Minggu, 09 November 2014

BBM Langka Polres Berau Razia Kendaraan Pengetap

Polres Berau melakukan razia
di setiap SPBU yang ada di Berau
Berau, Metropol - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat antrian panjang disejumlah SPBU. Seperti yang terjadi disalah satu SPBU yang berada di Bujangga Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau, kelangkaan ini ternyata di manfaatkan oleh sejumlah oknum yang meraup keuntungan.

Dari hasil penelusuran rekan media menemukan beberapa SPBU yang hampir rata-rata di kuasai para pengetap, yang menggunakan kendaraan motor Suzuki Thunder, dan beberapa mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi, akibat inilah masyarakat yang hanya memerlukan dua liter BBM untuk kendaraan kecil tidak berdaya.

Polres Berau pun akhirnya bertindak dengan menyisir sekaligus melakukan razia di setiap SPBU dan terbukti beberapa hari ini berhasil mengamankan sejumlah BBM yang di sembunyikan di rerumputan di sekitar SPBU. BBM tersebut hasil dari pengetap yang menyembunyikan BBMnya di rerumputan. Senin (20/10). 

Polres Berau yang dipimpin langsung oleh Waka Polres Berau Kompol Indratmoko, kembali melakukan razia di semua SPBU yang ada di Berau.

Wakapolres Berau Kompol Indratmoko usai melakukan razia di SPBU Rinding, mengatakan, razia ini dilakukan menanggapi situasi saat ini. Warga Berau sedang mengalami kelangkaan BBM. Faktor utama kelangkaan BBM sampai saat ini masih kita pelajari, paling tidak apa yang kita lakukan ini  bisa membatu masyarakat, agar bisa mengurangi permasalahan kelangkaan BBM, dan mereka bisa melakukan aktifitas sehari-hari. 

“Saat ini yang kita razia adalah para pengetap yang mencoba menumpuk BBM. Dari hasil mengetab di SPBU serta kendaraan yang telah di rubah tangki kenderaanya," ungkap Wakapolres.

Menurut Kasat Lantas Polres Berau AKP Siswantoro S.IK, saat di wawancarai di depan halaman Polres Berau mengatakan, "kendaraan yang di amankan dari hasil razia di semua SPBU, ada sebanyak 16 buah kendaraan roda dua, dan 9 buah kendaraan roda empat. Dan semua kendaraan yang di amankan ini telah rubah tangkinya, dari tangki yang standar menjadi yang lebih besar, untuk itu kita amankan kendaraannya, agar bisa membuat efek jera pagi para pengetab. Saat ini kita akan terus melakukan razia sampai benar-benar kondisi BBM di berau kembali stabil," ungkapnya.

Ulah oknum yang sengaja memanfaatkan kelangkaan BBM ini dengan memodifikasi tangki mereka agar di setiap mengantri di SPBU mendapatkan minyak yang banyak. Serta mendapatkan hasil yang banyak pula. Namun yang mengherankan tiap hari para pengetab itu antri, tetapi minyak hasil ngetabnya itu entah dijual kemana, di penjual eceran pun sangat langka dan jika ada, harganya melambung tinggi hingga mencapai Rp 15.000/liternya.

Akibat langkanya BBM ini, para pengetab juga tidak segan-segan berbuat kasar, ini terbukti dua hari lalu salah seorang oknum wartawan yang hendak antri di SPBU, karena bensinnya habis dan hendak mengisi BBM di SPBU Sambaliung. Menurutnya, "karena sudah antri lama namun tak juga diisi, bahkan yang lebih di utamakan para pengendara yang yang lain, hingga membuat saya sedikit heran, ada apa kok motor saya tidak diisi? Akhirnya saya keluarkan kamera untuk mengambil gambar para pengantri ini, namun setelah saya mengambil beberapa gambar tiba-tiba beberapa orang yang ingin merebut kamera saya. Bahkan saya sempat tarik-tarikan, hingga membuat kamera saya rusak, dan hal ini sudah saya laporkan kepada pihak yang berwajib dan mudah-mudahan cepat mendapat tindakan," ungkapnya.

Aksi kasar para pengantri yang di duga adalah para pengetab ini membuat puluhan wartawan mendatangi SPBU tersebut, untuk menanyakan perihal adanya oknum pengantri yang berbuat kasar, namun pihak SPBU, terkesan menghindar bahkan menjauh dari SPBU, dan turut berbaur dengan beberapa oknum warga di luar SPBU, oknum warga tersebut diduga adalah para preman. Karena selain meminum-minuman keras di depan SPBU, juga meneriaki para wartawan dengan kata-kata yang sedikit kasar, juga sempat terdengar kata, "jangan hanya SPBU Sambaliung yang di liput, SPBU lain juga di liput, jangan ganggu kami, kami juga cari makan," ungkap mereka. (Sofy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar