Kamis, 04 Desember 2014

Membangun Karir Anak Bangsa Dalam Menghadapi MEA

Rektor Tanri Abeng University, Dr. Tanri Abeng, MBA
Jakarta, Metropol - Digagas 25 orang dari berbagai latar belakang seperti pengusaha, karyawan, guru, profesional, dan ibu rumah tangga, melalui organisasi nirlaba Indonesia Career Center, Kampus Tanri Abeng University mengadakan deklarasi bersama mengambil tema 'Indonesia Career Movement 2015 - Indonesia Membangun Karir Anak Bangsa'.

Deklarasi ini dilakukan sebagai awal komitmen bersama untuk membangun sinergi antar berbagai profesi dan antar generasi untuk menciptakan manusia Indonesia yang memiliki daya saing dalam memasuki pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
 
Tanri Abeng University memandang penting adanya 'human capital' Indonesia yang hebat, punya kemampaun entrepreneurial dan leadership yang baik.
 
"Terutama dalam menyambut Asean Economic Community tahun depan, hal ini sesuai dengan tagline kami, Career Ready Profesionals," tukas Dr. TanriAbeng, MBA, Rektor Tanri Abeng Universiity (TAU), saat Seminar Deklarasi Bersama bertajuk 'Indonesia Career Movement 2015 - Indonesia Membangun Karir Anak Bangsa' di Kampus Tanri Abeng University, Jakarta, Sabtu (29/11).

Dalam kesempatan ini, Tanri juga memaparkan, beberapa hal yang menjadi kepedulian utama yang seharusnya menjadi dasar pemikiran strategis pembenahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dalam hal figur kepeminpinan dan daya saing nasional.

Sementara itu, seorang Guru BK SMAN 2 Hadi Siswanto, bersama dengan Indonesia Career siap turut membantu para siswa-siswi SMA/K nantinya untuk menjadi  profesional dibidangnya masing-masing dalam berkarya disuatu perusahaan berdasarkan talentanya.

"Saya Hadi Siswanto, bersama dengan Indonesia career, siap membantu para siswa SMA atau SMK yang segera lulus dan juga anak-anak muda putus sekolah yang berpotensi lainnya untuk menang dalam pasar global melalui program bidik karir," ujarnya.

Senada akan hal itu, pemandu/ moderator acara oleh Okin Ringan Purba SE, MM, CSLP yang juga Dosen STMT Trisakti, Ahli Supply Chain Management/Konsultan, menerangkan manajemen SDM Indonesia yang menerapkan prinsip rantai ketersediaan penawaran dan permintaan yang holistic akan menciptakan kualitas tenaga kerja yang lebih memiliki daya saing.

Kecenderungan untuk berjalan sendiri-sendiri dan terpisah karena arogansi institusi ataupun lembaga baik dalam satu organisasi maupun antar organisasi berbeda pada dasarnya justru tidak akan memperkuat mentalitas masyarakat melainkan bisa melemahkan.

"Cara yang saat ini terjadi lebih menjeleskan iklim bersaing dikandang sendiri dan mengarahkan kepada motivasi mau menjadi raja-raja kecil di ladang masing-masing yang menonjolkan kehebatan dan kekuatan pasukannya, namun jadi abai terhadap kekuatan sebuah kesatuan," jelas Okini.

Melalui diskusi terbuka dan deklarasi ini, lanjutnya, Indonesia Career Center dan TAU secara bersama-sama akan melaksanakan kerjasama strategis mengembangkan karir Indonesia melalui program-program efektif yang langsung ditujukan kepada masyarakat usia kerja. Program kolaborasi itu sendiri akan terbuka dalam kerjasama dengan berbagai media massa, serta berbagai perusahaan dan institusi lainnya.

Indonesia Career Center yang memiliki visi untuk menjadi pilihan pertama dalam jaringan dan manajemen informasi karir untuk menciptakan manusia Indonesia yang memilikia daya saing.

Dengan membawa misi : 1. Membangun manusia Indonesia yang memiliki integritas, produktif, efektif, dan kompetitif di pasar global, 2. menjembatani profesional perorangan maupun institusional yang memiliki kepedulian dalam pengembangan SDM Indonesia untuk bersinergi menghadapi pasar global, 3. Mewadahi para pencari kerja dari berbagai kalangan untuk beroleh informasi yang layak mengenai perencanaan karir, 4. Memfasilitasi penyelenggaraan program-program yang efektif untuk pembinaan dan pengembangan kualitas SDM Indonesia, 5. Mendukung para anggotanya untuk keberhasilan program pemberdayaan sumber daya manusia Indonesia di pasar dalam dan luar negeri.

Irham Dilmy selaku Country Manager International Executive Search Pedersen & Partner yang sebagai narasumber dalam acara ini, menjelaskan yang mana seogyanya perusahaan lebih butuh orang daripada orang membutuhkan perusahaan, perusahaan perlu orang yang kompeten, karena akibat persaingan yang banyak, kini memerlukan keunggulan, memiliki talenta merupakan suatu keunggulan yang kompetitif.

"Orang-Orang yang bertalenta membuat perbedaan yang sangat besar, sementara Profesional yang unggul masih langka, karena Profesional punya mobilitas tinggi, dan harus memiliki pemikiran jangka pendek," terang Ilhim. (Kamal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar