Minggu, 09 November 2014

Pembangunan Pabrik Semen Akan Merusak Cagar Budaya

Lebak, Metropol - Pembangunan Proyek Pabrik Semen Merah Putih yang konon terbesar di asia tenggara dan akan menghabiskan dana puluhan trilyun itu cukup melegakan serta disambut gembira warga Banten Selatan, karena perusahaan itu akan merekrekrut puluhan ribu pekerja. Akan tetapi dalam pembangunannya terkesan sembrono, sebab ada beberapa tempat wisata dan termasuk situs yang tidak ternilai yang akan diporak porandakan.

Salah satu contoh ketika pembangunan Dermaga yang dikerjakan Oleh PT. China Habour Indonesia (CHI) tanpa ada kompromi dengan para sesepuh Bayah yang notabene adalah pemegang  amanah titipan sejarah adanya Batu Masigit (Batu Masjid) hampir saja ditimbun dan diratakan. Berdasarkan temuan  Badan Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (BP3B).

Suhendar Ketua Korwil BP3B Lebak Selatan mengatan, “ini tidak boleh terjadi, kita punya tanggung jawab besar mengenai situs benda-benda kepurbakalaan maupun Cagar Budaya yang ada di Provinsi Banten, harus dirawat dan dijaga. Termasuk Batu Masigit punya nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Bayah dan masyarakat adat sekitarnya yang berada di wilayah selatan ini,” kata Suhendar.

“Dan Langkah kedepan kami akan segera mengajukan permohonan kepada Dinas Kebudayaan agar Batu Masigit segera mendapat pengakuan sebagai Situs Purbakala yang harus dilindungi. Dinas Pariwisata agar Batu Masigit Karang Taraje dan Batu Ngampar menjadi obyek Wisata andalan selain Pantai Sawarna,” ujar Ketua Korwil BP3B, Suhendar.

“Kita juga punya Situs Batu Bedil Bantar, Gadung, Situs Batu Bedil Cisitu, Batu Tulis Ranca Pasung. Dan Situs Cibeduk di Citorek. Cagar Budaya PT Antam Cikotok,” ungkap Suhendar.

Ditempat terpisah, sesepuh Bayah, Ujang (83) saat dijumpai Metropol, Dadan dari Media Presisi Hukum serta Ketua Korwil BP3B Lebak Selatan, Ujang mengatakan, ”Bapak merasa bangga dengan dibangunnya PT Semen Merah Putih ini, tapi bapak sebagai pemegang amanat secara turun temurun, minta kepada pihak PT CHI agar dibenahi saja. Jangan dirusak Jangan diratakan Batu Masigit itu, itu sejarah yang ada keterkaitan dengan Budaya para Kasepuhan di Selatan,” tutur Ujang.

“Alhamdulillah Tim CSR PT Gama (Semen Merah Putih), sudah menemui bapak dan berjanji akan melindungi Batu Masigit dan dua tempat lainnya. Yakni Batu Ngampar Karang Taraje, mereka berjanji akan dibuat semacam taman. Mudah mudahan segera terealisasi, jangan dituda-tunda. 

Mengenai asal usul sejarah Batu Masigit dahulu semasa Bayah ini masih hutan belantara dan sangat angker, salah satu Wali dari Wali Songo sebelum membuka bayah ini menjadi pemukiman terlebih dulu melakukan solat, ya itu di Batu Masigit. Sejarah secara rinci tidak akan bapak buka sekarang,” kata Ujang menutup perbincangan. (Dicky Abiasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar