 jam demi mendapatkan tempat untuk mengikuti acara yang dihadiri beribu orang dari berbagai belahan daerah tersebut. Acara ini dibuka dengan dinyalakannya kembang api yang sangat menawan. 

Memang tidak ada laporan secara resmi tentang jumlah peserta yang datang dalam acara “Bumi Bung Karno Bershalawat” bersama Walikota dan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa) dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah (1 Muharam 1436 H) di Kota Blitar ini. Namun diperkirakan acara ini diikuti kurang lebih lima belas ribu (15.000) orang. Pernyataan ini didukung oleh fakta bahwa anak dari M. Didik Suharmanto, SH –Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Blitar yang saat ini tengah mondok di Jombang akan pulang demi mengikuti acara Bumi Bung Karno Bershalawat bersama Walikota dan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa) bersama semua teman-temannya.

Wakil Wali Kota Blitar, H. Purnawan Buchori menyampaikan pesan dalam rangkaian kegiatan Tahun Baru Hijriah ini merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat yang religius yang sejalan dengan visi dalam RPJMD Kota Blitar 2011 – 2015. “Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari semboyan rukun Agawe Santoso, karena banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tahun baru hijriah ini. Mulai dari Pemerintah, unsur Forpimda, Kemenag, ormas Islam, dan tokoh agama berupaya bersama dalam menyukseskan acara ini,” jelasnya.

Pada acara “Bumi Bung Karno Bersholawat” ini, Habib syech juga memberikan pesan kepada seluruh penjuru yang ada di aloon-aloon Kota Blitar, bahwa kegiatan sholawat ini juga ikut mendukung program pemerintah karena ikut membangun moral dan akhlak umat manusia yang sekarang mulai bobrok. Melalui kegiatan sholawat ini juga diharapkan dunia semakin memahami wajah Islam ala Indonesia yang penuh kedamaian dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Harapan dari acara ini semoga Kota Blitar bisa menjadi Kota yang lebih baik lagi pada tahun yang baru. (IP)

Korupsi “No Way”

Pangkep, Metropol - Korupsi selain sebagai tindakan penjarahan uang rakyat juga merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan ber Negara. Kondisi riel semacam ini harus dicegah sedini mungkin agar tidak berlanjut. Korupsi “No Way”. Kalau ada yang berani coba-coba, yah siap-siap berhadapan dengan hukum.
Dan kepada segenap pejabat jajaran Pemerintah Kabupaten Pangkep jangan ki coba-coba melakukan tindakan yang dapat merusak diri kita sendiri. Kalau ada yang berani melakukan tindakan penyalahgunaan anggaran, siap-siap ki berhadapan dengan hukum, imbuh Bupati Pangkep H. Syamsuddin A. Hamid, SE saat bincang-bincang dengan wartawan belum lama ini.

Untuk itu, baik secara individu, organisasi dan kelembagaan hendaknya membiasakan diri untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi. Tindakan korupsi jahat, menjijikkan dan memalukan serta akan menyengsarakan turunan kita,” tandas Bupati Pangkep. 

H. Syamsuddin A. Hamid, SE, menambahkan, ketika dinyatakan Pangkep sebagai zona bebas korupsi. Pada saat itu pula, pihak pemerintah Kabupaten Pangkep menyatakan “siap” untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi dengan senantiasa memberi “warning” kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Pangkep untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Tetapi kalau ada yang coba-coba melakukan tindak pidana korupsi, itu sudah ta’lewa-lewa maki (sudah keterlaluan). Nah, kepada segenap pejabat jajaran pemerintah Kabupaten Pangkep, Bapak-bapak dan ibu-ibu harus mampu melakukan  pencegahan dini terhadap tindak pidana korupsi. Kalau tidak sanggup, mundur memang maki.

“Semua pejabat calon koruptor, soalnya ada pengelolaan keuangan. Tapi belum tentu jadi koruptor,” tandasnya. Disinilah pentingnya tindakan pencegahan dini. Tidak ada target-targetan. Nah, kalau ada yang coba-coba melakukan tindak pidana korupsi, yah …. Bersiap-siaplah berhadapan dengan hukum. “Pencegahan lebih baik,” tandasnya.

Bupati Pangkep H. Syamsuddin A. Hamid mengatakan, pengungkapan tindak pidana korupsi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Perlu dukungan berbagai pihak. Baik kalangan masyarakat, PERS, maupun aparat dengan bekerjasama lembaga hukum yang ada.

