Senin, 20 Oktober 2014

Terduga Teroris Matra Diamankan Polda Sulteng

Mamuju Utara, Metropol - Densus 88 menggeledah rumah kos terduga (12/10). Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS, maka hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya.

Aparat Kepolisian Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, menangkap oknum RD salah seorang warga jalan Nangka, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Sulawesi Barat, yang diduga kuat terlibat dalam aksi teroris.

"Baru saja aparat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seorang warga yang diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris. Saat ini, terduga teroris sedang diamankan untuk dibawa ke Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu," kata Kasat Reskrim Polres Matra, AKP Herman E.W. Simbolon.
Aparat Densus 88 Anti Teror bersenjata lengkap dibantu aparat Polres Matra melakukan proses penangkapan dikediaman terduga usai melaksanakan ibadah Shalat dhuhur di salah satu Masjid terdekat yang ada di Pasangkayu.

Meski istri terduga sempat melakukan perlawanan. Namun aparat Densus dengan mudah melakukan penangkapan. Saat aparat Densus mengepung rumah terduga. Warga setempat yang ikut menyaksikan proses penangkapan dilarang mendekat di rumah RD. Bahkan, wartawan pun dilarang untuk mengabadikan gambar dari dekat sebelum petugas meninggalkan rumah terduga teroris. 

Terduga teroris kemudian langsung diamankan ke Polda Sulteng dengan sejumlah barang bukti diantaranya, buku jihad jaringan pengembangan teroris serta sebuah sangkur untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Matra belum memberikan kesimpulan apakah terduga juga merupakan jaringan terorisme ISIS. "Kami dari Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS. Hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya," terang Herman.

Ketua RT III Kecamatan Pasangkayu, Ilham Amran menyampaikan, RD terduga teroris  termasuk sosok pendiam. "Terduga teroris RD yang kami kenal termasuk sosok yang kalem dan dikenal pendiam. Setiap hari dikenal taat bersembahyang di Masjid dan jarang bergaul dengan warga setempat," ujar  Ilham Amran.

Sehari setelah penangkapan (RD), wartawan mendatangi Lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tampak Kost (RD) dalam keadaan kosong tergembok. Menurut keterangan warga sekitar merasa kaget melihat aksi penangkapan (RD), Warga disekitar kost juga mengatakan, (RD) terkesan tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga. RD sering ke kota Palu meninggalkan istrinya hingga seminggu, dua minggu dan kalau berada di rumah jarang keluar kecuali ke masjid.

Wartawan lalu mendatangi kediaman keluarga istri terduga (RD) untuk mencari informasi. Namun istri Terduga (RD) tak mau memberi keterangan kepada wartawan. Beberapa teman kerja istri terduga ini berkunjung menemui istri (RD) yang terduga Teroris. Istri (RD) ini adalah PNS di Lingkup Pemkab Mamuju Utara. Awalnya bekerja di staf di Kesbanglinmas setelah diangkat PNS K1 Istri (RD) ditempatkan di SMAN 1 Pasangkayu sebagai Tata Usaha.

Penangkapan (RD) terduga teroris mengejutkan warga Mamuju Utara, sebab daerah ini dikenal sangat aman, namun bisa dimasuki oleh teroris. Sehari setelah penangkapan RD, menjadi buah pembicaraan dikalangan masyarakat kota Pasangkayu dan Mamuju Utara pada umumnya. (Udin Virgo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar