Tampilkan postingan dengan label Suara Tribrata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Suara Tribrata. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Desember 2014

Kapolri : Tugas Polri Penegakan Hukum Harus Dibawah Presiden

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman didampingi
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie dan
Irjen Pol Andayono
Jakarta, Metropol - Adanya wacana yang muncul, tentang keberadaan Kepolisian Indonesia untuk ditempatkan dibawah sebuah kementerian dan bukan dibawah Presiden, membuat petinggi Polri, menanggapi hal itu.

“Sebenarnya tugas Polri itu adalah penegakan hukum, maka hal itu tidak lain, supaya tidak terjadi intervensi tentang penegakan hukum. Jadi seharusnya Polri dibawah Presiden seperti saat ini,” ujar Sutarman.

Wacana itu muncul, ketika sering terjadi bentrokan antara TNI – Polri. Dimana, baru-baru ini terjadi lagi bentrok di Batam, karena tidak adanya keseimbangan posisi keduanya.

Hal ini dikatakan oleh Menhan dalam silaturrahmi dengan para Pemimpin Redaksi (Rabu, 26/11). Menurutnya, Polri seharusnya berada dibawah langsung Presiden. Tujuannya supaya ada kesejajaran dengan TNI yang sudah berada dibawah kementerian. Selain itu, supaya komunikasi antar Polri dan TNI bisa lebih baik dan mengalir, karena berdiri seimbang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, menilai wacana Polri dibawah kementerian masih terlalu mentah dan baru sekedar wacana.

Sementara Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan ide tersebut memang tak asing. Itu sudah wacana lama. Apabila harus memilih kementerian yang membawahi, Andi berpendapat sebaiknya selain Kementerian Pertahanan.

“Banyak orang bilang begitu (dibawah Kementerian Dalam Negeri), tapi bukan wewenang saya. Itu wewenang Presiden,” kata Andi Widjajanto.

Sementara Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala, secara terpisah menanggapi, bahwa pandangan tersebut hal biasa.

“Pandangan lain juga ada dan perlu dilihat. Pandangan Menhan termasuk yang tidak Populer di mata Polri. Jadi pandangan Menhan itu mau direalisasi, perlu memperoleh konsesus dari berbagai pihak, utamanya Polri,” kata Adrianus Meliala. (Delly M)

Masyarakat Luwu Timur Apresiasi Kinerja Kapolres

Kapolres Luwu Timur
AKBP Rio Indra Lesmana, SH SIK
Luwu Timur, Metropol - Keberhasilan Polres Luwu Timur dalam menciptakan keamanan dan ketertiban dalam mengawal pesta demokrasi mendapat apresiasi dari masyarakat Luwu Timur. 
Walaupun baru sekitar setahun menjabat sebagai Kapolres di Bumi Batara Guru, namun sosok perwira yang satu ini di kenal sangat familiar dan mudah akrab dengan siapa saja. Namun demikian jabatan yang di sandangnya menjadi amanah tersendiri baginya untuk tetap mengedepankan penegakan supermasi hukum.

Ditemui di ruang kerjanya baru baru ini, AKBP Rio Indra Lesmana, SH SIK, secara lugas memaparkan, bahwa keberhasilan dalam pengawalan pesta demokrasi di Luwu Timur bukan keberhasilannya sendiri, melainkan keberhasilan jajaran Kepolisian Luwu Timur dan kerja sama yang baik dari semua intansi. 

“Tugas Polisi itu kan harus melindungi dan mengayomi masyarakat, jadi setiap saat harus sigap untuk mengantisipasi Hal-hal yang dapat membahayakan masyarakat dan negara. Jadi Masalah Kamtibmas harus lebih  prioritas dong,” imbuhnya sambil b
ercanda.

Namun demikian, terlepas dari fungsi dan peran polisi dalam menjamin kepastian hukum di negara ini, AKBP Rio Indra Lesmana juga memprogramkan pembinaan internal kepada suluruh jajarannya di Polres Luwu Timur. 

Pembinaan internal yang di maksud adalah pemberian sanksi terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran baik disiplin maupun tindakan lainnya yang bertentangan perundang undangan. Sanksi yang diterapkan berupa, pemecatan, mutasi serta hukuman lainnya, sebagai efek jera agar integritas dan jati diri Kepolisian tetap tegak dimata masyarakat.

Sedangkan program prioritas yang dicanangkan Polres Luwu Timur, beserta seluruh jajarannya adalah terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) mulai dari Kabupaten, Kecamatan hingga ke pelosok desa/kelurahan. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kapolres, merangkul Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), Tokoh pemuda, serta elemen masyarakat lainnya bahu membahu menciptakan keamanan diwilayah masing masing agar tetap kondusif.

Disisi lain, program penegakan supermasi hukum juga terus digulirkan untuk meminimalisir kasus-kasus yang menjadi atensi seperti ilegal logging, perjudian, narkoba serta sejumlah pelanggaran-pelanggaran  tindak  pidana. 

Kapolres luwu timur dengan tegas mengingatkan bahwa seluruh kasus atensi tersebut, jika telah bergulir dan berproses tidak akan ditangguhkan.

Dilokasi berbeda tim Metropol Luwu Timur, Adi Saputro Sanadjaya berhasil mewancarai Direktur Eksekutif LSM Savana Lu Tim, Ir. Kurdin menyatakan, “keberhasilan tersebut tak lepas berkat kordinasi yang baik Polres Luwu Timur dengan seluruh unsur dan elemen masyarakat, dan kami menghimbau agar kiranya masyarakat Luwu Timur harus lebih proaktif lagi menyampaiakan Informasi-informasi  apabila mengetahui ada Hal-hal yang dicurigai mengarah ke tindakan pidana,” ujar Rio Indra Lesmana.

Senada dengan itu, Ketua Pemuda Tarengge (GEMA Lutim) Astan Yusuf berharap agar suasana kondusif harus tetap terjaga di Bumi Batara Guru ini, apalagi  masyarakat Luwu Timur tidak lama lagi akan menghadapi pesta demokrasi Pemilukada Kabupaten Luwu Timur. (Andi Ade SN)

Polres Mamuju Utara Gelar Operasi Zebra 2014

Mamuju Utara, Metropol - Pelaksanaan upacara gelar pasukan ini adalah merupakan operasi mandiri wilayah Kepolisian kewilayaan dengan sandi Zebra 2014, dibidang satuan Lalulintas Mapolres Mamuju Utara, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, dalam menjelang hari Natal dan tahun baru 2015.

Untuk mengedepankan tindakan penegak hukum sebesar  80%, preventif, 10% dan preemtif 10%, Hal ini dilakukan secara selektif prioritas guna mewujudkan keamanan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, selama 14 hari, terhitung mulai 26 November sampai 9 Desember  2014, 

Waktu pelaksanaan Operasi Mandiri kewilayahan dengan sandi Zebra bertujuan adalah penegakan hukum dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2015 dengan kegiatan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, meminimalisir pelanggaran dan laka lantas, dan peran aktif masyarakat sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas dan Budayakan keselamatan sebagai kebutuhan.

Sasaran operasi Mandiri kewilayah dengan sandi Zebra 2014 yang meliputi yakni, pelanggaran yang tidak menggunakan helm standar, pelanggaran batas kecepatan, bagi pengemudi kendaraan, yang membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain, melawan arus, lalu lintas khususnya kendaraan Roda 2 kendaraan bak terbuka yang digunakan memuat manusia, kendaraan kelebihan muatan baik orang/barang, serta pengemudi dalam keadaan mabuk, dan menggunakan Narkoba, atau Miras, pengemudi menggunakan Handphone saat berkendara dalam kawasan pengguna jalan rentan/trotoar, jalur sepeda, dan Zebra Cross dan naik turun penumpang tidak pada tempatnya/ngetem/terminal bayangan. 

Sedangkan untuk cara bertindak yang kita gunakan dalam pelaksanaan operasi mandiri kewilayahan Zebra dengan berpedoman kepada etika Profesi. Dan tetap tegas serta hindari tindakan arogan yang berlebihan, sehingga menyebabkan citra Polri, khususnya Polantas menjadi negatif di mata masyarakat atau kontra produktif terhadap tujuan operasi Zebra 2014.   

AKBP Raspani, S.IK selaku Kapolres Mamuju Utara menegaskan, seluruh anggota Sat Lantas khususnya yang terlibat langsung dalam operasi Zebra untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas, Yakni, ”siapkan ruang posko Operasi Zebra yang di dukung dengan piranti lunak, piranti keras dan panel data baik manual maupun dalam bentuk Digital. Seluruh petugas yang terlibat dalam operasi zebra 2014 menggunakan pita warna putih pada lengan kiri. 

”Lakukan tugas secara profesional, prosedural dan akuntabel dalam pelaksanaan operasi zebra, hindari teguran kecil apapun. Baik dari pimpinan Polda, maupu dari Ditlantas, khususnya berkaitan dengan perilaku atau tindakan anggota dilapangan, maupun masalah laporan. Lakukan koordinasi dengan instansi terkait dan seluruh komponen lapisan masyarakat sehingga tercipta sinergi dan rasa kebersamaan yang tinggi dalam mendukung keberhasilan operasi,” ungkapnya. (Udin Virgo)

Sabtu, 06 Desember 2014

Polres Berau Gelar Apel Operasi Zebra

Berau, Metropol - Polres Berau melakukan upacara persiapan  Operasi Zebra tahun 2014, pada Kamis 26 November 2014, gelar apel Operasi Zebra yang yang di hadiri beberapa unsur Muspida ini berlansung penuh hikmah dan sederhana.  

Wakapolres  Berau Kompol Indratmoko, S.Ik dalam sambutannya mengatakan,  kelancaran Lalulintas sangat berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian dewasa ini, dalam konteks ini disebabkan tingginya pertumbuhan penduduk, bertambahnya jumlah kendaraan, kurangnya angkutan massal, pertumbuhan jaringan jalan yang rendah dan kurang disiplinnya kesadaran masyarakat dalam tertib lalulintas.

Diantara permasalahan berlalulintas tersebut adalah meningkatnya pelanggaran lalulintas sehingga berpotensi menyebabkan pelanggaran lalulintas yang berakibat korban jiwa dan kerugian materil. Guna mengantisipasinya perlu dilakukan upaya untuk menciptakan situasi keamanan, ketertiban, kelanjaran berlaluntas dengan memberdayakan seluruh stakeholder, dengan mengambil langkah yang konfrehensif guna ketertiban berlalulintas. 

Maka dengan demikian diperlukan kerja sama instansi pemerintah yang terkait dalam membina Kamsebtibjar tadi agar tercipta kelanjaran tugas dilapangan, sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam permasalahan berlalulintas, oleh karenanya pemerintah mengeluarkan Intruksi Presiden No 4 tahun 2013 tentang keselamatan jalan. 

Program tersebut bertujuan untuk keselamatan berlalulintas, guna mewujudkan program tersebut, Polri khususnya lalulintas yang didukung pungsi lainnya dan melibatkan para pemangku kepentingan akan melaksanakan Operasi Zebra 2014, sebagai upaya cipta kondisi menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru. 

Adapun sasaran dalam Operasi Zebra ini adalah, para pengguna jalan yang berlawanan arus lalulintas kendaraan roda dua, kendaraan yang menggunakan rotator dan sirine bukan peruntukannya, aksi geng motor ataupun balapan liar yang pada akhirnya menimbulkan kecelakaan lalulintas.

Dalam sasaran Operasi Zebra juga akan menertibkan kendaraan mobil yang terbuka, namun dipakai muat orang. Angkutan umum yang tidak layak pakai apalagi menurunkan angkutan bukan pada tempatnya.

Dari beberapa poin sebagaimana yang diamanatkan akan menjadi prioritas Lalulintas dalam pengamanan Operasi Zebra tahun ini, agar terdorong dan tepat sasaran dalam pelaksanaannya. (Sofy)

Polres Batu Gelar Operasi Zebra Semeru

Kanit Dikyasa, Iptu Diana
Batu, Metropol - Upaya Polres Batu dalam dalam giat Operasi Zebra Semeru didukung Pengadilan. “Adanya Sidang ditempat yang akan dilakukan selama 2 kali,” papar Iptu Diana, Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Batu.

Adapun pelaksanakan gelar Operasi Zebra Semeru merupakan upaya penindakan dan dilakukan serentak di seluruh indonesia mulai dari tingkat Mabes, Polda hingga Polres dan Polsek.  

Polres Batu melaksanakan berdasarkan Surat telegram Kapolda Jatim ST/187/XI/2014/Roops tanggal 14 Nopember tentang perintah gelar operasi  Kepolisian terpusat Zebra Semeru 2014 dan Surat Telegram Kapolda Jatim No : ST/2387/2014 Ditlantas tanggal 21 Nopember 2014 tentang pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2014. Bertujuan menertibkan lalu lintas, menekan tindak kriminalitas, menekan angka kecelakaan dan kemacetan menjelang Natal dan Tahun baru.

Sebelumnya, Sat Lantas Polres Batu sudah mengadakan sosialisasi selama 5 hari terhitung sejak tanggal 20 hingga 25 Nopember 2014, menjelaskan kepada masyarakat melalui media cetak, Spanduk, stiker bahkan mendatangi ke tempat ojek dan pasar yang merupakan tempat masyarakat tidak terorganisir.

“Karena itu dalam pelaksanaannya kami meyakini masyarakat sudah mengetahui tujuan diadakannya operasi yang mengedepankan penindakan terhadap pelanggar aturan berlalu lintas untuk Kamseltibcar lantas,” kata Diana. 

Diwilayah hukum Polres Batu yang terdiri dari 6 Polsek mulai Polsek Junrejo hingga Kasembon, sekitar 65 anggota Lantas akan diterjunkan dibeberapa tempat yang berbeda dengan intensitas 2 sampai 4 kali dalam satu hari, bisa pagi siang, sore atau malam.

Terfokus dalam sasaran pelanggaran yang mendapatkan tilang yaitu pelanggaran kasat mata seperti Helm SNI, kaca spion, lampu. Namun apabila nanti saat petugas memeriksa ternyata tidak disertai kelengkapan surat kendaraan lainnya seperti SIM dan STNK petugas juga akan tegas menindaklanjuti.

“Lalu dengan sosialisasi yang sudah dilakukan, kami berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk melengkapi kendaraannya beserta surat kelengkapannya, agar tidak terjaring dalam operasi,” katanya. (Yud/Rin)

Jumat, 21 November 2014

Seragam Baru Brimo, Membangkitkan Semangat Historis Perjuangan Brimob

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Sutarman (tengah) didampingi
Kepala Korps Brimob Irjen Pol. Robby Kaligis (kiri) dan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Ronny F Sompie (kanan)
 dihari HUT Brimob ke 69 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok
Jakarta, Metropol - Pada pelaksanaan perayaan HUT ke-69 Brimob kali ini. Biasanya pasukan Brimob memakai seragam berwarna biru tua. Namun kini mereka mengenakan seragam bercorak loreng seperti yang dulu pernah digunakan oleh kesatuan Brimob pada zaman dahulu.

Kapolri Jenderal Sutarman menjelaskan, penggunaan pakaian Dinas lapangan (PDL) dengan motif loreng ini secara resmi digunakan kembali setelah lama tak digunakan. "Berdasarkan keputusan Kapolri, penggunaan pakaian Dinas lapangan bermotif  loreng secara resmi digunakan kembali yang sudah lama tak digunakan," ujar Sutarman dalam upacara perayaan HUT ke 69 Korps Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok (Jumat 14/11/2014).

Digunakannya kembali PDL corak loreng ini untuk membangkitkan kembali semangat historis perjuangan Brimob Polri dalam mengamankan negeri ini. Lanjut Sutarman. Penggunaan seragam loreng ini terakhir digunakan pada masa reformasi tahun 1998.

"Hal ini untuk historis perjuangan Brimob Polri, setelah terakhir pada masa reformasi 1998 kita terakhir menggunakan seragam ini," jelas Sutarman.

Penggunaan seragam ini menurut Sutarman, juga sebagai bentuk operasi penyamaran anggota Brimob saat bertugas di wilayah-wilayah hutan seperti di Poso, dan Papua. "Salah satunya sebagai bentuk penyamaran seperti saat menghadapi separatis Papua beberapa saat yang lalu dan di Poso juga dimana anggota kita banyak menjadi korban yang lari ke hutan-hutan, itu salah satu alasan mengapa menggunakan kembali baju ini," ujar Sutarman.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun berharap dengan adanya seragam baru ini mampu mendorong dan memberikan motivasi anggota Brimob dalam bertugas. Sutarman mengingatkan anggotanya untuk tidak menyalahgunakan seragam yang dikenakannya untuk melakukan perbuatan yang dapat mencoreng nama baik Korps Brimob.

"Kebijakan ini semoga dapat semakin tingkatkan solidaritas Polri. Jaga seragam yang saudara kenakan. Jangan salah gunakan untuk lakukan perbuatan yang dapat turunkan harkat dan martabat Korps Brimob Polri," kata Sutarman.

Dalam Hari Ulang Tahun Brimob ke-69, digelar juga atraksi terjun oleh pasukan Korps Brimob. Tugas-tugas terjun payung didasari untuk tugas-tugas save and rescue. Memantau wilayah yang sulit dijangkau maupun yang lainnya.

Sutarman kali ini, juga sempat menunggangi Jeep Rubicon dengan pakaian loreng Polri memantau barisan prajurit.

Aksi terjun payung yang dilakukan Brimob mengenakan seragam PDL lapangan bermotor loreng, juga menampilkan kemahiran dalam memperagakan seni bela diri Kempo dan Wushu.

“Momentum ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik rangka evaluasi dan intropeksi atas kinerja yang telah dilakukan bagi perbaikan kinerja dimasa akan datang,” ujar Sutarman.

Kapolri mengingatkan, bahwa tugas Kepolisian dimasa akan datang semakin berat, dan kian beragam modus operandi tindak kejahatan.

”Perlu penyadaran diri, kedepan tantangan tugas yang kita hadapi tidaklah ringan. Kejahatan dengan berbagai cara dan modus operandi, karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Disamping itu, masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, Polri harus benar-benar kerja profesional. Tidak hanya penegakan hukum. Tapi melakukan preventif dan preemtif,” kata Sutarman. (Delly M)

Inovasi pelayanan Satpas SIM Ditlantas Polda Metro Jaya

Jakarta, Metropol - Satuan Pelaksana Administrasi SIM (Satpas SIM) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang berlokasi di Jalan Daat Mogot Km 11 Cengkareng Jakarta Barat, terus berupaya melakukan inovasi dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat, agar masyarakat yang menjadi pelanggan benar-benar merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, tingginya animo masyarakat untuk membuat SIM menuntut Satpas SIM perlu melaku terobosan sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar dapat diakses dan dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. 

Salah satu bentuk pelayanan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat adalah peluncuran mobil SIM keliling yang kehadirannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama bagi yang ingin memperpanjang SIM, tidak perlu datang ke Satpas SIM, tapi cukup mendatangi mobil SIM keliling yang mendatangi wilayahnya. Selain untuk mempermudah dijangkau masyarakat, mobil SIM  keliling tersebut juga bertujuan untuk mengurangi adanya peraktek-peraktek percaloan yang dapat merugikan masyarakat, karena dengan tersedianya mobil SIM keliling tersebut mereka dapat berhubungan langsung dengan petugas untuk melakukan registrasi perpanjangan SIM dengan mudah. Selain itu, Satpas SIM juga mendirikan gerai-gerai pelayanan yang tersebar diberbagai wilayah di jakarta seperti di Mal Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, Taman Palem Jakarta Barat, Pusat perbelanjaan PGC Cililitan Jakarta Timur dan Blok M Square Jakarta Selatan. Gerai-gerai tersebut banyak dikunjungi masyarakat terutama yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi gerai tersebut.

Selain itu, Satpas SIM juga melakukan terobosan guna menghindari kemungkinan terjadinya pungutan liar (pungli) dengan bekerjasama pihak Bank BRI terutama untuk melayani pembelian formulir sebagai syarat  untuk pembuatan SIM bagi yang datang langsung ke Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat. Dan bagi masayarakat yang merasa dirugikan oleh ulah para calo yang berkeliaran di Satpas SIM, atau jika pelayanan yang diberikan oleh petugas dirasakan kurang maksimal, dapat mengajukan komplain diloket pengaduan yang tersedia di kantor Satpas SIM. Pengaduan tersebut akan ditindak lanjuti guna perbaikan pelayanan dimasa mendatang. (Dirman)

Kapolres Enrekang Giat Kemanusiaan

Enrekang, Metropol - Setahun setelah menjabat sebagai Kapolres Enrekang, AKBP.Ika Waskita,SH.MH. melakukan terobosan baru bagaimana cara mendekatkan Polisi dengan masyarakat. Terobosan ini kemudian dikenal dengan nama Enrekang Police Care, yang focus pada kegiatan kemanusiaan yang menyasar kepada masyarakat miskin yang selama ini tidak terdeteksi dan tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah setempat. 

Kegiatan sosial yang sangat dirindukan oleh masyarakat ini awalnya diragukan oleh semua pihak, mungkinkah Kapolres bisa melakukan giat kemanusiaan yang diluar tugas dan fungsinya sebagai seorang Polisi bisa berlanjut dan berkesinambungan? Darimana Kapolres mendapatkan dana untuk itu? Dan semua tantangan dan pertanyaan itu dijawabnya dengan melaksanakan kegiatan nyata, dimata masyarakat terbilang sangat luar biasa masyarakat. 

Kapolres melakukan giat sosial dengan niat yang tulus, mendekatkan diri kepada masyarakat seluruh lapisan dan strata dengan cara terjun langsung mengabdikan diri bersama jajarannya. Kegiatan kemanusiaan yang mulai dilakukan pada bulan Mei 2013 ini ditekuni secara rutin setiap bulan disemua Kecamatan yang ada di Kabupaten Enrekang sampai dikaki Gunung Latimojong. 

Cara pendekatannyapun bervariasi, mulai dari bedah rumah, membangun kios, pemberian hewan ternak, sembako, membantu pengobatan masyarakat miskin perbaikan sarana pendidikan SD dan SMP, rumah ibadah sampai terjun langsung menanam padi di sawah masyarakat. 

Keseluruhan giat kemanusiaan ini pendanaannya ditopang murni oleh para anggotanya dengan cara menyumbang secara sukarela 2,5 % dari gaji mereka. Satu-satunya Kapoles di Indonesia yang memiliki ide melakukan pendekatan dengan cara memberi perhatian khusus untuk masyarakat yang tidak mampu, giat kemanusiaan ini kemudian dijadikan Sembilan program unggulan Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat. Bahkan Metro TV pernah menayangkan secara khusus kegiatan kemanusiaan Bapak Ika Waskita ini selama 30 menit, dan diundang langsung untuk wawancara khusus tentang kegiatan kemanusiaan ini oleh Fajar TV.

Dari kegiatan inilah Kapolres kemudian tidak pernah luput dari sorotan media. Kemanapu  Kapolres melakukan giat kemanusiaan ini media cetak dan elektonik yang bertugas di Enrekang selalu mengikutinya, masyarakat bahkan pernah meminta melalui media agar Kapolres Enrekang AKBP. Ika Waskita, SH.MH tidak dipindahkan dalam waktu dekat sebab mereka masih membutuhkan bantuan serupa yang disalurkan oleh beliau, namun jika beliau dipindahkan karena jabatan dan prestasi kami setuju sebab beliau adalah sosok pemimpin yang ideal.

Giat Police Care inilah yang membuat masyarakat mengagumi keberadaan Polisi yang peduli kepada masyarakat yang tidak mampu. Oleh karena itu masyarakat Kabupaten Enrekang merekomendasiakan Kapolres Enrekang AKBP.Ika Waskita, SH, MH. beberapa tokoh masyakat menemui News Metropol  menyampaikan bahwa “Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, SH.MH layak diacung jempol sebab baru kali ini masa kepemimpinannya ada kepedulian Polisi kemasyarakat, untuk kepeduliannya melalui News Metropol agar diusulkan Kapolres Enrekang untuk masuk menjadi Nominator Kompolnas Award 2014” tutupnya. (Sry/Syah)

Minggu, 09 November 2014

Polsek Metro Cakung Menggelar Syukuran Menyambut Tahun Baru Islam 1436 H

Kapolsek Metro Cakung Jakarta Timur 
Kompol Liliek Tribhawono Iryanto. Sik, 
beserta jajarannya menggelar acara syukuran 
menyambut Tahun Baru Islam 1436 H
Jakarta, Metropol - Serba serbi pagelaran menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1436 H di seluruh dunia, diberbagai daerah mau pun di Ibukota khususnya. Ada yang melakukan pawai keliling menggunakan obor, menggelar pengajian dan doa bersama agar diberikan keselamatan, begitu pula yang dilakukan Kapolsek Metro Cakung Jakarta Timur Kompol Liliek Tribhawono Iryanto Sik, beserta jajaranya mengelar acara syukuran sekaligus memberikan hiburan wayang kulit kepada masyarakat yang berada dekat wilayah Polsek Metro Cakung Jakarta Timur.

Acara syukuran tersebut dihadiri Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sumarman, Lurah Pulo Gebang Drs. Endro Moekti Wibowo, MM, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan, tidak ketinggalan warga sekitar turut hadir meramaikan acara syukuran menyambut datangnya tahun baru islam.

Dalam sambutanya Kapolsek yang diwakili oleh Waka Polsek Metro Cakung Jakarta Timur AKP H. Sudjianto SH. “Peringatan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1436 H ini adalah merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di Polsek Metro Cakung Jakarta Timur. Harapan dan doa ditahun baru islam ini, agar kedepannya Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi sahabat masyarakat yang bisa membantu, melindungi dan mengayomi masyarakat. Agar dapat terjalin kebersamaan dan terciptanya Negara yang aman dan sejahtera, khususnya diwilayah hukum Polsek Metro Cakung Jakarta Timur yang kita cintai ini,” tegasnya. (Deni.M)

Polres Jember Memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke - 62

Jember, Metropol - Dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari yang Ke 62 Tahun 2014 Mapolres Jember mengadakan jalan santai Minggu (12/10/14). 

Acara di mulai dari kantor Mapolres Jember keliling sampai kampus jalan Jawa, jalan santai yang di adakan sangatlah meriah sekali dan acara jalan santai ini diikuti oleh Kapolres Jember Awang Joko Rumitro SIK, MSi beserta istri, Kabag Ops Kompol Imam Pauji beserta istri, Kabag Humas AKP Edy Sudarto beserta istri, Kasat Sabhara AKP Dono beserta istri, Kasat Lantas AKP Mario Prahatnto, SH, SIK beserta istri, Kasat intel AKP Adi Sutrisno beserta istri, Kasat Reskrim Sunarto beserta istri. Banyak sekali petinggi Polres lainnya yang mengikuti jalan santai di Mapolres Jember dan semua tingkat Kapolsek dan semua anggotanya di haruskan mengikuti jalan santai.

Dalam Rangka Hari Kesatuan Bhayangkari  sepanjang jalan raya, jalan santai ini di kawal oleh Satlantas Polres Jember guna memperlancar acara jalan santai. Dalam perlombaan dari tarik tambang, dan makan kerupuk, paku yang di masukkan dalam botol semua kegiatan lomba di ikuti oleh perwira - perwira Polres Jember.

Kapolres Jember Awang Joko Rumitro juga mengikuti lomba tarik tambang berserta jajarannya dan tidak ketinggalan pula dari wartawan juga ikut bergabung dalam memeriahkan hari kesatuan Bhayangkari  sampai selesai dan banyak door prize yang di bagikan ke para pemenang dari hadiah pertama tiga unit sepeda motor, tiga unit sepeda gunung, ribuan door prize yang di bagikan oleh Kapolres Jember untuk memeriahkan Hari Kesatuan Bhayangkari. Semua hadiah tidak tersisa semua mendapatkan hadiah dari anak - anak sampai dewasa. (Andik/Umar)

BBM Langka Polres Berau Razia Kendaraan Pengetap

Polres Berau melakukan razia
di setiap SPBU yang ada di Berau
Berau, Metropol - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat antrian panjang disejumlah SPBU. Seperti yang terjadi disalah satu SPBU yang berada di Bujangga Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau, kelangkaan ini ternyata di manfaatkan oleh sejumlah oknum yang meraup keuntungan.

Dari hasil penelusuran rekan media menemukan beberapa SPBU yang hampir rata-rata di kuasai para pengetap, yang menggunakan kendaraan motor Suzuki Thunder, dan beberapa mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi, akibat inilah masyarakat yang hanya memerlukan dua liter BBM untuk kendaraan kecil tidak berdaya.

Polres Berau pun akhirnya bertindak dengan menyisir sekaligus melakukan razia di setiap SPBU dan terbukti beberapa hari ini berhasil mengamankan sejumlah BBM yang di sembunyikan di rerumputan di sekitar SPBU. BBM tersebut hasil dari pengetap yang menyembunyikan BBMnya di rerumputan. Senin (20/10). 

Polres Berau yang dipimpin langsung oleh Waka Polres Berau Kompol Indratmoko, kembali melakukan razia di semua SPBU yang ada di Berau.

Wakapolres Berau Kompol Indratmoko usai melakukan razia di SPBU Rinding, mengatakan, razia ini dilakukan menanggapi situasi saat ini. Warga Berau sedang mengalami kelangkaan BBM. Faktor utama kelangkaan BBM sampai saat ini masih kita pelajari, paling tidak apa yang kita lakukan ini  bisa membatu masyarakat, agar bisa mengurangi permasalahan kelangkaan BBM, dan mereka bisa melakukan aktifitas sehari-hari. 

“Saat ini yang kita razia adalah para pengetap yang mencoba menumpuk BBM. Dari hasil mengetab di SPBU serta kendaraan yang telah di rubah tangki kenderaanya," ungkap Wakapolres.

Menurut Kasat Lantas Polres Berau AKP Siswantoro S.IK, saat di wawancarai di depan halaman Polres Berau mengatakan, "kendaraan yang di amankan dari hasil razia di semua SPBU, ada sebanyak 16 buah kendaraan roda dua, dan 9 buah kendaraan roda empat. Dan semua kendaraan yang di amankan ini telah rubah tangkinya, dari tangki yang standar menjadi yang lebih besar, untuk itu kita amankan kendaraannya, agar bisa membuat efek jera pagi para pengetab. Saat ini kita akan terus melakukan razia sampai benar-benar kondisi BBM di berau kembali stabil," ungkapnya.

Ulah oknum yang sengaja memanfaatkan kelangkaan BBM ini dengan memodifikasi tangki mereka agar di setiap mengantri di SPBU mendapatkan minyak yang banyak. Serta mendapatkan hasil yang banyak pula. Namun yang mengherankan tiap hari para pengetab itu antri, tetapi minyak hasil ngetabnya itu entah dijual kemana, di penjual eceran pun sangat langka dan jika ada, harganya melambung tinggi hingga mencapai Rp 15.000/liternya.

Akibat langkanya BBM ini, para pengetab juga tidak segan-segan berbuat kasar, ini terbukti dua hari lalu salah seorang oknum wartawan yang hendak antri di SPBU, karena bensinnya habis dan hendak mengisi BBM di SPBU Sambaliung. Menurutnya, "karena sudah antri lama namun tak juga diisi, bahkan yang lebih di utamakan para pengendara yang yang lain, hingga membuat saya sedikit heran, ada apa kok motor saya tidak diisi? Akhirnya saya keluarkan kamera untuk mengambil gambar para pengantri ini, namun setelah saya mengambil beberapa gambar tiba-tiba beberapa orang yang ingin merebut kamera saya. Bahkan saya sempat tarik-tarikan, hingga membuat kamera saya rusak, dan hal ini sudah saya laporkan kepada pihak yang berwajib dan mudah-mudahan cepat mendapat tindakan," ungkapnya.

Aksi kasar para pengantri yang di duga adalah para pengetab ini membuat puluhan wartawan mendatangi SPBU tersebut, untuk menanyakan perihal adanya oknum pengantri yang berbuat kasar, namun pihak SPBU, terkesan menghindar bahkan menjauh dari SPBU, dan turut berbaur dengan beberapa oknum warga di luar SPBU, oknum warga tersebut diduga adalah para preman. Karena selain meminum-minuman keras di depan SPBU, juga meneriaki para wartawan dengan kata-kata yang sedikit kasar, juga sempat terdengar kata, "jangan hanya SPBU Sambaliung yang di liput, SPBU lain juga di liput, jangan ganggu kami, kami juga cari makan," ungkap mereka. (Sofy)

Pelayanan Polda NTB Humanis

Kabid Humas POLDA NTB AKBP Muh. Suryo S
Mataram, Metropol - Kamis, tanggal 16 Oktober 2014 ketika  team Metropol berkunjung ke Humas POLDA NTB disambut oleh  AKP Amerun dan dua petugas Polwan (Ipda Wiwik Winarni dan Bripka Henni Adriani) yang sedang asyik bekerja diruangan HUMAS, sambil mengisi buku tamu tim Metropol kami di sambut  dengan ramah oleh tamu Pak Amerun untuk  bertemu dengan Kabid Humas Polda NTB  dengan ramah beliau mengatakan, Kabid Humas lagi ke lantai atas.

Namun berapa saat kemudian Kabid Humas AKBP Muh. Suryo S. muncul dan mempersilakan Metropol masuk ke ruangan beliau, dengan penuh keramahan dan santai Pak Suryo memberikan pelayanan. dalam kesempatan itu  beliau menjelaskan, Kapolda NTB Brigjen Pol Srijono dan rombongan baru saja pulang setelah berkunjung ke daerah di wilayah NTB yaitu Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima untuk bertemu lansung dengan tokoh - tokoh masyarakat  dan tokoh agama dalam kunjungan tersebut, Brigjen Pol Srijono ingin mengetahui kinerja aparat kepolisian dan jajarannya di lapangan dalam mengayomi masyarakat. Beliau mengingatkan jajarannya kepada petugas kepolisian dalam setiap bertugas dengan tulus dan ikhlas sebagai pelayan masyarakat ungkap Kabid Humas AKBP Muh. Suryo S.

Kapolda Nusa Tenggara Barat bapak Brigjen Pol Srijono menjalin hubungan yang akrab  dengan tokoh agama dan masyarakat agar dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian demi kemakmuran Nusa Tenggara Barat dengan keamananan yang tetap kondusif sehingga  masyarakat merasa nyaman dalam beraktifitas kata pak Suryo.

Kabid Humas Polda NTB, AKBP Muh. Suryo menambahkan, “kami selalu mendukung teman-teman dari media, baik media lokal maupun Nasional,” kata AKBP Muh. Suryo. (Tim Metropol NTB)

Minggu, 02 November 2014

Kapolri Temui JK

Kapolri Jenderal Polisi Drs Sutarman
Jakarta, Metropol - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, baru-baru ini menemui Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kedatangan Kapolri itu, untuk menyampaikan laporan mengenai upaya Polri menumpas terorisme di Indonesia yang terkait Islamic State Iraq and Syria (ISIS).

“Langkah-langkah itu, merupakan tujuan menekan peran terorisme di Indonesia cukup rawan terhadap pelaku-pelaku terorisme. Sehingga kami menyampaikan awal agar tidak terjadi peristiwa semacam itu. Artinya, baik langkah penegakan hukum maupun deradikalisasinya,” kata Sutarman.

Kedepan, kata Sutarman, perlu penanganan secara hukum yang lebih baik, agar pergerakan terorisme tidak berkembang dan memberikan ruang dan waktu bagi penyebarannya.

Seperti ISIS misalnya. Saya juga melaporkan, betapa rawan sehingga melaporkan awal dari langkah-langkah yang sudah dilakukan Polri

Selain laporan terkait pergerakan ISIS, Sutarman mengaku, pihaknya juga melaporkan kepada Wapres JK terkait perkembangan pergerakan terorisme di Indonesia. "Kami sampaikan beliau tadi soal perkembangan terorisme di Indonesia, mulai dari bom Bali yang dulu sampai sekarang," ujar Sutarman. 

"Sampai dengan sekarang bom targetnya anggota Polri, dan targetnya pada simbol-simbol pemerintahan‎," sambung Sutarman.

“Karena Apa? Jika bom itu meledak, seperti negara-negara lain, itu dampak ekonominya sangat luar biasa. Misalnya, saat Bom Bali Satu meledak, Bom Bali Dua meledak, dampaknya kepada kita sangat luar biasa bagi perekonomian, pemulihannya bisa tiga sampai empat sampai lima tahun,” ujarnya.

Sutarman mengatakan, kedatangannya menemui JK ke Kantor Wapres merupakan inisiatifnya sendiri, bukan karena panggilan JK. Laporan mengenai data-data terorisme dan perkembangannya di Indonesia penting disampaikan kepada Wapres karena menyangkut stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan negara. 

Untuk itu kata Sutarman, usai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, bahwa anggaran penanganan terorisme yang mencapai Rp 44 miliar per tahun masih kurang. Polisi membutuhkan sekitar Rp 100 miliar. Namun hal itu tidak disampaikan kepada JK. (Delly M)

Senin, 20 Oktober 2014

Harus Tegas Terhadap Bandar Narkoba

Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kedua kiri) 
didampingi Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri), 
Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kanan)  dan
Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra (kanan) 
memegang barang bukti narkotika jenis sabu-sabu
saay pengungkapan sindikat internasional narkotika China-Hongkong-Indonesia 
di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/10)
Jakarta, Metropol - Kapolri Jenderal Sutarman mengakui tidak mudah untuk menindak para pelaku kejahatan narkoba. Alih-alih memberantas, malah ada beberapa Polisi yang akrab dengan bandar saat ditangkap.

Menurutnya, pengungkapan kasus terorisme, dalam upaya penindakan, justru yang dibenci  para kelompok teror adalah penegak hukum.

"Kasus ini sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia. Tidak mengenal status sosial. Bisa saja anggota kita atau masyarakat anak-anak, dan bisa saja yang lain. Kita terus berkomitmen penegakan hukum secara tegas kepada sindikat internasional dan sindikat lainnya yang menyuplai ke Indonesia," kata Jenderal Sutarman di Mabes Polri kapada wartawan.

Pernyataan tersebut dikemukakan jenderal bintang empat itu dalam ekspose kasus pengungkapan 71 kilogram sabu-sabu oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, beberapa waktu yang lalu.
"Saya pernah menyampaikan kalau kita melakukan penangkapan pelaku terorisme kita dimusuhi, ditembak. Tapi kejahatan narkoba ditangkap. Mereka makin dekat dengan penegak hukum. Ini sangat berbahaya," ujar Sutarman.

Untuk memantau anggotanya agar tidak "terkontaminasi" siasat para bandar, Polri melakukan pengecekan rutin urine setiap anggota.

"Untuk keamanan anggota kita selalu melakukan pengecekan secara periodik, tes urin dan sebagainya. Kita ingatkan dan kita lakukan penindakan. Ada 80-an anggota kita dikeluarkan," ujar Sutarman.

"Kita terus melakukan pengawasan kepala unit Polres-Polsek. Sehingga tidak ada yang terlibat atau terpengaruh," imbuhnya.

Dari Hong Kong dan Tiongkok, Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri mengungkap 71 kilogram sabu-sabu siap edar dari empat tersangka. Diketahui berasal dari Hong Kong dan Tiongkok.

Dalam pemaparannya, Kapolri Jenderal Sutarman mengungkapkan kronologis penangkapan yang dilakukan jajarannya. Pada 23 September 2014 sekitar pukul 13.30 WIB di Hotel Grand Asia, Jalan Bandengan, Jakarta Utara, di kamar 511, aparat menangkap Agn yang merupakan warga negara Indonesia. Disita 4,5 kilogram sabu-sabu diduga berasal dari China dan dua handphone dari tersangka.

Dari pengakuan tersangka Agn, aparat mengembangkan penanganan kasus tersebut dan menangkap LTY, warga Negara China, di Hotel Hariston, Jalan Bandengan, di kamar 7011, sekitar pukul 09.00 WIB. "Ada barang bukti sabu seberat 25 kg dan dua buah handphone," kata Kapolri.

Tidak berhenti di dua tersangka, penyidik terus menelusuri keberadaan sindikat lainnya. Alhasil, di hari yang sama, sekitar pukul 10.45 WIB di lobi Hotel Fave, Pluit, ditangkap warga Negara China, CFC. Kepada penyidik CFC menyebut sabu-sabu yang dimilikinya ada di Apartemen Green Bay, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Barang bukti seberat 34 kg sabu. Diperoleh informasi yang bersangkutan adalah tempat menyimpan barang-barang yang masuk dari Hong Kong dan Tiongkok," kata Sutarman di depan wartawan.

Dari "nyanyian" CFC didapati informasi barang haram itu diperoleh dari seorang warga Negara Hong Kong, FKH. Polisi mendapati FKH mengirimkan sabu-sabu melalui ekspedisi ke alamat di Tanah Tinggi, Tangerang. Pengiriman dilakukan 27 September 2014.

"Narkoba jenis sabu disamarkan ke dalam makanan manisan kulit jeruk sebanyak 21 dus dan dikirim melalui jasa ekspedisi," jelas Sutarman.

FKH tidak tahu Polisi sudah mengendus penyelundupan sabu-sabu yang dimilikinya. Ketika mengetahui barangnya sudah tiba di Indonesia, dia pun terbang ke Indonesia pada 29 September 2014, tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00 WIB.

Penyidik tidak langsung menangkap. Namun mengikuti gerak-geriknya. Pada pukul 22.00 WIB FKH bergerak ke alamat pengiriman sabu-sabu di Jalan Budi Asih 2, Tanah Tinggi. Saat tersangka membuka paket tersebut, ditangkap polisi direktorat tindak pidana narkoba. "Disita delapan kilogram sabu dan tiga buah HP," kata Sutarman.

Aparat masih melakukan pengembangan. Disinyalir bandar besar sabu-sabu berada di Hong Kong dan China. "Sebagai bandar di Tiongkok dan Hong Kong, inisial A dan B. Saat ini menjadi DPO kita," tandasnya.  (Delly M/An)

Kapolsek Metro Cakung Berbagi Daging Kurban

Jakarta, Metropol - Memperingati Hari Raya Idul Adha 1435 H, yang jatuh pada 5 Oktober 2014, seluruh umat muslim merayakannya dengan berqurban hewan kambing atau sapi, untuk dibagikan kepada warga miskin dan tidak mampu. Acara bagi-bagi daging qurban itu juga dilakukan oleh Kapolsek Metro Cakung Jakarta Timur, beserta jajarannya di halaman kantornya.

Menurut Kapolsek Metro Cakung Kompol Liliek Tribhawono Iryanto S.Ik, bagi-bagi daging kurban ke warga masyarakat ini merupakan bagian dari partisipasi Polri kepada masyarakat. Salah satu tugas Polisi memang melakukan pendekatan dan melayani masyarakat, dan contohnya pada saat ini kita berbagi kepada masyarakat yang berada dilingkungan Polsek Cakung. Ada 2 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang nantinya akan di bagi-bagikan kepada warga masyarakat yang berada dilingkungan Polsek Cakung.

Namun bukan hanya berbagi atau berqurban saja yang dilakukan, Polisi juga harus rela berkorban setiap harinya dalam menjalankan tugasnya sebagai Penegak hukum. “Semua anggota Polisi harus memiliki jiwa pengorbanan yang tinggi dan wajib berkomitmen berani berkorban untuk melayani masyarakat,” tandasnya. (Deni M)

Kapolres Enrekang Pimpin EPC Dikaki Gunung Latimojong

Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, S.H., M.H.
saat membawakan materi
Enrekang, Metropol - Menuju gunung Latimojong butuh waktu sekitar empat sampai lima jam perjalanan dari kota Enrekang. Selain jalan yang dilalui sangat sempit, curam dan berliku, menempuh perjalanan yang memicu adrenalin ini butuh persiapan fisik dan mental yang cukup. Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, SH, MH yang memimpin 45 anggotanya menuju kaki gunung Latimojong, sesekali harus turun dan berjalan kaki melalui jalan yang rusak parah karena tidak beraspal.

Bukan hanya itu sepanjang perjalanan empat buah mobil yang membawa personil dan dua wartawan tertutup tebalnya debu. Namun sepanjang perjalanan yang sangat melelahkan. Kapolres tidak pernah mendengar sekalipun keluh kesah yang keluar dari bibirnya, bahkan terlihat jelas Kapolres sangat menikmati perjalanannya. 

Kegiatan Enrekang Police Care baru-baru ini dilaksanakan dari tanggal 2-3 Oktober 2014. Sasarannya adalah Dusun Karangan, Desa Latimojong Kecamatan Buntu Batu, dusun terkhir di kaki gunung tertinggi di Sulawesi. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa fungsi yang ada di Kepolisian antara lain Fungsi Lantas, Sabhara, Binmas, Intelkam, Reskrim, Narkoba, Fungsi Ba. Ops dan Polsek yang berada pada Kec. Buntu Batu. 

Kapolres Enrekang AKBP Ika Waskita, SH, MH didampingi oleh Kabag Ops Drs. Ismail H. Purwanto, Kabag Ren Kompol Saipul Alam, Kapolsek Baraka Iptu Rusli, SH, Kaurbin Ops Lantas Ipda Hasruddin, Kaur Dokkes Ipda Jonathan Lallo, Kapospol Buntu Batu Aiptu Muhajir, Kepala Desa Latimojong dan Personil Polres Enrekang yang tergabung dalam Tim EPC (Enrekang Police Care). 

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan penyuluhan hukum, pengetahuan dan pengenalan rambu-rambu kepada siswa siswi yang berada di pelosok Desa baik ditingkat SD dan SMP. Kedatangan rombongan Tim EPC di Desa Latimojong disambut baik oleh masyarakat dan para pelajar, sehingga kegiatan tersebut berlangsung lancar. Polisi lebih bisa berbaur dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Sehingga tugas pokok polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dapat terwujud dan situasi Kamtibmas maupun Kamseltibcar Lantas dalam Wilayah Hukum Polres Enrekang dapat tercipta situasi yang kondusif. 

Para siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pasalnya moment seperti ini belum pernah mereka dapatkan selama hidup. Seorang Kapolres menantang medan sulit dan dinginnya udara, rela bermalam dirumah penduduk hanya untuk masyarakat yang ada di desa terpencil. “Tidak ada yang melakukan ini sebelumnya,” kata Kepala Desa Latimojong Sahruddin. 

Siswa yang kadang pulang lebih awal karena tak ada guru yang mengajar, hari itu sangat semangat mengikuti materi pelajaran, ingin rasanya mereka menahan agar Kapolres dan rombongan tinggal berlama-lama di Dusun Karangan, ini diungkapkan Risma salah seorang siswa SMP satu atap 5 Baraka.

Rasa peduli Kapolres Enrekang dengan kondisi ini yang membuatnya hadir ditengah-tengah para siswa. Selain berbagi ilmu, hari itu EPC juga berbagi makanan dan hadiah kepada ratusan siswa juga melakukan pengecatan di tiga sekolah tersebut. Harapan orang tua siswa kegiatan seperti ini bisa berulang lagi dan tidak hanya dilakukan oleh jajaran Kepolisian saja tapi juga pemerintah, yang memang seharusnya bertanggungjawab atas mutu pendidikan anak-anak mereka. Kegigihan para siswa yang berjalan kaki menempuh jarak sangat jauh menuju sekolah demi menimbah ilmu seharusnya di imbangi oleh pemerintah dengan menyediakan tenaga pengajar PNS yang cukup dan sarana prasarana yang memadai. (Sry YN)

Terduga Teroris Matra Diamankan Polda Sulteng

Mamuju Utara, Metropol - Densus 88 menggeledah rumah kos terduga (12/10). Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS, maka hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya.

Aparat Kepolisian Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, menangkap oknum RD salah seorang warga jalan Nangka, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Sulawesi Barat, yang diduga kuat terlibat dalam aksi teroris.

"Baru saja aparat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seorang warga yang diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris. Saat ini, terduga teroris sedang diamankan untuk dibawa ke Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu," kata Kasat Reskrim Polres Matra, AKP Herman E.W. Simbolon.
Aparat Densus 88 Anti Teror bersenjata lengkap dibantu aparat Polres Matra melakukan proses penangkapan dikediaman terduga usai melaksanakan ibadah Shalat dhuhur di salah satu Masjid terdekat yang ada di Pasangkayu.

Meski istri terduga sempat melakukan perlawanan. Namun aparat Densus dengan mudah melakukan penangkapan. Saat aparat Densus mengepung rumah terduga. Warga setempat yang ikut menyaksikan proses penangkapan dilarang mendekat di rumah RD. Bahkan, wartawan pun dilarang untuk mengabadikan gambar dari dekat sebelum petugas meninggalkan rumah terduga teroris. 

Terduga teroris kemudian langsung diamankan ke Polda Sulteng dengan sejumlah barang bukti diantaranya, buku jihad jaringan pengembangan teroris serta sebuah sangkur untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Matra belum memberikan kesimpulan apakah terduga juga merupakan jaringan terorisme ISIS. "Kami dari Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS. Hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya," terang Herman.

Ketua RT III Kecamatan Pasangkayu, Ilham Amran menyampaikan, RD terduga teroris  termasuk sosok pendiam. "Terduga teroris RD yang kami kenal termasuk sosok yang kalem dan dikenal pendiam. Setiap hari dikenal taat bersembahyang di Masjid dan jarang bergaul dengan warga setempat," ujar  Ilham Amran.

Sehari setelah penangkapan (RD), wartawan mendatangi Lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tampak Kost (RD) dalam keadaan kosong tergembok. Menurut keterangan warga sekitar merasa kaget melihat aksi penangkapan (RD), Warga disekitar kost juga mengatakan, (RD) terkesan tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga. RD sering ke kota Palu meninggalkan istrinya hingga seminggu, dua minggu dan kalau berada di rumah jarang keluar kecuali ke masjid.

Wartawan lalu mendatangi kediaman keluarga istri terduga (RD) untuk mencari informasi. Namun istri Terduga (RD) tak mau memberi keterangan kepada wartawan. Beberapa teman kerja istri terduga ini berkunjung menemui istri (RD) yang terduga Teroris. Istri (RD) ini adalah PNS di Lingkup Pemkab Mamuju Utara. Awalnya bekerja di staf di Kesbanglinmas setelah diangkat PNS K1 Istri (RD) ditempatkan di SMAN 1 Pasangkayu sebagai Tata Usaha.

Penangkapan (RD) terduga teroris mengejutkan warga Mamuju Utara, sebab daerah ini dikenal sangat aman, namun bisa dimasuki oleh teroris. Sehari setelah penangkapan RD, menjadi buah pembicaraan dikalangan masyarakat kota Pasangkayu dan Mamuju Utara pada umumnya. (Udin Virgo)

Bareskrim Musnahkan 70 Kg Sabu Jaringan Tiongkok

Kasubdit I Ditnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Agus Rohmat
saat gelar barang bukti narkoba jenis sabu
Jakarta, Metropol - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri memusnahkan narkoba jenis sabu dengan berat sekitar 70 kilogram yang merupakan hasil sitaan dari para tersangka jaringan Tiongkok, Hongkong, Jakarta, Palembang. Seluruh narkoba yang dimusnahkan bila dinominalkan setara dengan Rp 138,63 miliar.

"Dari tiga tersangka kita berhasil mengamankan total barang bukti sabu-sabu sebesar 69,315 gram atau total 70 kg, dan bila dirupiahkan senilai Rp 138,63 Miliar," ujar Kasubdit I Ditnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol Agus Rohmat di sela-sela pemusnahan barang bukti di area parkir Direktorat Narkoba, Selasa (14/10).

Agus menjelaskan, pengungkapan jaringan ini bermula saat petugas mendapatkan laporan adanya jaringan narkoba internasional. Awalnya petugas menangkap tersangka Agung Nugroho di depan kamar 511 lantai 5 Jalan Bandengan Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara pada 23 September lalu. Dari tangan tersangka, petugas menyita narkotika jenis sabu seberat 4.000 gram atau 4 kilogram.

"Pada hari berikutnya, kami menangkap seorang tersangka lainnya bernama Lo Tin Yau yang merupakan warga negara Tiongkok di kamar 7011 lantai 7, Hotel Horisson, Penjaringan, Jakarta Utara. Sabu seberat 25,22 kg sabu kami sita dari tangan tersangka," kata Agus.

Penyelidikan terus berlanjut sampai akhirnya polisi membekuk tersangka lainnya yang juga warga negara Tiongkok bernama Chau Fai Chuen di Lobi Hotel Fave, Penjaringan, Jakarta Utara. Petugas pun menyita narkoba jenis sabu seberat 32.325 gram atau 32,32 kilogram. "Barang bukti tersebut kami sita di Tower Cendana, Apartemen Green Bay Pluit," jelasnya.

Chau Fai Chuen diketahui atas adanya penyelundupan narkoba dengan modus memasukkkan sabu ke dalam makanan manisan jeruk. Narkoba itu dikirim dari Hongkong ke Indonesia melalui jalur laut. Selain ketiga tersangka tersebut, satu tersangka lainnya adalah warga negara Hongkong bernama Fan Koon Hung yang ditangkap pada 29 September sekitar pukul 13.00 WIB, saat dalam perjalanan dari Bandara Soekarno - Hatta menuju kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten menggunakan taksi.

"Pada hari yang sama, sekitar pukul 22.00 WIB, kami menangkap tersangka dan menyita barang bukti berupa dua dos berisi narkotika jenis sabu seberat 8.455 gram atau 8,4 kilogram yang disimpan di antara 21 dos manisan jeruk," tandas Agus

Agus menambahkan pemusnahan barang bukti ini kami menghimbau serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersatu bersama-sama memerangi narkoba, agar masyarakat Indonesia terbebas dari bahaya narkoba , Dittipidnarkoba Bareskrim Polri beserta jajarannya akan terus mengungkap, mencegah dan memberantas para pelaku sindikat kejahatan narkoba yang beroperasi di Indonesia. (Kamal)

Senin, 06 Oktober 2014

Narkoba Lebih Berbahaya Dari Teroris

Kapolri Jenderal Pol Sutarman beserta istri
disambut dengan Tari Gending Sriwijaya saat tiba di Mapolda Sumatera Selatan
dalam rangka kunjungan kerja, di Palembang, Sumatera Selatan
Jakarta, Metropol - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dalam lawatannya di Sumatera Selatan, terasa mengesankan. Kenapa hal itu bisa dikatakan berkesan. Pada tahun 2011–2013, pernah menjabat sebagai Kapolresta (dulu Kapoltabes) Palembang.

“Saya dulu di Dempo (Poltabes lama), sampai enam bulan menjabat di gedung baru ini (Polresta Jakabaring). Ada tanaman jati yang saya tanam, sekarang sudah tidak ada,” ujarnya sambil tersenyum.
Dalam kunjungan ke Mapolresta untuk mengetahui kinerja aparatnya dilapangan menurutnya, penanganan kasus-kasus kejahatan sudah baik. Sutarman juga mengingatkan, petugas harus bertugas dengan tulus ikhlas, sebagai pelayan masyarakat.

Sutarman dalam arahannya, meminta kepada jajarannya fokus meminimalisir peredaran narkoba. Menurutnya, narkoba sudah sangat berat secara nasional, termasuk di Sumsel, melebihi kasus terorisme.
Saking beratnya, penikmat narkoba, tidak hanya masyarakat biasa, tapi sudah mengarah kepada anggota Polri sendiri.

“Saya yakin pasti ada yang terjebak masalah narkoba. Saya yakin diantara kita disini, tidak bersih narkoba,” kata Sutarman kepada seluruh jajaran Polda Sumatera Selatan dalam acara tersebut.

Dengan tegas Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengingatkan, jika ada aparat yang terlibat peredaran narkoba, apalagi sebagai pemakai. “Saya akan tindak. Bila perlu dipecat,” kata Sutarman.

Kapolri juga menilai tingkat kinerja Polda Sumatera Selatan, dalam hal pemberantasan korupsi. Dalam hal ini pengungkapan kasus korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.

Sutarman mengatakan pengungkapan korupsi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Perlu dukungan berbagai pihak. Baik kalangan masyarakat, dan bekerjasama berbagai lembaga hukum yang ada.

Oleh karena itu, pihak Polri perlu bekerja secara profesional dan betul-betul memberikan terbaik bagi bangsa dan negara.

Saat ini, dalam pengungkapan korupsi, Polda Sumatera Selatan telah melampaui target. “Yakni diatas 150 persen,” kata Sutarman.

Sutarman menambahkan. Polri sangat serius dalam melakukan pengungkapan kasus korupsi. Bahkan, untuk kasus korupsi, telah menjadi salah satu prioritas penegakan hukum. Karena berdampak sangat luar biasa dengan kemakmuran masyarakat. (Delly M)

Kapolda Babel Ingin Evaluasi

Kapolda Babel saat ditemui beberapa awak media
Belitung Timur, Metropol - Kapolda Kepulauan Bangkabelitung Brigjen Pol Drs. Gatot Subiyaktoro ditemui sejumlah wartawan seusai menghadiri pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Bangkabelitung (Babel) pada sore hari, Kamis tanggal 25 September 2014 di gedung DPRD Kabupaten Beltim.

Kapolda Babel menjawab beberapa pertanyaan wartawan seputar permasalahan pertambangan yang berada di Provinsi Bangkabelitung. Menurut Kapolda pertambangan di Kepulauan Bangkabelitung baik-baik saja, namun beliau mengatakan ketika menghadiri rapat di Hotel Grand Hatikadi Kabupaten Belitung pada pagi harinya sebelum menghadiri acara pelantikan DPRD Kabupaten Beltim, Kapolda berharap dari Dirjen Minerba itu hadir. Rupanya Dirjen minerba tidak hadir yang ada dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri.

“Kalau ada dari Dirjen Minerba banyak yang mau saya tanyakan, dalam arti dalam proses pertambangan atau pertimahan khususnya itukan ada tahapan tahapan mulai dari hulu sampai dengan hilir. Kalau kita kan sudah sering melaksanakan penindakan termasuk di Beltim juga sering dilakukan penindakan itu. Tapi prosesnya diluar kansering, sehingga kemarin saya ambil tindakan untuk hilirnya, kemudian sampai dengan kita menghasilkan 9 kontainer,” ungkap Brigjen Gatot.

Mengenai Tata Kelola Pertambangan, Kapolda Babel ini menginginkan kalau memang suatu kegiatan pertambangan sudah ada izinnya, yang mengeluarkan izinnya harusnya jangan mengeluarkan saja, tapi juga harus mengawasi apakah izinnya sudah sesuai dengan yang  diizinkan itu. 

Kemudian Kapolda mengatakan, hasil pemeriksaan mengikuti alur atau istilahnya meresi ulang verifikasiter nyata ditemukan ada IUP yang sudah mati. Seharusnya menurut Kapolda si penerbit izin itu tahu batasnya kapan, kalau sudah mati IUP nya didatangi jangan selalu dari pihak kepolisian saja tentunya selain anggota kepolisian terbatas juga kewenangan itu juga semua ada disetiap tahapan itu, Seperti surveyor ada pengawasnya juga karena ditunjuk pemerintah .

“Rapat tadi masalah berkaitan Permendag Nomor 44 tahun 2014 dulu Permendagnya Nomor 32 tahun 2013. Saya sampaikan untuk pelaksanaan Permendag 44 sudah mulai 1 November 2014, saya sampaikan harus ada semacam evaluasi, kemudian kapan evaluasi dilaksanakan setiap tahun minimal mungkin satu kali atau dua kali dengan tujuanarahnya adalah untuk kepentingan masyarakat. Apakah betul permendagn omor 44 itu sudah  pro rakyat, itu yang saya mintakan supaya ada semacam evaluasi yang semua untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan yang diluarmasyarakat Kepulauan Bangkabelitung,” kata Kapolda.

Mengakhiri jawaban atas beberapa pertanyaan wartawan Brigjen Pol Drs. Gatot Subiyaktoro menegaskan, kalau tambang illegal semua ditertibkan dan yang masuk lokasi IUP PT Timah biasanya PT Timah selalu diikutkan juga untuk sosialisasi. Disinggung masalah kasus Kadis tamben Beltim, Kapolda mengatakan, perkaranya sudah P 21 sudah diserahkan ke Kejati tahap II tinggal menunggu sidang. (Sahrus Salis)