Oleh sebab itu, jajaran pemerintah Kabupaten Pangkep perlu bekerja secara profesional dan proporsional serta  betul-betul memberikan terbaik bagi masyarakat, bangsa dan Negara. (Bis)

Pembangunan Pabrik Semen Akan Merusak Cagar Budaya

Lebak, Metropol - Pembangunan Proyek Pabrik Semen Merah Putih yang konon terbesar di asia tenggara dan akan menghabiskan dana puluhan trilyun itu cukup melegakan serta disambut gembira warga Banten Selatan, karena perusahaan itu akan merekrekrut puluhan ribu pekerja. Akan tetapi dalam pembangunannya terkesan sembrono, sebab ada beberapa tempat wisata dan termasuk situs yang tidak ternilai yang akan diporak porandakan.

Salah satu contoh ketika pembangunan Dermaga yang dikerjakan Oleh PT. China Habour Indonesia (CHI) tanpa ada kompromi dengan para sesepuh Bayah yang notabene adalah pemegang  amanah titipan sejarah adanya Batu Masigit (Batu Masjid) hampir saja ditimbun dan diratakan. Berdasarkan temuan  Badan Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (BP3B).

Suhendar Ketua Korwil BP3B Lebak Selatan mengatan, “ini tidak boleh terjadi, kita punya tanggung jawab besar mengenai situs benda-benda kepurbakalaan maupun Cagar Budaya yang ada di Provinsi Banten, harus dirawat dan dijaga. Termasuk Batu Masigit punya nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Bayah dan masyarakat adat sekitarnya yang berada di wilayah selatan ini,” kata Suhendar.

“Dan Langkah kedepan kami akan segera mengajukan permohonan kepada Dinas Kebudayaan agar Batu Masigit segera mendapat pengakuan sebagai Situs Purbakala yang harus dilindungi. Dinas Pariwisata agar Batu Masigit Karang Taraje dan Batu Ngampar menjadi obyek Wisata andalan selain Pantai Sawarna,” ujar Ketua Korwil BP3B, Suhendar.

“Kita juga punya Situs Batu Bedil Bantar, Gadung, Situs Batu Bedil Cisitu, Batu Tulis Ranca Pasung. Dan Situs Cibeduk di Citorek. Cagar Budaya PT Antam Cikotok,” ungkap Suhendar.

Ditempat terpisah, sesepuh Bayah, Ujang (83) saat dijumpai Metropol, Dadan dari Media Presisi Hukum serta Ketua Korwil BP3B Lebak Selatan, Ujang mengatakan, ”Bapak merasa bangga dengan dibangunnya PT Semen Merah Putih ini, tapi bapak sebagai pemegang amanat secara turun temurun, minta kepada pihak PT CHI agar dibenahi saja. Jangan dirusak Jangan diratakan Batu Masigit itu, itu sejarah yang ada keterkaitan dengan Budaya para Kasepuhan di Selatan,” tutur Ujang.

“Alhamdulillah Tim CSR PT Gama (Semen Merah Putih), sudah menemui bapak dan berjanji akan melindungi Batu Masigit dan dua tempat lainnya. Yakni Batu Ngampar Karang Taraje, mereka berjanji akan dibuat semacam taman. Mudah mudahan segera terealisasi, jangan dituda-tunda. 

Mengenai asal usul sejarah Batu Masigit dahulu semasa Bayah ini masih hutan belantara dan sangat angker, salah satu Wali dari Wali Songo sebelum membuka bayah ini menjadi pemukiman terlebih dulu melakukan solat, ya itu di Batu Masigit. Sejarah secara rinci tidak akan bapak buka sekarang,” kata Ujang menutup perbincangan. (Dicky Abiasa)

Kadistamben Beltim Ditahan Dirutan Cerucuk

Belitung Timur, Metropol - Kasus penipuan yang dilaporkan Iwan Arief Direktur PT. Maju yang menyeret dua tersangka, yakni Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi (Kadistamben) Belitung Timur (Beltim) Fahrizal Bin A. Rivai dan mantan Kabid Pertambangan Distamben Beltim Suparta Bin Suidi perkaranya sudah dilimpahkan kepengadilan. Sidang pertama kasus penipuan ini digelar pada hari selasa tanggal 14 oktober 2014 yang menjadikan kedua terdakwa seusai menjalani sidang pertamanya resmi menjadi Tahanan Negara di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) klas IIB Cerucuk Kecamatan Badau Kabupaten Belitung. 

Sidang pertama dengan nomor perkara 192/PID B/2014/PN Tdn ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan dakwaannya yang disangkakan kepada terdakwa Pasal 378 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 ke 1, dakwaan dibaca oleh Yulian Bernard Jaksa Penuntut Umum asal Kejaksaan Tinggi Bangkabelitung yang didampingi dua Jaksa Penuntut Umum Dari Kejaksaan Negeri Manggar, Sidang ini dpimpin oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Pandan Ronald Salnofri BYA,SH,MH didampingi Majelis Hakim Andri Natanael Partogi SH, Ferdinaldo H. Bonodikum SH dan Panitera Ahyar Parmika SH,MH. Diakhir sidang Ketua Majelis Hakim Ronald Salnofri BYA memutuskan untuk menahan kedua terdakwa menjadi Tahanan Negara, Hakim menilai sudah memenuhi unsur subyektif dan obyektif dari pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat  1 ke 1 Tentang Tindak Pidana Penipuan.

Pada hari kamis tanggal 23 oktober 2014 digelar kembal isidang kedua, dalam sidang kedua ini penasehat hukum kedua terdakwa yakni Adystia Sunggara SH, membacakan Eksepsi didepan Majelis Hakim. Dalam Eksepsinya berdasarkan kesimpulan timp enasehat hukum terdakwa memohonkan agar kiranya Majelis Hakim menolak Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan nomor register: PDM-39/Mgr/Ep.1/09/2014 tertanggal 30 september 2014 untuk seluruhnya dan selanjutnya menyatakan surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut batal demi hukum atau setidaktidaknya harus dinyatakan batal.

Penasehat hukum Fahrizal Dan Suparta, Adystia Sunggara SH mengatakan barang bukti yang dilakukan dalam proses pemeriksaan perkara ini semua sudah dilakukan penyitaan oleh penyidik, kemudian domisilI dan pekerjaan kliennya jelas. 

”Jadi kekhawatiran untuk menghilangkan barang bukti atau melarikan diri itu, nggak ada unsur itu. Jadi untuk itu, hak terdakwa kita mengajukan permohonan untuk pengalihan tahanan, agar dapat  menjalankan tugas di Pemerintah. Secara subyektif danobyektif saya pikir layak untuk dipertimbangkan,” kataAdystia. 

Selanjutnya penasehat hukum kedua terdakwa imenyebutkan Pemerintah Daerah setempat pun memberikan jaminana pabila terdakwa melarikan diri Pemerintah Daerah ikut bertanggungjawab. Sebagai penjamin dari pemerintah setempat (Pemerintah Beltim) ditandatangani oleh Wakil Bupati kemudian penjamin dari masing-masing istri terdakwa serta pengecara terdakwa turuts ebagai penjamin.

Sidang ketiga digelar pada hari selasa tanggal 28 oktober 2014, pada sidang ketiga ini Jaksa Penuntut Umum menjawab eksepi keberatan penasehat hukum Fahrizal dan Suparta. Jawaban Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan oleh Thony menola k eksepsi penasehat hukum kedua terdakwa dan Jaksa tetap menuntut sesuai dakwaannya. Adystia penasehat hukum Fahrizal dan Suparta juga tetap menyatakan keberatan hingga Hakim memutuskan untuk sidang selanjutnya.

Menurut penasehat hukum kedua terdakwa Adystia Sunggara,SH mengatakan,  prinsipnya Jaksa  memenuhi uraian cermat dakwaan Jaksa. Namun Adystia tidak melihat dalam uraian tanggapan jaksa tidak menyebutkan uraian cermat apa yang dimaksud BPMPT, apa yang dimaksud RKAB. 

Apa yang dimaksud Dokumen Tekhnis sama sekali tidak dijelaskan. ”Saya menilai dakwaan Jaksa Penuntut Umum itu masih kabur, jadi harus dibatalkan, langkah selanjutnya kita lihat karena ini menyangkut keberatan formal sehingga kita hanya menguji kwalitas dakwaan, tergantung kepada putusan sela,” ungkap Adystia (Sahrussalis/Hadi)