Sabtu, 06 Desember 2014

Antisipasi Banjir KLH Kota Batu Tanam 5000 Pohon Bambu

Kepala KLH Kota Batu, Muchlis
Batu, Metropol - Melanjutkan program penanaman bambu tahun 2011, pasca terjadinya banjir pada tahun 2004 yang mengakibatkan erosi terus menerus di bibir sungai DAS Brantas. Kini KLH kota Batu kembali akan menanam 5000 pohon Bambu di Pinggiran Das Brantas, di wilayah Sumber Brantas Kota Batu.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Muchlis mengatakan, “pelaksanaanya akan kami lakukan bersama masyarakat yang telah memiliki kesadaran tentang manfaat bambu, mereka yang memiliki lahan, sementara kami dari Kantor Lingkungan Hidup sebagai pelaksana Konservasi.
Dengan demikian penanaman bambu masih secara bertahap. Kenapa demikian? Kami menunggu kesiapan mereka, sebab telah beberapa kali dilakukan konservasi, ketika bambu besar dipindah dengan alasan menutup tanaman lainnya.

Saat ini sudah ada 3 Desa yang ditanami Bambu, yaitu Gunungsari, Pandanrejo dan Sisir, selanjutnya dalam bulan Desember 2014 KLH akan melakukan Konservasi di daerah Sumber Brantas yang memiliki sumber Mata air di DAS Brantas.

“Dengan ditanam Bambu yang memiliki akar rimpang yang sangat kuat sehingga mengikat tanah dan air dengan baik serta dapat menyerap air hujan dan menyimpannya untuk cadangan kebutuhan air maka kami yakin hal itu sangat bermanfaat untuk mengantisipasi banjir, menanggulangi longsor dan juga meningkatkan kuantitas air dan kualitas air.

Apalagi Bambu merupakan tanaman yang dapat tumbuh dalam waktu singkat dibandingkan dengan tanaman kayu-kayuan. Dalam sehari bambu dapat bertambah panjang 30-90 cm. Rata-rata pertumbuhan bambu untuk mencapai usia dewasa dibutuhkan waktu 3-6 tahun. Tentunya penanaman bambu untuk konservasi alam akan lebih efektif dan cepat, mengingat dampak kerusakkan lingkungan yang meresahkan masyarakat. 

“Bambu mudah menyesuaikan diri dengan kondisi tanah dan cuaca yang ada, serta dapat tumbuh pada ketinggian sampai dengan 3.800 m di atas permukaan laut. Maka bambu dapat ditanam di daerah yang kondisinya buruk, kemudian tanaman itu dapat membantu menjaga kelestarian daerah tersebut,” papar Muchlis. (Yud/Rin)

Peletakan Batu Pertama Surau Akhlakul Amin VI Praya

Peletakan batu pertama
Surau Akhlakul Amin VI
Lombok Tengah, Metropol - Panitia pembangunan Surau Akhlakul Amin V1 Praya, Lombok Tengah, NTB. Dalam acara tersebut hadir tokoh Agama dan tokoh masyarakat,  Lalu Marwan . Wakil Komandan Pol PP Lombok Tengah, datang  beberapa menit sebelum acara dimulai.

Tanah seluas 22 Are yang terletak di Kelurahan Tiwu Galih Kali Sade, Praya, Loteng, telah diberi izin oleh pemerintah untuk mendirikan Rumah Ibadah untuk tempat sholat dan tempat berzikir, Panitia pembangunan menyerukan kepada jamaah agar dapat hadir sebelum acara dimulai. Ratusan jamaah telah datang siap untuk bergotong-royong.

Tepat pukul 10.00 wita, acara dibuka oleh MC Mustirin, diawali dengan pembacaan kitab suci Alquran, Peletakan batu pertama dimulai oleh Danis Lutfi Harahap dari Medan, kemudian TGH Yasin Muaz, adalah Pimpinan Ponpes Riaduttahirin, di Tiwu Galih Praya, berikutnya H. Syaripudin BA. beliau sebagai badan kesurauan NU, NTB dan AB Ismak Subardan SPd MH. (BKS NTB 1).  Ab H, Muhamad. dan tidak ketinggalan sesepuh Surau Akhlakul Amin di wilayah NTB yaitu Drs H Akhyar Rosyandi.

BKS (Badan Kerjasama Surau) NTB, Ismak Subardan, Spd, MH menjelaskan, “surau Akhlakul Amin ini dibawah naungan Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya. Didirikan pada tahun 1956 di Medan (Sumut). Tepatnya pada 27 November 1956. Hingga saat ini perkembangan peramalan ini sudah ada diseluruh tanah air, bahkan di Malaysia, Thailand, dan di Amerika,” jelas Ismak Subardan Spd, MH.

Ismak Subardan mengatakan, “kami selaku BKS NTB, bersedia dipantau dan kami menerima kritik dan saran dari masyarakat. Karena peramalan ini tidak keluar dari Alquran dan Hadist. Ditempat ini adalah tempat sholat, berzikir, dan bermusyawarah, agar jamaah dapat meraih Ridha Allah, dengan mengerjakan syariat Islam hingga terbentuk Akhlakul Karimah dalam diri kita,” terangnya.

Beliau menambahkan, “surau di Praya telah berdiri sejak tahun 2006 di Leneng, karena kini jamaah bertambah banyak, mereka sepakat untuk membuat surau yang baru, dengan kebersamaan dan saling membantu jamaah mengumpulkan dana dari kalangan sendiri tanpa sumbangan dari pemerintah. Dengan izin Allah terbelilah tanah ditempat ini dan pembangunannya kita mulai hari ini,” ungkapnya.

Setelah doa penutup, para hadirin dipersilakan bersantap siang oleh panitia, setelah panitia mendahulukan tamu yang diundang, kemudian menyusul jamaah yang datang dari Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram. (Pita Asri A.E)

Drs Haidar, Pimpin PGRI Enrekang 2014-2019

Drs Haidat MS MM
Ketua PGRI Enrekang 2014-2019
Enrekang Metropol - Konferensi Kabupaten PGRI Enrekang diselenggarakan oleh pengurus Kabupaten PGRI Enrekang Masa Bakti 2009-2014 pada tanggal, 27 November 2014 di Resting House Kotu, Kabupaten Enrekang, merupakan forum tertinggi organisasi yang dilaksanakan setiap penghujung masa bakti kepengurusan dengan  tema “Peran Strategi PGRI sebagai organisasi profesi guru Indonesia dalam Mewujutkan Guru yang Bermartabat”. 

Hadir pada  pembukaan Ketua Provinsi Sulawesi Selatan Drs. H.M. Nasir Mas’ud, M.Pd dan Wakil Sekretaris Provinsi PGRI Sulawesi Selatan Dra. Hj. Hendriati Sabir, M.Pd, Bupati Enrekang Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd, Wakil Ka. Kandepag Enrekang, Kepala Dikbud Kab. Enrekang Drs. Haidar, MM, Ketua Kabupaten PGRI Enrekang masa bakti 2004-2014 Drs. Arfa Rauf, M.Pd dan para pengurus serta peserta dari 12 cabang PGRI se-Kabupaten Enrekang.

Hasil pemilihan melalui pemungutan suara tertulis yang terdiri dari 198 suara sah dari 12 Cabang, Haidar meraih 118 suara. Pemilihan Wakil Ketua dan sekretaris yang meraih suara terbanyak Wakil Ketua terdiri dari dua wakil, peraih suara terbanyak adalah Jumurdin 67 suara menyususl Hamsir 45, dilanjut dengan pemilihan Sekretaris yang kali ini para peserta melalui pemilihan tertulis memilih Damiati Siampa dengan perolehan suara sebanyak 82 suara. 

Usai pemilihan selanjutnya Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris terpilih bersama Ketua demisioner menyusun personalia pengurus Kabupaten PGRI Enrekang masa bakti 2014-2019 yang terdiri dari : Dewan Penasehat, Bupati Enrekang, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab. Enrekang, Kepala Kantor Kementrian Agama Kab. Enrekang, Drs. Arfa Rauf, M.Pd, Drs. M.S. Abu Bakar. Pengurus Harian,  Ketua Drs. Haidar, MM. Wakil Ketua Jumurdin, S.Pd., M.Pd, Wakil Ketua Hasir, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Darmianti Siampa, S.Pd., M.Pd., Bendahara Drs. Rusman, M.Pd., Sekretaris Bidang, Organisasi dan Kaderisasi Drs. Alimin. Pendidikan dan Pelatihan Drs. Anzar Syarif, M.Pd., Penegakan Kode Etik Drs. Sudin, M.Pd., Advokasi, Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi Drs. Arson Pata, M.Pd., Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Dosen dan Tenaga Kependidikan Drs. Suardam Djamadi, M.Pd. pembinaan karir guru, Dosen dan tenaga kependidikan Arief Candik, S.Pd., M.Pd. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Haria, S.Pd., MM. Kerjasama dan Pengembangan Usaha Baharuddin, M.Pd. Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan Sarifuddin, S.Pd. Pemberdayaan Perempuan Dra. Handayani, MM. Pengembangan Olahraga Jalaluddin, S.Pd., MM. Pembinaan Mental dan Spiritual Kairawan, S.Pd. Komunikasi dan Informasi Usman Sisi, S.Pd., M.Si. Seni dan Budaya Dra. Rosmala Dewi. (Syah)

Pelantikan Anggota Badan Permusyawaratan Desa

Satui, Metropol - Bupati Tanah Bumbu, Mardhani H Maming diwakili Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu Mukhlis, SH, MM secara resmi melantik dan mengambil sumpah segenap Ketua, Sekretaris dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2014 – 2020 untuk Delapan Desa dalam Wilayah Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dilaksanakan di gedung serba guna Satui, Rabu (19/11), berlangsung aman dan lancar. 

Ke delapan Desa tersebut, masing-masing adalah, Desa Satui Barat, Sungai cuka, Tegal Sari, Sekapuk, Setarap, Sumber Arum, Sumber Makmur dan Desa Sejahtera Mulia, Kegiatan ini, diawali dengan Pembacaan Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu, Pengambilan Sumpah para Anggota BPD serta Panandatanganan Berita Acara Pelantikan.  

Acara ini, turut dihadiri dan disaksikan oleh Camat Satui, Danramil Satui, Kapolsek Satui, para Kepala Desa, Tokoh Agama, Alim Ulama, Pengurus PKK Kecamatan dan Desa, selain itu hadir juga, Misa Rakhman, SE, MM, Kepala Syahbandar Satui, dalam hal ini diwakili oleh Arief serta para Undangan dan hadirin. 

Usai acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota BPD tersebut, Bupati Tanah Bumbu dalam Sambutannya dibacakan Asisten Administrasi Pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu,  mengatakan bahwa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dilantik pada hari ini adalah merupakan anggota Masyarakat yang dipilih mewakili masyarakat didalam Badan Permusyawaratan Desa yang juga bagian dari Pemerintahan Desa sekaligus merupakan lembaga Perwujudan Demokrasi di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 

“Anggota BPD adalah Wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan, menetapkan peraturan Desa serta berupaya menampung dan menyalurkan Aspirasi masyarakat Desa yang diwakilinya,” kata Bupati Mardhani.  

Menurutnya, “pemerintahan Desa dituntut untuk mampu menumbuhkembangkan partisipasi dan peran serta, aktif masyarakat dalam pembangunan yang ada di Desa,” terangnya. 

Badan Permusyawaratan Desa adalah mitra Pemerintah Desa sesuai Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, dimana BPD mempunyai 3 fungsi yaitu, bersama Kepala Desa menyusun Peraturan Desa (Perdes), menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta mengawasi kinerja Pemerintahan Desa. 

BPD juga harus mampu membuat peraturan desa yang inisiatifnya berasal dari BPD. “Melalui kesempatan ini, Bupati Tanah Bumbu, Mardhani,  atas nama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, meminta perhatian kepada Saudara, yang telah dilantik ini, untuk dapat melaksanakan tugas  dengan sungguh sungguh serta penuh tanggung jawab sesuai  dengan peraturan perundang undangan yang berlaku,” pintanya. (Rasidin)

SDA Desa Betao Butuh Perhatian Pemerintah

Kades Betao Riase, Pakkana
Sidrap, Metropol - Potensi Sumber Daya Alam di Desa Betao Kec Pituriase Kabupaten Sidrap, teryata bukan hanya hasil perkebunan seperti coklat, durian, langsat dan jagung.

Belakangan ini di temukannya potensi batu mulia, berupa bongkahan batu yang memiliki beragam corak dan warna yang banyak digemari pecinta batu permata cincin. Menurut Suardi Laupe, mantan Ketua IPMI Sidrap, yang juga putra Betao, bongkahan batu ditemukan di Sungai Batu Langngo, Karebosi dan Gunung Menggogo. 

Kepala Desa Betao Riase Kecamatan Pituriawa, Pakkanna yang ditemui, Selasa (18/11), saat ini mengakui, “selama musim kemarau dan tiga bulan terakhir ini banyak orang asing atau luar desa ini datang dan langsung ke gunung atau menyusuri sungai. Karena itu Pakkanna berharap orang luar yang datang hanya sekedar melapor ke kantor desa atau kepala kampung. Pasalnya,” kata Pakkanna.

“Didesanya masih banyak hutan lebat, dikhawatirkan kalau mereka nyasar atau kelelahan yang bisa berakibat patal,” ujar  pengusaha rotan ini. 

Untuk itu sejumlah mantan aktivis IPMI Sidrap, seperti Hasbir, Setiadi, Suardi Laupe dan Aris Asnawi, Selasa (18/11) melakukan penelusuran di sejumlah lokasi batu berkualitas tinggi ini. Menurut hasbir Jabir, beberapa bongkahan batu yang ditemukan memilki corak beragam, ada warnah merah, putih bersih, panca warna, ada juga corak hijau. Di beberapa aliran sungai ditemukan bekas pecahan batu yang diduga pecahan yang ditinggal pencari kerja. 

Aris Asnawi mengakui bongkahan batu yang ditemukan bagus untuk permata. Aris Asnawi berharap potensi desa ini dikelola masyarakat untuk bahan jadi. “Pemerintah daerah memfasilitasi dengan pelatihan dan alat pembuatan permata dan aneka kerajinan batu mulia. Jika ini dilakukan dapat menjadi sumber pendapat baru lagi masyarakat dan daerah,'' ujar Aris Asnawi. 

Yang pasti pesona sungai batu Langngo dan gunung Menggogoh Betau Riase banyak dilirik peminat batu mulia, khususnya permata cincin. (Umar Lau/Nrd)

Warga Miskin Desa Leppangang Butuh Perhatian Pemerintah

Pinrang, Metropol - Adalah Nenek Dari’ (61) warga miskin tinggal di Desa Leppangang Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Kehilangan Jatah Beras Miskin (Raskin). Jatah raskin nenek Dari yang dulunyan masih rutin ia terima setiap bulan, sekarang tidak lagi, sebab jatah raskin nenek Dari’ telah di cabut oleh Kepala Desa, Abbas Paduai.

Padahal, untuk belanja dapur saja, nenek Dari’ saat ini hanya menanti uluran tangan tetangga yang masih berbelas kasihan padanya. Selain itu’ juga ada nenek Pajja (68) tinggal di sebuah gubuk tak layak huni tidak jauh dari kediaman nenek Dari’ yang hidupnya justru lebih memprihatinkan.

Hingga kini, Nenek Pajja masih dapat bertahan hidup dalam kondisi yang memaksanya sebab setiap hari nenek Pajja harus berjalan kaki jual sayuran yang  ia petik dari areal persawahan, yang kebetulan tumbuh subur secara alami di pematang sawah.

Ironisnya, jangankan bantuan bisa di dapatkan dari pemerintah, untuk dilirik saja hingga kini, Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten tak pernah datang menjenguknya apa lagi yang nama DPR yang notabenenya adalah wakil rakyat.

Kerena demikian, Kepala Desa (Kades) Leppangang, Abbas Paduai yang di temui wartawan di kantornya belum lama ini, tidak berada di tempat bahkan kantor desa saat itu nampak “sepi bagai kuburan”.

Ketika itu, pintu kantor desa di bahagian depan memang masih terbuka sedangkan pintu ruang kerja Kades dan Sekdes terkunci rapat sehinga terkesan tak ada pelayanan di kantor desa tersebut. Padahal waktu itu jarum jam masih menunjukan pukul 15:07 Wita.

Kendati demikian, Kades yang di hubungi melalui Via Callularnya mangatakan “ menurut saya nenek Dari’ itu bukan orang miskin dan adapun mengenai gambar rumah yang terdapat pada foto pemberitaan di salah satu media itu memang kelihatan jelek, sebab yang di kutif hanya di bagian dapur rumah itu saja. Padahal dibagian depan rumah tersebut cukup bagus,” kata pak Desa Leppangang.

Lanjut Kades menambahkan “untuk pembagian raskin itu memang tidak semua warga yang mendapat pembagian karena data yang digunakan masih data lama oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikeluarkan pemerintah pusat sedangkan pagu raskin di desa leppangang hanya berjumlah 30 (tiga puluh) karung saja,” Jelas Abbas.

Meski demikan, salah seorang sumber warga setempat yang tidak bersedia di publikasikan identitasnya di media ini, kepada wartawan mengungkapkan “Kalau ada warga miskin di desa ini tidak menadapatkan jatah raskin, itu desebabkan karena raskin di perdagangkan dengan harga umum di pasar leppangang,” ungkap sumber. 

Sembari menambahkan, “konon katanya, beras raskin sebelum dibawah ke pasar terlebih dahulu karung raskin tersbut di buka lalu diganti dengan karung biasa agar permainan para itu tengkulak tidak ketahuan,” ujarnya. (Muh.Saleh AR)

Petani Penggarap Eks HGU Minta Legalitas

Para petani penggarap lahan
Eks HGU PT Sugih Mukti
Sukabumi, Metropol - Para petani penggarap lahan Eks Hak Guna Usaha (HGU) PT. Sugih Mukti meminta legalitas penggarapan. Diduga, masa HGU perusahaan tersebut habis sejak 1998 yang silam dan sudah tak membayar pajak.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Cabang Serikat Petani Indonesia Kabupaten Sukabumi Engkos Kosasih. ”Para petani penggarap lahan ingin tanah garapan dilegalkan oleh Pemerintah,” ucapnya kepada wartawan, yang ditemui di Pasar Cigombong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.

Dia menjelaskan, pihaknya bersama aparat desa sudah mengajukan pelepasam hak tanah garap eks PT. Sugih Mukti sejak 2008. Namun, hingga kini pengajuan tersebut kurang di tanggapi dengan serius oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. 

Dia menyebutkan, sejak 2008 pihak sudah melakukan berbagai upaya agar mendapat tanggapan dari Pemkab Sukabumi. Pasalnya, jumlah petani penggarap yang sekitar 1.700 orang mengharapkan kejelasan status lahan. 

“Lahan ini sudah di garap sejak tahun 1970-an, tapi karena belum jelas status hukumnya, kami jadi belum tenang. Kalau sudah jelas jadi hak milik kami, bayar pajakpun kami siap. Kan jelas jadi PAD Kabupaten Sukabumi,”ucapnya.

Menurut Engkos, tanah HGU tersebut awalnya sekitar 751 ha, kemudian dilelang sekitar 20 ha. Saat ini, tanah tersebut yang di garap petani sebanyak 430 ha, sedangkan sisanya sekitar 280 ha masih berupa perkebunan karet yang digarap oleh PT Sugih Mukti. Selain itu, para petanipun mempertanyakan mengapa PT. Sugih Mukti masih bisa menggarap lahan tersebut. “Seharusnya tanahnya kan dikembalikan ke Negara. ujarnya.

Kepala Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, Puloh Saepul Anwar, mengatakan, pihaknya turut mendapingi para petani mengajukan aspek legal atas tanah garapan Eks HGU PT. Sugih Mukti. Upaya tersebut di antaranya dengan melakukan audiensi BPN pusat pada 2010, audiensi dengan Staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011, dan audensi dengan Gubernur Jawa Barat pada 2012. “Bahkan, sampai dengan membuat surat pembaca di salah satu media lokal,” kata Engkos.

Menurut dia, dari surat pembaca itu muncul kepedulian dari berbagai pihak yang menghubungi dirinya. Puloh menerangkan, berdasarkan informasi dari pemkab Sukabumi disebutkan bahwa para petani diminta Pemda untuk memasang patok lahan garap masing-masing untuk kemudian dilakukan pengukuran oleh BPN Kabupaten Sukabumi. Hal itupun sedang dikerjakan oeh para petani. Setidaknya, kata dia, sudah 50% petani penggarap yang memasang patok.

Sementara hasil informasi dan penelusuran Tim News Metropolis (27/11/14) dilapangan bahwa pihak BPN Kabupaten Sukabumi akan mengabulkan permohonan para penggarap pada minggu-minggu ini. Namun menurut salah satu sumber diduga kuat Eks HGU PT. Sugih Mukti tersebut adalah milik Keluarga Besar Tuan “Faber”.  (Diky/Dedi Hendra)

Basarnas Bentuk Korwil di Lebak Selatan

Lebak, Metropol - Bertempat di kampus diklat IPB  Basarnas melantik 80 anggota baru oleh pelaksana diklat SAR  Jawa Barat, untuk wilayah Jabodetabek dan Banten Selatan, setelah memalui proses pelatihan  baik secara teori maupun praktek lapangan, yang dipusatkan di pantai Patuguran Palabuhan Ratu. 

Beberapa materi latihan diantaranya Pedoman keselamatan dan pengantar pertolongan di air. Pencegahan kedaruratan di air. Menghadapai kedaruratan di air. Kemampuan Penyelamatan di air. Mengendalikan perahu karet dan motor temple. Personal hotasion device atau cara penggunaan pelampung, dan materi materi lainnya. Dan kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari.

Solikhin yang menangani Teknik Respons and Release secara singkat mengungkapan, “setelah mendapat diklat ini di harapkan anggota Basarnas dapat menerapkan dan menindak lanjuti tugas Basarnas di mana kita berada cepat dan tanggap serta selalu koodinasi dengan lembaga lainnya,” kata Solikhin.

Sementara itu Koordinator Basarnas Lebak selatan Jumali F. Askar di Posko Basarnas Bayah yang berlokasi di markas Koramil Bayah mengatakan, “anggota Basarnas di Lebak Selatan yang baru dilantik jumlahnya hanya 9 orang, bila dilihat dari sisi luas wilayah darat maupun laut jumlahnya terlalu sedikit. Akan tetapi diharapkan kedepan para pemuda yang mau bergabung tentu saja dengan senang hati, kami akan menerimanya. Kemudian Akibat sering terjadinya laka laut di pentai Sawarna kami berharap semua peralatan  yang berkaitan degan penyelamatan di air. Basarnas Pusat segera mengirimkannya kepada kami,” kata Jumali F. Askar.

Lebak Selatan disamping memiliki laut yang luas juga daerah pegunungan yang rawan longsor dimusim hujan serta rawan kebakaran apabila musim kemarau. Maka diharapkan kepada masyarakat hendaknya segera melapor apabila ada kejadian musibah di daerahnya. “Kami siap membantu,” lanjut Jumali yang juga dikanal dengan sebutan Kang Dewa ini.  (Dicky Abiasa)

Kamis, 04 Desember 2014

Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan

Ketua Umum BPP KKSS HM Sattar Taba
beserta seluruh panitia 
Jakarta, Metropol –  Pengukuhan badan pengurus pusat kerukunan keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) masa bakti 2014-2019 dengan mengangkat tema, Konsolidasi dan sinergi potensi KKSS menuju kemandirian. 

Acara yang cukup meriah dipenuhi sekitar 500 orang, dihadiri para petinggi negara asal Sulawesi Selatan di antaranya Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua Mahkamah Agung H. Hatta Ali, Ketua Komnas HAM Prof Hafid Abbas, Wakil Ketua Komisi Yudisial H. Abbas Said, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan H. Agus Arifin Nu’mang dan pengurus KKSS seluruh wilayah Indonesia, acara berlangsung di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan, Minggu (30/11).

Jusuf Kalla yang selalu menyempatkan hadir setiap acara KKSS disambut tari khas Paddupa ketika memasuki Grand Segara Ballroom. Acara dimulai dengan laporan Ketua Panitia H.A. Sulkarnain yang menyatakan acara bisa berjalan mulus berkat kekompakan dan semangat kebersamaan panitia.

“Selaku panitia kami laporkan, telah berusaha bekerja sebaik-baiknya mempersiapkan acara ini, meskipun waktunya singkat, Alhamdulillah berkat kerjasama, kekompakan dan semangat kebersamaan  seluruh personil panitia, yang didorong rasa persaudaraan warga KKSS  acara ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Acara dilanjutkan pembacaan susunan pengurus BPP KKSS 2014-2019 oleh salah seorang anggota tim Formatur H. Muspida Sayuti yang disaksikan oleh Wakil Presiden. Susunan organisasi pengurus terdiri dari Pendiri, Dewan Kehormatan, Dewan Penyantun, Dewan Penasehat, Dewan Pembina, Dewan Pakar, Pengurus Harian dan Departemen yang jumlahnya sama dengan periode lalu yaitu 15 departemen.

Jusuf Kalla yang menyatakan datang sebagai warga KKSS, bukan sebagai Wakil Presiden menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus baru, yang dikomentarinya pengurus cukup gemuk. “Pengaruhnya tentu besar bahwa dalam bekerja nanti saling berharap,” selorohnya, yang disambut ketawa oleh hadirin.

Dalam nasehatnya, Jusuf Kalla menyatakan yang utama oraganisasi KKSS berlangsung dengan aman, tidak ada pertikaian. Meningkatkan pembinaan kepada warga masing-masing, berlomba-lomba berbuat kebajikan yang dalam Islam disebut fastabikul khairat. "KKSS ini organisasi kedaerahan yang cukup aktif, kita merantau ke banyak daerah baik dikala sulit maupun dimasa damai dan menikmati banyak keuntungan dalam NKRI," jelasnya.

Karena itu, lanjut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, yang terpenting bagi warga KKSS adalah menjaga siri atau menjaga kehormatan. Harus menjaga pergaulan yang baik dimanapun berada. “Sebagai bangsa kita harus menjaga kehormatan dan juga memiliki loyalitas,” paparnya, seraya meramalkan bahwa 20 tahun ke depan masalah suku atau etnis mungkin akan hilang karena faktor perkawinan. 

“Dalam konteks inilah spirit menjaga kehormatan , kerjasama dan kebangsaan  menjadi penting,” tegasnya. 

Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, yang mewakili gubernur Syahrul Yasin Limpo, berharap KKSS bisa lebih maju dibawah kepemimpin Sattar Taba. Ia menyatakan jumlah warga KKSS yang cukup besar di perantauan merupakan potensi untuk meraih kemajuan. Arifin Nu’mang mengungkap data dan trend bahwa tingkat pendapatan warga Sulawesi Selatan yang terus meningkat per-kapita menunjukkan kesejahteraan dan kehidupan yang makin baik.

Sedangkan Ketua Umum BPP KKSS HM Sattar Taba menjelaskan berbagai program KKSS jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.  “Pembinaan sumberdaya manusia, pemberian bea siswa, bantuan bencana alam, kebakaran , memberdayakan usaha kecil dan menengah, itu antara lain yang akan kita laksanakan,” paparnya.  

Di tempat yang sama, Sattar juga mengatakan saat diwawancara oleh media, bahwa  KKSS berencana  membangun hotel  12 lantai dan pusat bisnis, di jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Rencana pembangunan akan langsung dimulai tahun depan dengan anggaran dana 50 miliar. (Kamal)

Membangun Karir Anak Bangsa Dalam Menghadapi MEA

Rektor Tanri Abeng University, Dr. Tanri Abeng, MBA
Jakarta, Metropol - Digagas 25 orang dari berbagai latar belakang seperti pengusaha, karyawan, guru, profesional, dan ibu rumah tangga, melalui organisasi nirlaba Indonesia Career Center, Kampus Tanri Abeng University mengadakan deklarasi bersama mengambil tema 'Indonesia Career Movement 2015 - Indonesia Membangun Karir Anak Bangsa'.

Deklarasi ini dilakukan sebagai awal komitmen bersama untuk membangun sinergi antar berbagai profesi dan antar generasi untuk menciptakan manusia Indonesia yang memiliki daya saing dalam memasuki pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
 
Tanri Abeng University memandang penting adanya 'human capital' Indonesia yang hebat, punya kemampaun entrepreneurial dan leadership yang baik.
 
"Terutama dalam menyambut Asean Economic Community tahun depan, hal ini sesuai dengan tagline kami, Career Ready Profesionals," tukas Dr. TanriAbeng, MBA, Rektor Tanri Abeng Universiity (TAU), saat Seminar Deklarasi Bersama bertajuk 'Indonesia Career Movement 2015 - Indonesia Membangun Karir Anak Bangsa' di Kampus Tanri Abeng University, Jakarta, Sabtu (29/11).

Dalam kesempatan ini, Tanri juga memaparkan, beberapa hal yang menjadi kepedulian utama yang seharusnya menjadi dasar pemikiran strategis pembenahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dalam hal figur kepeminpinan dan daya saing nasional.

Sementara itu, seorang Guru BK SMAN 2 Hadi Siswanto, bersama dengan Indonesia Career siap turut membantu para siswa-siswi SMA/K nantinya untuk menjadi  profesional dibidangnya masing-masing dalam berkarya disuatu perusahaan berdasarkan talentanya.

"Saya Hadi Siswanto, bersama dengan Indonesia career, siap membantu para siswa SMA atau SMK yang segera lulus dan juga anak-anak muda putus sekolah yang berpotensi lainnya untuk menang dalam pasar global melalui program bidik karir," ujarnya.

Senada akan hal itu, pemandu/ moderator acara oleh Okin Ringan Purba SE, MM, CSLP yang juga Dosen STMT Trisakti, Ahli Supply Chain Management/Konsultan, menerangkan manajemen SDM Indonesia yang menerapkan prinsip rantai ketersediaan penawaran dan permintaan yang holistic akan menciptakan kualitas tenaga kerja yang lebih memiliki daya saing.

Kecenderungan untuk berjalan sendiri-sendiri dan terpisah karena arogansi institusi ataupun lembaga baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi berbeda pada dasarnya justru tidak akan memperkuat mentalitas masyarakat melainkan bisa melemahkan.

"Cara yang saat ini terjadi lebih menjeleskan iklim bersaing dikandang sendiri dan mengarahkan kepada motivasi mau menjadi raja-raja kecil di ladang masing-masing yang menonjolkan kehebatan dan kekuatan pasukannya, namun jadi abai terhadap kekuatan sebuah kesatuan," jelas Okini.

Melalui diskusi terbuka dan deklarasi ini, lanjutnya, Indonesia Career Center dan TAU secara bersama-sama akan melaksanakan kerjasama strategis mengembangkan karir Indonesia melalui program-program efektif yang langsung ditujukan kepada masyarakat usia kerja. Program kolaborasi itu sendiri akan terbuka dalam kerjasama dengan berbagai media massa, serta berbagai perusahaan dan institusi lainnya.

Indonesia Career Center yang memiliki visi untuk menjadi pilihan pertama dalam jaringan dan manajemen informasi karir untuk menciptakan manusia Indonesia yang memilikia daya saing.

Dengan membawa misi : 1. Membangun manusia Indonesia yang memiliki integritas, produktif, efektif, dan kompetitif di pasar global, 2. menjembatani profesional perorangan maupun institusional yang memiliki kepedulian dalam pengembangan SDM Indonesia untuk bersinergi menghadapi pasar global, 3. Mewadahi para pencari kerja dari berbagai kalangan untuk beroleh informasi yang layak mengenai perencanaan karir, 4. Memfasilitasi penyelenggaraan program-program yang efektif untuk pembinaan dan pengembangan kualitas SDM Indonesia, 5. Mendukung para anggotanya untuk keberhasilan program pemberdayaan sumber daya manusia Indonesia di pasar dalam dan luar negeri.

Irham Dilmy selaku Country Manager International Executive Search Pedersen & Partner yang sebagai narasumber dalam acara ini, menjelaskan yang mana seogyanya perusahaan lebih butuh orang daripada orang membutuhkan perusahaan, perusahaan perlu orang yang kompeten, karena akibat persaingan yang banyak, kini memerlukan keunggulan, memiliki talenta merupakan suatu keunggulan yang kompetitif.

"Orang-Orang yang bertalenta membuat perbedaan yang sangat besar, sementara Profesional yang unggul masih langka, karena Profesional punya mobilitas tinggi, dan harus memiliki pemikiran jangka pendek," terang Ilhim. (Kamal)

Minggu, 30 November 2014

PT Transon Investasi Smelter Mineral di Indonesia

Morowali Utara, Metropol - Dalam industri pertambangan mineral logam, smelter merupakan bagian dari proses produksi, Mineral yang ditambang dari alam. Dan biasanya masih tercampur dengan pengotor yakni material bawaan yang tidak dikehendaki. Material bawaan ini harus dibersihkan selain juga dimurnikan pada smelter.

Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak, hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian. 

Walaupun bagian dari proses produksi industri pertambangan. Namun smelter tidak selalu terintegrasi atau dimiliki oleh pemegang konsesi pertambangan. Hal ini membuat sebagian hasil tambang diekspor dalam bentuk mentah dengan nilai tambah rendah. Karena belum tersedianya smelter di dalam negeri. Kehadiran PT TBR untuk memenuhi kekurangan Smelter di Indonesia.

Semenjak keluarnya Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), maka kini seluruh perusahaan pertambangan mineral diwajibkan untuk memurnikan hasil tambangnya di dalam negeri yang pelaksanaannya sejak Januari tahun 2014.

Saat investor tambang mineral lain morat-marit meninggalkan lokasi tambang mereka dengan sejuta ancaman bencana yang siap menerpa masyarakat di lingkar tambang pasca larangan ekspor mineral mentah. PT Transon Bumindo Resources (TBR) justru memulai investasi Smelter Mineral di Indonesia.

Ilham Ilyas, SH, MM selaku Kuasa Direksi PT TBR saat ditemui wartawan Metropol mengatakan, “saya selaku anak negeri ingin membangun tanah air tercinta dengan menjemput dan membawa investasi di Indonesia, umumnya dan Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng khususnya untuk trilogi manfaat,” ujarnya.

“Kami hadir untuk memberi manfaat bukan petaka buat masyarakat. Trilogi manfaat investasi PT Transon antara lain. Pertama, Memberi manfaat positif untuk masyarakat setempat. Kedua, dapat menambah pemasukan atau pendapatan Daerah, Provinsi dan Negeri tercinta Indonesia serta ketiga, manfaat untuk korporasi berinvestasi yakni PT TBR ini,” jelas Ilham Ilyas. 

Sampai saat ini kurang lebih empat bulan terakhir PT TBR pada tahap pembebasan lahan seluas kurang lebih 400 ha. Belum ada konflik horizontal yang ditimbulkan sebagai akibat adanya investasi rencana pembangunan Smelter ini. “Alhamdulillah untuk pembebasan lahan PT Transon no konflik di masyarakat,” ucap Ilham Ilyas.

Menurut Ahmad Budullah pimpinan lapangan sekaligus orang kedua Ilham Ilyas mengatakan pihaknya akan melakukan pembebasan lahan masyarakat yang tidak bermasalah sehingga koordinasi dan konsultasi kepada Pemerintah Desa. Kecamatan dan daerah selalu dilakukan berkaitan dengan status lahan sehingga tidak bermasalah jika dibebaskan.

“Alhamdulillah tidak ada masalah untuk sejauh ini, dibawah kepemimpinan pak Ilham Ilyas dan berkat bantuan dari pemerintah setempat mulai dari tingkat desa hingga tingkat Kabupaten kepada PT Transon,” pungkasnya.(Dirman/Wardi)

PT Transon Hadir Warga Towara Pantai Bersyukur

Morowali Utara, Metropol - Kehadiran PT Transon Bumindo Resources (PT TBR) salah satu perusahaan yang rencananya melakukan pembangunan kawasan terpadu industri peleburan biji mineral (Integrated Smelting Industrial Park) beserta power plant dan unit-unit pendukung lainnya di Kabupaten Morowali Utara mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Yakni desa Towara Pantai Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Sulteng.

Kepala Desa Towara Pantai, A. Ramli. H saat ditemui di kediamannya mengatakan, masyarakatnya sangat bersyukur dengan hadirnya perusahaan tersebut. Pasalnya, dahulu banyak warga justru meninggalkan tempat itu akibat banyak tanaman kakao mereka yang tidak berhasil. Begitu juga dengan harga jual tanah jauh lebih murah dibandingkan setelah perusahaan Transon masuk di daerahnya.

“Kami sangat bersyukur ada investor seperti Transon Group ini yang memiliki tujuan mulia mensejahterakan masyarakat melalui program pembebasan lahan dan rencana pemberdayaan masyarakat desa binaan serta memprioritaskan pekerja lokal,” kata Ramli.

Senada dengan sang Kades, H. Adnan Imam Masjid Towara Pantai mengakui jika PT Transon berbeda dengan perusahaan lain yang mereka kenal. “Jika perusahaan lain melakukan pembebasan lahan melalui birokrasi yang berbelit-belit dan cenderung menyusahkan masyarakat, PT Transon justru melakukan transaksi langsung antara masyarakat dengan kuasa direksi langsung untuk melakukan pembebasan lahan,” jelasnya. 

Kalau berbicara lingkungan, justru PT Transon saat ini sudah mengantongi ijin Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum melakukan aktifitasnya. “Sehingga keseriusan untuk mengelola lingkungan yang baik tidak diragukan lagi,” ucap Ilham Ilyas yang mewakili direksi PT TBR dalam pengambilan keputusan yang dianggap penting dan mendesak untuk kebaikan perusahaan serta menandatangani surat-surat dan dokumen penting lainnya. (Dirman/Wardi)

Rabu, 26 November 2014

Wapres Akan Hadir Pada Pengukuhan Pengurus BPP KKSS Masa Bakti 2014-2019

Panitia Rapat Koordinasi Pengukuhan BPP KKSS
Jakarta, Metropol - Rapat Koordinasi antara Protokol Wapres, Paspamres, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, dan Panitia Pengukuhan BPP KKSS yang di Pimpin Ketua Panitia H.A. Sulkarnain dan Wakil Sekretaris Panitia Nur Amin. Bertempat di Ruang Rapat Istana Wakil Presiden RI. Diadakan pada Rabu (26/11).

Rapat tersebut membahas seluruh teknis pelaksanaan acara pengukuhan BPP KKSS masa bakti 2014-2019 pada tanggal 30 November 2014 di Segara Ballroom Hotel Darmawangsa Jakarta Selatan. 

Pengukuhan ini akan di hadiri Wapres RI H.M. Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Agung RI H.M. Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi RI Hamdan Zoelva, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulsel dan Gubernur DKI Jakarta, Sekjen Kementerian Tenaga Kerja RI H. Abdul Wahab Bangkona, Dirjen Linjasos Kemensos RI H. Andi Zainal Dulung dan Tokoh-Tokoh KKSS yang banyak berkiprah di Luar Sulawesi Selatan. 

Acara Pengukuhan Pengurus BPP KKSS Pusat yang akan berlangsung di Jakarta tersebut akan dihadiri sekitar 18 Badan Pengurus Wilayah KKSS dari seluruh Indonesia. (*/Kamal)

Perusahaan Penyewa Lahan PT KBN Marunda Jadi Tersangka

Jakarta, Metropol - Kasus sengketa lahan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) memasuki babak baru. Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Ersyiwo Zaimaru mengatakan pihaknya telah menetapkan beberapa petinggi perusahaan penyewa lahan PT KBN di Marunda, Jakarta Utara sebagai tersangka korupsi.

Namun demikian Ersyiwo masih belum menyebutkan identitas tersangka dan perusahaannya dengan alasan dalam penyidikan. Dia hanya menjelaskan bahwa ada dua perusahaan penyewa lahan KBN yang diselidiki dan terindikasi kuat merugikan negara.

Tim penyelidik Kejaksaan Negeri Jakarta Utara telah bekerja selama berbulan-bulan. Mereka menyelidiki indikasi kerugian negara yang ditimbulkan oleh beberapa perusahaan penyewa lahan KBN yang sudah sekitar dua tahun tidak membayar uang sewa.

"Dalam penanganan perkara tersebut, tim jaksa berhasil menemukan indikasi tindak pidana korupsi," kata Ersyiwo di Jakarta, Selasa (25/11). 

KBN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. Perusahaan plat merah ini mengelola sekitar 700 hektar tanah kawasan industri milik negara.

Sebagian besar lahan disewakan kepada perusahaan lain. Kini, KBN harus menghadapi kenyataan banyak penyewa yang tidak mau membayar uang sewa. Tidak hanya itu, perusahaan plat merah ini digugat ke pengadilan hanya karena ingin menaikkan tarif sewa lahan.

Masalah inilah yang menjadi perhatian Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Fokusnya adalah penyelamatan aset negara yang dikelola oleh KBN. 

"Karena ini kasus korupsi, sudah pasti ada kerugian negara yang ditimbulkan oleh para tersangka. Angka pastinya masih dihitung, tapi yang pasti bukan uang kecil," kata Ersyiwo.

Kajari Jakarta Utara ini telah menandatangani surat perintah dimulainya penyidikan pada Senin  (24/11). Dengan telah dimulainya tahap penyidikan, tim penyidik memiliki wewenang untuk melakukan upaya paksa. Antara lain penyitaan dan pemblokiran aset.

"Dalam kasus ini akan ada banyak penyitaan, baik berupa dokumen maupun aset dalam rangka memulihkan kerugian negara. Karena ini upaya paksa, kalau ada yang menghalangi bisa langsung dipenjarakan, Kami sangat berharap kasus ini bisa cepat tuntas sehingga kerugian negara cepat dipulihkan," tegas Ersyiwo. (*/Kamal)

Jumat, 21 November 2014

PT Arpi Yusha Ritelindo Franchiser Jasa Pengadaan Bengkel Sepeda Motor Untuk Indonesia

Penyerahan bengkel oleh M. Falahudin Arpi, 
selaku Dirut. PT. AYR (kedua dari kanan)
kepada pemilik bengkel Ismail (kedua dari kiri), 
disaksikan Kepala Deputy Marketing Burhanudin (ketiga dari kiri)
 dan direksi PT. AYR
Jakarta, Metropol - PT. Arpi Yusha Ritelindo (AYR) kembali melakukan terobosan pembangunan Bengkel sepeda motor berstandar Authorize.

Pembangunan bengkel yang ketiga ini terletak didaerah Sarang Bango Kelurahan Marunda  dan sudah diserahterimakan kepada Ismail selaku pemilik bengkel pada hari Minggu (2/11/2014). Bengkel sepeda motor yang diberi nama Nanda Motor ini memiliki fasilitas yang berstandar Authorize.

Penambahan Outlet bengkel baru ini tidak terlepas dari kerja keras seorang Burhanudin selaku Kepala Deputy Marketing PT. AYR, Pria yang berumur paruh baya ini yang lebih akrab dipanggil Bang Udin, memilki sikap yang ramah, humoris, supel, dan mudah bergaul dengan segala golongan, saat ditanya oleh redaksi ditengah peresmian outlet bengkel barunya pria yang memiliki satu putri ini.

“Saya hanya membantu masyarakat yang ingin berinvestasi jangka panjang yang aman dan  menguntungkan,” ujar Burhanudin. 

“Saya tinggal mengarahkan saja ke perusahaan kami, yang penting satu kuncinya untuk menarik konsumen kita harus memiliki investasi. Dan yang tidak kalah pentingnya, yaitu investasi silahturahmi,” lanjutnya.

“Untuk akhir tahun ini kita akan targetkan sepuluh outlet bengkel siap kita buka,” papar Burhnudin.

Pada kesempatan yang lain telah berlangsung pula kerjasama antara Pihak  PT. Arpi Yusha Ritelindo dengan pihak PT. Wahana Artha (Distributor sepeda motor merek HONDA se Jabodetabek) kerjasama itu ditandai dengan penyerahan Plakat dari Dirut PT. AYR, M. Falahudin Arpi, M.Pd kepada pihak PT.Wahana Artha yang diwakili oleh Head of Technical Training Instructor, Saptono, ST. 

Kerjasama dibidang pendidikan dan pelatihan mekanik sepeda motor ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mekanik bengkel-bengkel sepeda motor Kurawa maupun Bengkel sepeda motor AHASS.

“Perusahaan kami akan terus melakukan terobosan-terobosan besar dalam membangun jaringan yang lebih kuat dengan segala pihak manapun. Karena tahun 2015 kita sudah harus siap menyongsong pasar bebas kawasan ASIA, SDM kita sudah harus disiapkan dari sekarang jangan santai-santai saja. Perusahaan kami sudah menyiapkan Training centre, untuk memberi kesempatan kepada seluruh lulusan SMK untuk kita didik menjadi mekanik yang handal,” ujar Dirut PT. AYR. (Usup)

Talk Show Program Laut Biru

Bupati Barru Ir. H. andi Idris Syukur MS, didampingi
Kadis Perikanan & Kelautan Kabupaten Barru Ir. Andi Sidda (kiri)
Kepala LPP RRI Makassar Dra. Hj. Sumarlina MM dan
Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di Pantai Wisata Ujung Batu Barru
Barru, Metropol - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Makassar, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Barru  menyelenggarakan Talk Show Program Laut Biru dipantai Wisata Ujung Batu, Kabupaten Barru beberapa waktu lalu, dengan Topik “Potensi Wilayah Pesisir dalam Melestarikan dan Mengembangkan Wisata Bahari di Kabupaten Barru”.

Bertindak selaku narasumber adalah Bupati Barru Ir. H. Andi Idris Syukur, MS, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru Ir. A. Sidda, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Hj. Andi Tenri Seno Pieter, S.Sos dan Kepala LPP RRI Makassar Dra. Hj. Sumarlina, MM. Serta  dihadiri oleh ratusan tokoh masyarakat pesisir, pengeloloa hasil laut yang ada di Kabupaten Barru.

Dalam acara tersebut, Bupati Barru Andi Idris Syukur, MS mengatakan, Kabupaten Barru dikaruniai oleh Allah SWT wilayah 3 Dimensi yakni ; Pegunungan, hamparan sawah yang luasnya kurang lebih 14.000 Hektar dengan produksi 9 ton setiap kali panen, serta Dimensi ketiga adalah Hamparan laut yang memiliki berbagai macam sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan memiliki garis pantai sepanjang 78 Km.

“Masyarakat Kabupaten Barru harus berbangga dengan budidaya Udang Vaname yang hasil produksinya merupakan hasil produksi udang vaname yang tertinggi di dunia. Budi daya udang vaname ini berada di Kecamatan Malussetasi yang menghasilkan 15,3 ton/ hektar mengalahkan rekor dunia sebelumnya yakni Meksiko yang berproduksi dengan hasil 80 ton/hektar. Dengan demikian supra insentif di Kabupaten Barru lebih tinggi dibanding Meksiko,” ujar Bupati Barru dengan penuh semangat yang diikuti riuh tepuk tangan hadirin yang hadir.

Kadis Perikanan dan Kelautan Ir. Andi Sidda menjelaskan, di Kabupaten Barru telah dibentuk Tim Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu upaya pemerintah Kabupaten Barru dalam pencegahan dan peminimalisiran terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat yang dapat mengganggu ekosistem di laut, seperti penangkapan ikan secara ilegal. 

Sedangkan dalam bidang kepariwisataan, dijelaskan oleh Hj. Andi Tenri Seno Pieter, S.Sos  dalam rangka pengembangan sektor wisata bahari, Dinas periwisata, pemuda dan olahraga Kabupaten Barru telah melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :
  • Penerbitan Perda Kabupaten Barru No. 7 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan yang pada prinsipnya mengatur pengendalian usaha kepariwisataan dan pemberian kemudahan kepada investor dalam rangka membangun usaha kepariwisataan di Kabupaten Barru.
  • Penyusunan Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau kecil
  • Pembentukan Desa Pancana sebagai Desa Budaya
  • Pembentukan Kelompok masyarakat Sadar Sapta Pesona pada setiap Kawasan Destinasi Wisata
  • Pembinaan Masyarakat dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif yang produknya dapat menjadi oleh-oleh wisata
  • Pengembangan Fasilitas Destinasi yang telah berkembang
  • Pelaksanaan Promosi Wisata

Melalui Talk Show Live ini telah menghasilkan kesepakatan dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan LPP RRI yaitu bersinergi serta senantiasa berkoordinasi dalam mempromosikan potensi Kabupaten Barru. (Ahkam/Mahmud Rahim)

Menhan Adakan Pertemuan Bahas Pertahanan Negara

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tangah) dan
Panglima TNI Jederal TNI DR. Moeldoko (kedua dari kiri)
dalam pertemuan
dengan para perwira tinggi TNI
di aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap
Jakarta, Metropol - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengadakan  pertemuan dengan para perwira tinggi TNI. Pertemuan tersebut diadakan di aula Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Kamis (13/11).

Dalam pertemuan tersebut hadir ratusan perwira tinggi di jajaran Mabes TNI. 

Sebelum acara pertemuan dimulai, para perwira melakukan foto bersama di depan aula Gatot Soebroto bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan  Menhan Ryamizard Ryacudu.

Selain didampingi oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, Menhan Ryamizard juga didampingi para Kepala staf angkatan, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Marsetio, dan KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia dan juga Pangkostrad Letjen Mulyono.

Sejak dilantik sebagai Menhan, Ryamizard ingin memfokuskan pertahanan di laut, darat dan udara. Dia akan menguatkan pertahanan di setiap perbatasan. "Pertahanan darat, laut, udara, Fisik dan non fisik. Itu garis besar saya. Jadi kan berkaitan semua. Jadi, ya saling dukung. Maritim mendukung pertahanan, Kalau maritim tidak mendukung  pertahanan, ya bolong begitu," katanya.

Pernyataan Menteri Pertahanan yang disampaikan oleh Panglima TNI,dalam acara konperensi pers disela-sela acara pengarahan para Perwira tinggi TNI. Pemerintahan yang baru memiliki semangat yang kuat untuk melanjutkan kekuatan pembangunan militer TNI,kekuatan TNI kita sekarang 19 terbesar didunia dan 9 Asean Pasifik, Kemenhan yang mempunyai obsesi yang luar biasa kedepan tahun 2019 Menhan akan membuat proyeksi Indonesia akan memasuki 10 besar dunia terbesar. “Pembangunan ekonomi  kita berjalan dengan baik pasti anggaran pertahanan akan besar,” kata Panglima TNI. (Kamal)

Beda Pandang BNN Datangi Bareskrim

Kepala BNN RI, DR Anang Iskandar, SH, MH
Jakarta, Metropol - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bareskrim Polri mencari jalan keluar soal adanya beda pandang dalam mekanisme rehabilitasi bagi pengguna atau penyalahguna narkoba.

Kepala BNN Komjen Anang Iskandar bertemu dengan Kabareskrim Komjen Suhardi Alius dan Direktur IV Narkoba Brigjen Anjan Pramuka, dalam rapat tertutup yang digelar di Bareskrim Polri Kamis (13/11).

"Kita diskusikan secara teknis tentang Peraturan Bersama (Perber), ke depannya bagaimana penyelesaiannya seperti apa. Penyalahguna narkoba murni itu tetap kriminal, tapi dijamin UU mereka harus direhabilitasi," kata Anang.

Jenderal bintang tiga ini menambahkan jika mandat pengguna narkoba murni harus direhabilitasi itu tercantum dalam Pasal 4 UU 35 Tahun 2009 huruf d.

Pasal itu tertulis,"menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu narkotika."

"Bagi BNN sebagaimana mandat UU tersebut maka jika ada seseorang yang ditangkap dan ada indikasi pengguna maka akan dimintakan assesment oleh penyidik. Proses ini maksimal 6 hari," sambungnya.

Assesment itu akan dilakukan oleh sejumlah pihak. Psikiater, psikolog, medik, polisi, BNN, dan Jaksa. Jika hasil assesment terbukti dia pengguna murni maka tidak memenuhi syarat untuk dilakukan penahahanan dan akan ditempatkan di rehabilitasi.

"Tapi kendati direhabilitasi dan tidak ditahan, yang bersangkutan tetap dibawa ke pengadilan. Jadi tetap diberkas dan dituntut dan diadili. Nanti pun tergantung putusan hakim apakah direhabilitasi ataukah diputuskan lain. Itu inti dari Perber," sambung mantan Kadiv Humas Polri ini.

Disinilah letak perbedaan pandang dengan polisi dimana menurut polisi pengguna narkoba sekalipun bisa ditahan saat masih penyidikan. Soal rehabilitasi atau tidak menunggu keputusan pengadilan.

Yang bisa di assesment, tambah Anang, adalah mereka yang kedapatan membawa ekstasi dibawa 8 butir, sabu dibawa 1 gram, dan ganja dibawa 5 gram.

"Tapi benar ini proyek mercusuar BNN untuk menyelamatkan pengguna narkoba. Ini satu-satunya jalan pemberantasan narkoba. Kini kita sudah ketemu dan moga akan ada titik temu, setelah ini akan ada pertemuan lanjutan," sambungnya.

Seperti diberitakan, saat ini ada Perber yang telah ditandatangani Polri dengan sejumlah pihak termasuk BNN bahwa pengguna narkoba akan langsung direhabilitasi begitu lolos assesment.

Proses assesment ini sedianya berlaku sejak 16 Agustus 2014 lalu di 16 kota sebagai pilot project. Tapi belakangan Polri tidak setuju karena jika langsung di rehabilitasi maka ini tidak memberi efek jera padahal pengguna narkoba mewabah dimana-mana.

Untuk itu, jalan yang ditempuh Polri saat ini, adalah tetap memroses hukum para pengguna tapi tidak menghilangkan hak mereka untuk memohon rehabilitasi.

Sebelumnya Kabareskrim Komjen Suhardi Alius juga menyatakan pihaknya kesulitan menerapkan Perber tersebut karena sejumlah alasan.

Salah satunya kekhawatiran ini akan digunakan celah bagi para bandar narkoba untuk menyiasati supaya lolos dari hukuman.

Penerapan Perber itu rencananya akan dilaksanakan di 16 kota yang akan menjadi pilot project, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, Tangerang Selatan, Semarang, Surabaya, Makassar, Maros, Samarinda, Balikpapan, Padang, Sleman, Pontianak, Banjar Baru, Mataram, dan Kepulauan Riau.

Menurut data BNN ada 4 juta penyalahguna narkoba dalam waktu 10 tahun. Sementara baru 18.000 pengguna yang direhabilitasi. 16.000 pengguna ditangani oleh pusat rehabilitasi milik swasta, sedangkan, sisanya, ditangani BNN dan pemerintah.(Deni M/HumasBNN)

Seragam Baru Brimo, Membangkitkan Semangat Historis Perjuangan Brimob

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Sutarman (tengah) didampingi
Kepala Korps Brimob Irjen Pol. Robby Kaligis (kiri) dan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Ronny F Sompie (kanan)
 dihari HUT Brimob ke 69 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok
Jakarta, Metropol - Pada pelaksanaan perayaan HUT ke-69 Brimob kali ini. Biasanya pasukan Brimob memakai seragam berwarna biru tua. Namun kini mereka mengenakan seragam bercorak loreng seperti yang dulu pernah digunakan oleh kesatuan Brimob pada zaman dahulu.

Kapolri Jenderal Sutarman menjelaskan, penggunaan pakaian Dinas lapangan (PDL) dengan motif loreng ini secara resmi digunakan kembali setelah lama tak digunakan. "Berdasarkan keputusan Kapolri, penggunaan pakaian Dinas lapangan bermotif  loreng secara resmi digunakan kembali yang sudah lama tak digunakan," ujar Sutarman dalam upacara perayaan HUT ke 69 Korps Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok (Jumat 14/11/2014).

Digunakannya kembali PDL corak loreng ini untuk membangkitkan kembali semangat historis perjuangan Brimob Polri dalam mengamankan negeri ini. Lanjut Sutarman. Penggunaan seragam loreng ini terakhir digunakan pada masa reformasi tahun 1998.

"Hal ini untuk historis perjuangan Brimob Polri, setelah terakhir pada masa reformasi 1998 kita terakhir menggunakan seragam ini," jelas Sutarman.

Penggunaan seragam ini menurut Sutarman, juga sebagai bentuk operasi penyamaran anggota Brimob saat bertugas di wilayah-wilayah hutan seperti di Poso, dan Papua. "Salah satunya sebagai bentuk penyamaran seperti saat menghadapi separatis Papua beberapa saat yang lalu dan di Poso juga dimana anggota kita banyak menjadi korban yang lari ke hutan-hutan, itu salah satu alasan mengapa menggunakan kembali baju ini," ujar Sutarman.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun berharap dengan adanya seragam baru ini mampu mendorong dan memberikan motivasi anggota Brimob dalam bertugas. Sutarman mengingatkan anggotanya untuk tidak menyalahgunakan seragam yang dikenakannya untuk melakukan perbuatan yang dapat mencoreng nama baik Korps Brimob.

"Kebijakan ini semoga dapat semakin tingkatkan solidaritas Polri. Jaga seragam yang saudara kenakan. Jangan salah gunakan untuk lakukan perbuatan yang dapat turunkan harkat dan martabat Korps Brimob Polri," kata Sutarman.

Dalam Hari Ulang Tahun Brimob ke-69, digelar juga atraksi terjun oleh pasukan Korps Brimob. Tugas-tugas terjun payung didasari untuk tugas-tugas save and rescue. Memantau wilayah yang sulit dijangkau maupun yang lainnya.

Sutarman kali ini, juga sempat menunggangi Jeep Rubicon dengan pakaian loreng Polri memantau barisan prajurit.

Aksi terjun payung yang dilakukan Brimob mengenakan seragam PDL lapangan bermotor loreng, juga menampilkan kemahiran dalam memperagakan seni bela diri Kempo dan Wushu.

“Momentum ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik rangka evaluasi dan intropeksi atas kinerja yang telah dilakukan bagi perbaikan kinerja dimasa akan datang,” ujar Sutarman.

Kapolri mengingatkan, bahwa tugas Kepolisian dimasa akan datang semakin berat, dan kian beragam modus operandi tindak kejahatan.

”Perlu penyadaran diri, kedepan tantangan tugas yang kita hadapi tidaklah ringan. Kejahatan dengan berbagai cara dan modus operandi, karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Disamping itu, masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, Polri harus benar-benar kerja profesional. Tidak hanya penegakan hukum. Tapi melakukan preventif dan preemtif,” kata Sutarman. (Delly M)