Kamis, 30 Juni 2011

Panglima TNI Tingkatkan Sinergitas TNI dan Polri


Pekan Baru, Metropol

“Tingkatkan sinergitas  dan koordinasi serta profesionalisme dalam menangani kekerasan horizontal, aksi terorisme, gejala radikalisme dan pembangkangan hukum guna terjaminnya keamanan dan ketertiban  di tengah masyarakat, sehingga roda pembangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar”.

Demikian penekanan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. kepada Perwira  TNI dan Polri dalam rangka safari kunjungannya bersama Kapolri selama 3 hari ke wilayah Sumatera di Pekan Baru, Rombongan Panglima  TNI dan Kapolri disambut dengan tarian adat Pekan Baru serta pengalungan bunga. Penyambutan tersebut mengusung tema “ Merajut Kebersamaan Membangun Negeri”.

Menurut Panglima TNI tema tersebut sangat tepat dengan tujuan kunjungan kerjanya yaitu untuk meningkatkan sinergitas,  kebersamaan, mempererat kekompakan dan keterpaduan TNI-Polri dan Pemerintah Daerah serta masyarakat. Selain itu juga untuk meningkaatkan soliditas dan solidaritas TNI Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan dan pertahanan guna mendukung pembangunan nasional. Program pembangunan nasional akan berjalan dengan baik manakala didukung oleh situasi keamanan yang baik dan kondusif.  Tanpa keamanan yang baik dan kondusif mustahil program pembangunan nasional bisa dilakukan dengan baik.

Terkait tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), salah satunya adalah membantu Kepolisian dalam mengatasi gangguan keamanan nasional atas dasar permintaan Polri. Panglima TNI menjelaskan minta bantuan bukan berarti tidak mampu, akan tetapi ada keinginan untuk bersama-sama mensinergiskan kemampuan antara TNI dan Polri, sehingga pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan dengan optimal. Sebaliknya pihak TNI yang dimintai bantuan jangan merasa lebih baik dan hebat. Sedangkan Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo menegaskan, untuk mengatasi masalah keamanan perlu adanya bantuan seluruh komponen bangsa termasuk Pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat.

Usai memberikan pengarahan Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan melaksanakan foto bersama. Sebelum kembali ke Jakarta,  Panglima TNI di ruang VIP Lanud Pekan Baru menerima paparan dari Komandan Korem 031/ Wira Bima Kolonel Inf Zaedun, S.E., Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut Muhammad Ali dan Danlanud Pekan Baru Kolonel Pnb Bowo Budiarto S.Ip., terkait dengan situasi dan kondisi serta pelaksanaan tugas masing-masing satuan. (Kamal)

Kapolres Pinrang Cup di Buka Dalam Memperingati Hari Bayangkara Ke-65


Pinrang, Metropol.

Dalam rangka memperingati Hari Bayangkara yang ke-65 Tahun 2011, Kapolres Pinrang bersama jajarannya diikuti beberapa Pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang juga turut meramaikan acara yang dibuka resmi oleh Kapolres (AKBP AKHMAD JAMAL Y,SIk. M.Si.).

Hadir dalam acara, para Kapolsek dari 12 Kecamatan diantaranya, AKP Muh. Idris SH, MH. (Kapolsek Suppa), AKP Muh. Amir SH, (Kapolsek Cempa), AKP Abd. Karim SH (Kapolsek Duampanua) Serta Wakapolres Pinrang Komisaris Polisi (Kompol) Jaenal HC, Kepala Kejaksaan Negeri Pinrang A.Rumpang, SH.MH, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pinrang (Haeruddin SH) dan para panitia pelaksana kegiatan juga terlihat dalam barisan personil polisi di jajaran Polres saat mengikuti upacara.

Pembina upacara tiba ditempat upacara dan langsung mengambil alih kegiatan yang dimulai pada pukul 15.45 Wita. Dalam sambutannya, Kapolres menyarankan agar diantara sesama hendaknya perlu untuk saling mengenal sebab, pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang..! Tak sayang maka tak cinta" oleh karena kita saling mencintai maka, akan timbul perasaan untuk saling menghargai terhadap sesama, baik kepada saudara kita maupun terhadap orang lain, sehingga semangat kebersamaan itu tetap selalu terpelihara,” Ajak Kapolres.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kapolres juga menyampaikan arahan-arahannya mengenai pembukaan Kapolres Cup yang tujuannya adalah, “untuk menyambut hari Bayangkara sekaligus untuk meningkatkan kegiatan dalam ber-olah raga, dengan banyak berolah raga maka, kesehatan tubuh akan selalu terjamin,” demikian sambutan singkat Kapolres pinrang. (Muh.Saleh Ar)

Jabatan Irjen TNI dan Asrenum Panglima TNI di Serahterimakan

 
Jakarta, Metropol.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., menerima pelaporan Korps Serah terima Jabatan (Sertijab) Irjen TNI dari Letjen TNI M. Noer Muis, S.IP., M.Sc. kepada Marsdya TNI Sukirno KS., S.E., dan Asrenum Panglima TNI dari Marsda TNI Amirullah Amin kepada Laksda TNI Among Margono, S.E., bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta.  Pelaporan Korps Sertijab tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor : Sprin/1157 / VI/ 2011 tanggal 10 Juni 2011 tentang Serah terima Jabatan Perwira Tinggi di lingkungan Mabes TNI.

Sebelumnya Marsdya TNI Sukirno KS., S.E., menjabat sebagai Wakasau dan selanjutnya   Letjen TNI Muhamad Noer Muis, S.IP., M.Sc. menempati jabatan baru  sebagai Staf Khusus Panglima TNI. Sedangkan Laksda TNI Among Margono, S.E.,  sebelumnya menjabat sebagai Asrena Kasal dan  Marsda TNI Amirullah Amin selanjutnya menjabat sebagai Pati Mabes TNI AU dalam rangka memasuki usia pensiun.
 

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan serah terima jabatan di lingkungan TNI memiliki dua dimensi, yakni dimensi dinamika dan dimensi pembinaan. Dari sisi dinamika, serah terima jabatan merupakan kebutuhan dan keharusan guna memelihara momentum, performance  dan tingkat kesegaran organisasi dalam mengemban tugas pokoknya.  Sedangkan dari sisi pembinaan, serah terima jabatan  merupakan bagian dari pembinaan personel, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja, sesuai peran, tugas pokok serta fungsi organisasi.

Kepada Letjen TNI Muhamad Noer Muis, S.IP., M.Sc. dan Marsekal Muda TNI Amirullah Amin, Panglima TNI menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pelaksanaan tugas serta darma baktinya selama menjabat sebagai Irjen TNI dan Asrenum Panglima TNI.

Sementara kepada Marsekal Madya TNI Sukirno KS., S.E., M.M., selaku Irjen TNI dan Laksamana Muda TNI Among Margono, S.E. selaku Asrenum Panglima TNI, Panglima TNI menyampaikan selamat bertugas dan bekerja.  Jabatan ini merupakan kepercayaan dan amanah, serta sekaligus kehormatan yang diberikan oleh TNI, bangsa dan negara.   (Kamal)

Indonesia Bebas Narkotika Tahun 2015

 
Jakarta, Metropol.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, baru-baru mengeluarkan enam instruksi untuk mewujudkan target Indonesia Bebas Narkotika 2015. "Telah banyak yang kita tempuh (untuk menghentikan dan mencegah kejahatan narkotika) saat ini namun masih belum cukup, kita harus lebih giat dan agresif lagi," kata Presiden.

Instruksi pertama Presiden untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkotika 2015 berupa ajakan untuk meningkatkan intensitas dan ekstensitas pencegahan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika.

Kedua, adalah ajakan untuk meningkatkan kerjasama regional maupun internasional supaya Indonesia tidak mudah diaduk-aduk oleh organisasi narkotika.

Kemudian yang ketiga adalah imbauan kepada para pendidik, orang tua dan pemuka agama untuk aktif mendidik generasi muda agar tidak tersesat dan terlibat dalam kejahatan narkotika.

Instruksi yang keempat, lanjut Presiden, ditujukan kepada polisi dan aparat hukum untuk aktif membongkar kejahatan narkotika dan memberikan hukuman setimpal. "Yang kelima adalah masyarakat harus lebih peduli dan aktif," kata Presiden.

Menurut Presiden, jangan sampai kasus-kasus sebelumnya dimana sebuah rumah menjadi tempat produksi narkotika namun tidak ada tetangganya yang mengetahui. "Ada yang disebut sebagai `neighborhood watch`," katanya.

Sementara itu instruksi yang terakhir adalah upaya bersama untuk mendorong program-program rehabilitasi narkotika dan kerelaan menyambut para mantan pengguna kembali di tengah masyarakat.

Turut mendampingi Presiden dan wakil Presiden Boediono pada kesempatan itu adalah Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono serta Kepala Badan Narkotika Nasional Goris Mere.

Pada kesempatan itu Presiden juga menandatangani Sampul Indonesia Bebas Narkotika 2015 serta menyematkan Pin Indonesia Bebas Narkotika pada empat pelajar berprestasi.

Mereka adalah Keyla Cahya Athalia siswi SD Islam Al-Azhar 09 yang merupakan pemenang olimpiade matematika dunia, Mohammad Iqbal Ibrahim siswa SMP Pribadi Depok yang merupakan pemenang junior olimpiade science dunia, Christian George Emor siswa SMA Lokan Santo Nicolas Sulawesi Utara yang merupakan pemenang olimpiade fisika dunia dan Abi sofyan Ghifari mahasiswa Universitas Indonesia jurusan kimia yang merupakan pemenang olimpiade kimia dunia.

Sedangkan, Kepala BNN Gories Mere dalam sambutannya, mengatakan, dari hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2008, Prevalensi penyalahguna Narkoba di Indonesia sebesar 1,99% dari penduduk Indonesia, berumur 10-59 tahun atau sekitar 3,6 juta orang.  Pada tahun 2010 prevalensi tersebut diproyeksikan naik menjadi 2,21% dan pada tahun 2015 apabila tidak dilakukan upaya-upaya penanggulangan yang komprehensif, akan meningkat menjadi 2,8% atau setara dengan 5,1 juta orang. Dikaitkan dengan fenomena gunung es, jumlah penyalahguna Narkoba sebenarnya bisa jauh lebih besar.

Jumlah penyalahguna Narkoba “Coba Pakai” terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini sangat rawan bagi mereka yang belum tahu, belum paham dan belum sadar akan ancaman bahaya Narkoba, karena mereka akan men-“Coba Pakai” Narkoba dan timbul “Pelanggan Baru” yang apabila sudah meningkat menjadi teratur pakai atau pecandu. Maka akan menjadi pelanggan tetap.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penyalahguna Narkoba di Indonesia, makin mengundang beroperasinya jaringan sindikat Narkoba di Indonesia.

Berdasarkan jenis pekerjaan para penyalahguna Narkoba yang menjalani proses penegakan hukum, pada umumnya adalah pekerja swasta, wiraswasta, dan buruh berusia diatas 30 tahun, dengan tingkat pendidikan terbanyak SLTA. Ini harus menjadi perhatian semua pihak bahwa ancaman terbesar ada pada kalangan siswa/pelajar SLTA sebagai generasi muda dimasa mendatang.

Dari 3,8 juta penyalahguna Narkoba pada tahun 2010, baru sebagian yang menjalani perawatan. Masih banyak penyalahguna Narkoba yang belum mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial sehingga sangat rawan menjadi pasar terbuka jaringan sindikat peredaran gelap Narkoba.

Pada akhir-akhir ini, jaringan peredaran gelap Narkoba Internasional yang beroperasi di Indonesia semakin meningkat, diantaranya jaringan sindikat warga Iran, Nigeria, India, China dan Malaysia. Begitu pula dengan warga negara Indonesia yang terlibat jaringan peredaran gelap meningkat, bahkan beberapa diantaranya sedang menjalani proses hukum di luar negeri karena berperan sebagai kurir pembawa Narkoba.

Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan, pemerintah telah melakukan kegiatan dengan hasil sebagai berikut,

1. Telah dibentuk Kader Anti Narkoba diseluruh wilayah Indonesia, terutama dari pelajar dan mahasiswa.
2. Telah disiapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan sistem wajib lapor pecandu narkotika.
3. Telah berhasil memutuskan jaringan sindikat peredaran gelap Narkoba jenis Sabu-sabu warga negara Iran dan beberapa jaringan sindikat lainnya, sejak dari sumbernya di luar negeri dan mengkoordinir berbagai penegak hukum antar negara untuk menangkap otak jaringan sindikat yang berada di luar negeri.
4. Telah berhasil mengungkap dan memutuskan jaringan sindikat Internasional, peredaran gelap Narkoba yang dikendalikan dari dalam negeri.
5. Telah berhasil mengungkap berbagai Mega Clandestine Labortory-Pabrik Gelap dalam skala besar didalam negeri milik sindikat Internasional yang beroperasi diberbagai kota besar di Indonesia
6. Bersama berbagai komponen masyarakat, bangsa dan negara telah menyatukan pola pikir dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk : Kebijakan Dan Strategi Nasional Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015 (Jaktranas P4GN 2011-2015) sebagai suatu bentuk komitmen bersama mewujudkan “Indonesia Negeri Bebas Narkoba”.

Memperhatikan kondisi ancaman Narkoba di tanah air, maka beberapa langkah kedepan telah disiapkan,

1. Peningkatan Kampanye Nasional yang massive sampai ke pelosok desa terhadap ancaman bahaya Narkoba.
2. Pada tahun ini telah dilakukan pembangunan tempat rehabilitasi untuk masyarakat Indonesia Bagian Timur yang terletak di Makassar (Sulawesi Selatan), untuk masyarakat Indonesia Bagian Tengah di Samarinda (Kalimantan Timur), dan tahun depan di Pagar Alam (Sumatera Selatan) untuk masyarakat Indonesia Bagian Barat.
3. Penyiapan jejaring institusi wajib lapor bagi pecandu Narkoba hingga di Puskesmas seluruh Indonesia.
4. Penguatan pengamanan pintu-pintu masuk jaringan sindikat peredaran gelap Narkoba dari luar negeri.
5. Terus meningkatkan operasional penegakan hukum guna menghancurkan jaringan sindikat Narkoba yang berasal dari dalam negeri dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum berbagai negara untuk menghancurkan sumber jaringan sindikat di luar negeri.
6. Melakukan Konsolidasi Nasional sebagai Pelaksanaan Kebijakan Dan Strategi Nasional di Bidang P4GN Tahun 2011-2015. (Kamal)

Gelar Operasional Bulanan Polda Kalsel

Banjarmasin, Metropol.

Polda Kalsel melaksanakan Gelar Operasional (GO) bulanan, yang dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Kalsel, Para Kapolres/ta dan Pamen Jajaran Polda Kalsel, bertempat di Rupatama Polda Kalsel, dipimpin oleh Wakapolda Kalsel Kombes Pol Drs. Saput, M.Si. Pelaksanaan Gelar Operasional (GO) dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada Pimpinan Polri, perkembangan situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polda Kalsel, sebagai analisa dan evaluasi Kamtibmas selama satu bulan terakhir, kemudian perlunya rencana kegiatan /langkah kebijakan satu bulan kedepan kearah yang lebih baik.

Pimpinan Polri mengharapkan gelar operasional dapat memberikan hasil perbaikan tindakan atau kinerja kepolisian Polda Kalsel yang lebih baik, diikuti dengan situasi kamtibmas yang lebih kondusif serta Citra Polri di masyarakat selalu dicintai dan disegani. Perkembangan Kamtibmas harus selalu diwaspadai setiap saat, untuk menjaga ketentraman, kenyamanan dan keamanan masyarakat. (Tim Metropol/Bidhumas Polda Kalsel).

SD Darmawati Arief Gelar Perpisahan


Tangerang, Metropol.

Belum lama ini Yayasan Darmawati yang beralamat di Kuta Baru, Pasar Kemis Tangerang, menggelar acara pelepasan siswa kelas VI dan kenaikan kelas I dan kelas V SD Darmawati Arief. Selain dihadiri oleh orang tua siswa, hadir pula Camat Pasar Kemis, Lurah Kuta Baru Pasar Kemis, sedang dari Yonzipur Kodam Jaya diwakili oleh Ustadz Drs. H. Hasani MA, Ketua Komite Sekolah dan siswa-siswi serta tamu undangan lainnya.

Acara Perpisahan SD Darmawati yang berlangsung baru-baru ini berjalan lancar dan meriah, dengan diiringi berbagai acara kesenian. Selain itu,  Wisuda SD, Wisuda SKH, Wisuda TK Islam, dan Pemberian Piala Penghargaan pada siswa yang berprestasi, serta acara hiburan lainnya dari para siswa. Seluruh tamu undangan yang hadirpun turut bersukacita, karena dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun Yayasan Darmawati yang ke-6.

Yayasan Darmawati Arief berdiri sejak Tahun 2005 dengan Bpk. Fahmi Abdul Malik, LC selaku Kepala Sekolah Dasar Darmawati Arief. Jumlah keseluruhan murid di Yayasan Darmawati  adalah 250 anak didik, yang terdiri dari TK Islam, SKH dan SD. Dari Tahun 2008 sudah mendapat bantuan operasional sekolah dari Diknas.

Selaku Pembina di Yayayasan Darmawati Arief yaitu Bpk. H.M. Arief Saddong, dalam kata sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswinya, khususnya kelas VI  SD Darmawati yang baru pertama kali melaksanakan ujian, walaupun masih bergabung dengan SD Kota Bumi III, salah satu SD Inti Tangerang. SD Darmawati mempunyai murid berjumlah 46 siswa yang semuanya lulus dengan nilai sangat memuaskan, untuk NEM dengan nilai tertinggi yang diraih oleh siswa SD Darmawati adalah 27,60 yang artinya nilai rata-ratanya adalah 9. Bapak Pembina Yayasan tak lupa mengucapkan ribuan terimakasih yang tak terhingga khususnya pada Bapak dan Ibu wali murid yang telah mempercayakan anaknya untuk sekolah di Yayasan Darmawati, “semoga kelak menjadi anak yang berbakti pada kedua orangtuanya serta berguna bagi Nusa dan Bangsa, Amin Ya Robbal Alamin,” ujarnya.

Acara ini terselenggara atas kerjasama antara Bpk. H.M. Arief Saddong (Pembina Yayasan) dan Ibu Hj. Darmawati Arief selaku Ketua Yayasan, Dewan Guru, Kepala Sekolah, Para Donatur serta Bapak dan Ibu Wali Murid Kelas I sampai kelas VI. (Kamal)

Samsat Pangkep Optimalkan Pelayanan Prima

Pangkep, Metropol

Samsat Pangkep optimalkan pelayanan prima dengan memberikan terobosan yang mengutamakan kecepatan dan kepuasaan wajib pajak (WP) saat mengurus surat-surat kendaraan bermotor/STNK.

Langkah terobosan tersebut terlihat dari pelayanan check fisik kendaraan yang berada di kantor Samsat Pangkep, Jl. Sultan Hasanuddin Pangkajene Kabupaten Pangkep – Sulsel. Pelayanan yang dikomandoi oleh Ipda Ribi, bekerja dengan cepat dan akurat dengan mengutamakan yang pertama masuk dan pertama keluar, tidak ada berkas yang pilih kasih.

Sistem antre amat diperhatikan. Faktor kecepatan dan kepuasaan merupakan obsesi Ipda Ribi dalam memberikan pelayanan prima terhadap wajib pajak. Kalau bisa dilakukan dalam tempo sesingkat-singkatnya kenapa tidak. Bila perlu dalam waktu 5 menit, pengurusan surat-surat kendaraan bermotor/STNK sudah dapat terselesaikan.

Itulah sebabnya, semua petugas pelayanan surat-surat kendaraan bermotor/STNK telah diamanahkan untuk bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing dengan senantiasa mengutamakan pemberian pelayanan prima.

“Kami tidak membedakan wajib pajak dengan biro jasa. Siapa yang pertama diantrean dia yang pertama selesai. Demikian selanjutnya, dengan tidak melepaskan fungsi kami sebagai pemeriksa fisik nomor rangka maupun nomor mesin. Maksudnya, kami bekerja tetap profesional sebagai petugas keabsahan check fisik kendaraan bermotor,” kata Ipda Ribi, yang sehari-hari dikenal sebagai Kanit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Polres Pangkep.

Abdullah, seorang wajib pajak dari Ma’rang, kepada Metropol, ketika mengurus STNK, sangat terkesan dengan pelayanan check fisik. Dia hanya butuh waktu 10 menit, mulai dari pengesekan nomor mesin/rangka hingga  keluar berita acara check fisik.

“Saya kaget. Beberapa tahun lalu, saat check fisik, terasa amat lama. Sekarang, berkas satu loket, siapa yang pertama antre dia yang pertama selesai,” kata Abdullah.

Pemantauan Metropol, di loket mutasi terlihat antrean  untuk daftar amat tertib. Berkas yang ditumpuk ditata rapi dan dipanggil sesuai dengan tumpukan yang pertama.

Syahrul, wajib pajak, yang kebetulan lagi ngurus penggantian STNK mobilnya, saat ditemui wartawan Metropol ditempat duduknya sambil menunggu dipanggil petugas loket, mengungkapkan, “kalau pelayanan begini saya senang, tidak saling mendahului. Kami dipanggil sesuai nomor antrean. Para petugas loket pun amat ramah dan murah senyum”.

Aipda Darwis, petugas loket mutasi, saat ditemui Metropol mengungkapkan, bahwa semua ini merupakan bentuk pelayanan prima sesuai arahan pimpinan kami, dengan mengutamakan zero complain. Dalam pemberian pelayanan prima tersebut, kami tidak melupakan kelengkapan berkas, jika sudah lengkap langsung kami kasih tanda terima untuk pegangan sekaligus sebagai bukti pengambilan. (BIS)

Panglima TNI Resmikan Genderang Enam Belas Kodam II/BB


Medan, Metropol.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., meresmikan Genderang Enam Belas Kodam II/Bukit Barisan,  di Makodam II/BB Medan, Peresmian tersebut ditandai dengan penabuhan Genderang Utama oleh Panglima TNI, dilanjutkan dengan  demonstrasi  ketrampilan alat musik Genderang Enam Belas oleh prajurit-prajurit Batalyon Infanteri 100/Raider.

Penabuhan Genderang Enam Belas tersebut, dimaksudkan untuk mewujudkan kekompakan, melahirkan rasa kebersamaan, membangkitkan semangat berlatih dan sebagai ciri khas dari  setiap jiwa prajurit Raider  dimanapun berada. Menabuh genderang dengan semangat, serempak dengan sesekali berteriak dan berirama  melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam sosok wajah, tersirat karakter yang keras tetapi memiliki jiwa seni yang kuat serta hati yang lembut.

Pada kunjungan ke wilayah Sumatera tersebut,  Panglima TNI memberikan pengarahan kepada 600 Perwira TNI dan Polri dalam rangka meningkatkan sinergitas TNI dan Polri yang selama ini telah terbina dengan baik. Selain itu juga untuk meningkatkan soliditas dan solidaritas TNI dan Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan dan pertahanan guna mendukung pembangunan nasional.

Dalam pengarahannya Panglima TNI selalu menekankan untuk terus mempererat kekompakan dan keterpaduan antara TNI dan Polri. Tingkatkan sinergitas  dan koordinasi serta profesionalisme dalam menangani kekerasan horizontal, aksi terorisme, gejala radikalisme dan pembangkangan hukum guna terjaminnya keamanan dan ketertiban  di tengah masyarakat, sehingga roda pembangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sebelumnya Panglima TNI menerima laporan tentang situasi dan kondisi serta hal-hal yang menonjol di wilayah Kodam II/BB yang disampaikan oleh Pangdam II/BB Mayjen TNI Leonardus JP Siegers.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI didampingi oleh para Asisten Panglima TNI dan Kabalakpus jajaran Mabes TNI termasuk Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E.. (Kamal)

Rabu, 29 Juni 2011

Walikota Menyambut Baik Kehadiran Patra Moderen




Palu, Metropol.
Walikota Palu Rusdi Mastura menegaskan agar pembangunan kembali Pasar Manonda segera diteruskan, dengan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan dan tidak menghilangkan kesan sebagai pasar tradisional. Hal itu diungkapkan, Walikota saat membacakan sambutan pada acara pembangunan tahap pertama pembangunan Patra Moderen Kota Palu, di pasar Inpres Manonda, dikutif dari situs Patra Moderen yang dilansir Metropol

Pihaknya menyambut baik pembangunan pasar ini dengan tujuan untuk mengakomodir berbagai keinginan masyarakat, terkait upaya memberikan kenyamanan dalam berbelanja maupun dalam berniaga. “Kami menyambut positif pembangunan pasar modern ini, sehingga bisa mengubah kesan tentang pasar tradisional yang kumuh, dan berbau. Selain itu, kami sangat berbangga karena pembangunan pasar ini dilakukan atas inisiatif dari pengusaha dengan tetap menjalin kemitraan dengan Pemkot sebagai fasilitator,” ungkapnya.

Sementara itu, pengembang Patra Moderen,  PT Saridewi Membangun, Imran mengatakan proses pembangunan pasar tradisional modern MTC ini akan berlangsung selama tiga tahapan.

“Proses pembangunan berbagai tahapan ini akan memakan waktu tiga tahun dengan konsep bangunan modern, yang terdiri dari ruko hingga lapak kecil. Dengan beraneka barang yang ditawarkan sehingga memudahkan konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan dalam satu tempat,” jelas Imran. (Tim Metropol)

Rabu, 22 Juni 2011

TNI Tetap Mengabdi Kepada Rakyat


Jakarta, Metropol.

Dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, TNI masih dijalur yang sudah ditentukan, yaitu mengabdi kepada rakyat. Itu merupakan sejarah kelahiran TNI, sejak masa Orde Lama, Orde Baru dan masa Reformasi. “TNI tidak boleh menyimpang dari unsur itu, tetap milik rakyat dan urusan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu keikhlasan,” begitu ungkapan Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Waris, saat silaturrahmi bersama wartawan di Aula Sudirman, Makodam Jaya, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Sebagai TNI, pengabdian harus tulus dan perlu dedikasi yang dapat memberikan arti, “Begitu juga wartawan, karena wartawan harus berani tampil kedepan, seperti masa Orde Baru, dimana saya istilahkan, wartawan bagaikan angka 1 didepan dan angka 0 dibelakang. Ji ka digabungkan menjadi anga 10,” lanjut Pangdam Jaya.

Pertemuan Pangdam Jaya, beserta jajaran TNI dengan para wartawan media cetak dan elektronik, sebagai rasa kangen Panglima Kodam Jaya, semasa bertugas di Istana Negara, sehingga rasa kebersamaan ini tetap dipupuk. Bahkan, Pangdam Jaya, membuka sesi tanya jawab dengan wartawan secara terbuka.

Beberapa wartawan mencoba mempertanyakan kinerja TNI, seperti yang dilontarkan Rudiono dari media “Metropol”. Menurutnya, selama ini peran Babinsa di wilayah kelurahan jarang terlihat (Aktif). “Seperti di wilayah Jatinegara Kaum,” kata Rudiono.

Dengan nada prajurit, Pangdam Jaya menginstruksikan kepada Dandim, agar tanggap dengan permasalahan ini. “Mana Dandimnya. Coba diperhatikan itu, memalukan saja, masa Babinsa jarang turun ke lapangan,” kata Waris. (Rudiono).

Selasa, 14 Juni 2011

“ Mutasi Transparan Demi Melahirkan Figur Profesional Polri ”


Jakarta, Metropol.
Diskusi publik yang menyoroti tentang transparansi mutasi di lingkungan Polri yang diselenggarakan oleh PWI Pusat dan Indonesian Police Watch di kantor PWI Pusat Gedung Dewan Pers Kebon Sirih Jakarta. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini adalah Prof. Awaluddin Djamin sebagai salah satu senior polisi, Brigjen Pol. Drs. Mustafa Hary Kuncoro, M.Si, Neta Pane yang biasa dikenal cukup vokal dalam mengkritisi Polri untuk kebaikan dan salah satu perwakilan dari wartawan senior. Diskusi ini diikuti oleh para undangan seperti beberapa perwakilan dari beberapa Universitas yang ada di Jakarta, Mahasiswa PTIK, beberapa media baik cetak dan elektronik dan beberapa pengamat serta wartawan muda maupun senior.
Dalam acara pembukaan yang disampaikan oleh Ketua PWI Pusat dalam hal ini diwakili oleh wartawan senior Bapak Tarman Azam, menyampaikan Polri itu milik kita semua bukan milik Polri saja, karena itu kita peduli untuk melihat polisi khususnya bagaimana kaderisasi dalam pemilihan kepemimpinan di lingkungan Polri.
Sedangkan Bapak Prof. Awaluddin Djamin mengemukakan tentang kepemimpinan secara umum di negara ini dan kepemimpinan di lingkungan Polri yang tidak dapat dilepaskan dengan manajemen dan administrasi. Pada saat Presiden pertama RI, Ir. Soekarno dalam pembukaan Lemhanas mengemukakan mengapa perlu dibangun Lemhanas adalah untuk melahirkan National Leaders. Masalah di negara ini adalah diawali oleh masalah kepemimpinan. Gap atau kesenjangan yang terjadi antara negara adalah disebabkan masalah manajemen atau manajerial leadership. Di Polri ada reformasi tetapi ada beberapa hal yang dirubah tetapi tidak justru lebih baik, itu namanya sontoloyo. Negarapun saat ini banyak lembaga komisi yang tidak jelas. Menurutnya pelaksanaan tugas kepolisian itu yang dilaksanakan secara komprehensif ada pada tingkat Polres, karena itu beliau menamakannya Polres sebagai KOD atau Komando Operasional Dasar.
“Merosotnya Polri dikarenakan merosotnya pelaksanaan tugas khas profesional Polri seperti Intelijen, Reskrim, Sabhara, Lalu Lintas dan fungsi Binmas dan disebabkan oleh lemahnya kemampuan manajerial atau manejerial leadership,“ ungkapnya.
SSDM Polri yang diwakili oleh Karo Binkar SSDM Polri Brigjen Pol. Drs. Mustafa Hari Kuncoro, M.Si menyampaikan, antara lain, Biro Pembinaan Karier didalamnya ada beberapa bagian, yaitu bagian pangkat, tugas khusus, info personil, penilaian kompetensi dan bagian mutasi dan jabatan. Transparansi pemutasian personil Polri saat ini sudah jauh berubah dari yang lama, dulu belum ada uji kompetensi tetapi saat ini kita sudah ada bagian uji Kompetensi untuk melihat bagaimana kompetensi personil Polri. Saat ini Polri cukup banyak memiliki para psikolog yang digunakan untuk melihat bagaimana kejiwaan para anggota Polri dan calon pimpinan di lingkungan Polri. Saat ini baik polri dan pegawai negeri sipil Polri berjumlah lebih dari 420 ribu orang dan memanajemeni orang sebegitu besar, tidaklah mudah. Karena itu ada pendelegasian wewenang dalam pembinaan karier anggota dan PNS Polri. Proses jalanya mutasi harus ada usulan dari satuan kerja atau Satker personil tersebut atau karena memang sudah lama diatas dua tahun di suatu jabatan. “Kemudian kita mintakan persyaratan dari Propam jika ada catatan, kemudian dibawa ke forum pra wanjak yang anggotanya para perwira senior Polri berpangkat bintang tiga. Pra wanjak dipimpin oleh Wakapolri untuk kemudian baru dibawa ke Wanjak,“ ungkapnya.
Pembicara dari IPW Bapak Neta Pane menyampaikan, awal diskusi ini dikarenakan polisi banyak dicerca oleh masyarakat, yang kemudian dikesankan bahwa yang muter-muter dalam promosi jabatan di lingkungan Polri orangnya hanya tertentu atau itu-itu saja. Organisasi Yang diuntungkan oleh era reformasi ini salah satunya adalah polisi seperti misalnya anggaran yang meningkat signifikan, jenderal bintang tiga dan yang lain semakin banyak serta jumlah personil juga semakin banyak, tetapi disatu sisi masyarakat tidak merasakan hasilnya.
 Kinerja Polri selama ini yang dapat di apresiasi cuma bidang narkoba dan Densus 88 walaupun belakangan Densus 88 sudah mendapat cercaan dari sebagian masyarakat. Kondisi saat ini Polisi makin banyak dilawan oleh masyarakat, ada diantara mereka yang ditabrak atau tertabrak oleh pengguna lalu lintas dan ada juga diantara mereka yang ditembak oleh orang yang tidak suka dengan polisi. Ini suatu fenomena tertentu, ini perlu dicermati oleh kita yang kemungkinannya dikarenakan sistem mutasi yang dilingkungan Polri yang tidak baik dan tidak transparan. Akibat sistem yang tidak jelas ini menyebabkan Polisi dibawah jadi bingung karena mutasi yang tidak transparan pada level atas. Belakangan disinyalir orang-orang partai sudah menitip calon-calon Jenderal untuk jabatan strategis tertentu, apalagi pemilu atau pemilukada tidak lama lagi. Diprediksi oleh nara sumber Neta Pane ini, bahwa pada tahun 2014 atau menjelang 2014 Polri sangat rawan menghadapi masalah ini. (Kamal/Divhumas Mabes Polri)

Membangun Resnarkoba Yang Di Percaya Masyarakat


 Banjarmasin, Metropol.

Rapat Kordinasi Bidang Reserse Narkoba (1/6) di Rupatama merupakan moment yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan profesi, menyamakan persepsi, menguatkan komitmen, menganalisa tantangan yang berkembang dan mengevaluasi permasalahan dalam pelaksanaan tugas selama ini. Dengan harapan kedepan kinerja Res Narkoba semakin meningkat dan eksistensi sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara dan alat negara yang memiliki tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.


Maksud pembuatan rencana kegiiatan ini untuk memberikan gambaran kepada pimpinan tentang segala sesuatu yang akan diperlukan dalam rangka pelaksanaan rapat kerja tehnis. Dengan tujuan untuk memberikan masukkan kepada pimpinan tentang pelaksanaan rapat koordinasi guna dijadikan dasar dalam mengambil langkah dan kebijakan lebih lanjut.

Rakor Resnarkoba Polda Kalsel bertema "Kita wujudkan pola pikir dan prilaku penyidik yang bermoral, profesional, transparan, dan akuntabel dalam rangka membangun resnarkoba yang dipercaya masyarakat" di buka Oleh Irwasda Polda Kalsel Kombes Pol Suprodjo WS yang diikuti sekitar 102 peserta dari DIT Resnarkoba Polda Kalsel dan Polres-Polres jajaran Polda Kalsel dengan mengikuti seluruh materi yang disampaikan dengan sungguh – sungguh, melaksanakan seluruh kegiatan pelatihan mulai awal sampai dengan selesai..
(Akhmad. R/Humnas Polda Kalsel).

Kelompok Teroris Kemayoran Berencana Meracuni Polisi


Jakarta, Metropol.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo membenarkan rencana kelompok teroris Kemayoran yang akan meracun polisi. Saat ini 6 terduga teroris Kemayoran yang ditangkap masih diperiksa. "Sementara mungkin demikian (meracun polisi). Hasil pemeriksaan terhadap tersangka," kata Timur.

Hal itu disampaikan Timur Pradopo di Bandara Halim Perdanakusumah usai mengantar Presiden SBY yang berangkat ke Swiss baru-baru ini.

Timur enggan menjelaskan lebih lanjut modus teroris yang dianggap baru ini. Ia hanya meminta publik menunggu proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

"Sekarang sudah kita amankan mereka. Tentunya nanti akan ada perkembangan yang akan disampaikan. Tapi Insya Allah kita bisa antisipasi lebih cepat untuk melakukan langkah-langkah penindakan," kata Timur.

Enam terduga teroris ditangkap, Jumat (10/6) di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat dan satu di Tambora, Jakarta Barat. Mereka diduga berencana untuk menaruh racun di dalam makanan polisi. Polisi juga menemukan samurai, parang dan 4 buah pestol polpen  sebagai barang bukti.

Sementara itu di tempat yang sama Kapolri Jend Pol. Timur Pradopo mengatakan, akan menyampaikan nama-nama calon Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim), pengganti Komjen Pol. Ito Sumardi yang juga akan segera memasuki masa pensiun. "Nanti akan kami sampaikan nama-namanya," ujarnya.

Sedangkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman yang namanya disebut-sebut akan menggantikan Ito mengaku siap apabila dicalonkan sebagai Kabareskrim. "Kalau pimpinan perintah kan laksanakan saja," demikian kata Sutarman. (Kamal)

Kabupaten Barru Kembali Raih Piala Adipura


Barru, Metropol.

Kabupaten Barru kembali meraih Adipura 2011 untuk kategori Kota Kecil. Perhargaan ini merupakan kelima kalinya diterima. Selain Barru, beberapa Kabupaten diantaranya Pinrang, Pangkep, Palopo dan Luwu Timur juga meraih piala yang sama untuk kategori Kota Kecil.

Kabag Humas Setda Barru Adhy Fatriah, mengatakan penyerahan Piala Adipura dari Presiden Republik Indonesia, DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono diterima oleh Bupati Barru, Ir. H. Andi Idris Syukur MS, di Istana Negara, Jakarta, baru-baru ini.

Lebih jauh ia mengatakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya piala yang terima tersebut setelah sampai didaerah akan diarak sebagai bentuk ungkapan terimakasih Pemerintah kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya, Sehingga piala tersebut  dapat diraih kembali.

Bupati Barru Pola Pertanian Perlu Ditingkatkan


Jakarta, Metropol.

Cara Pertanian dan perlu ditingkatkan dalam pengelolaannya, agar hasil yang didapat lebih baik dan meningkat. Dimana selama ini perbedaan hasil jagung dengan menanam pada lokasi DEMFARM jauh sekali. Sehingga perlu para petani diberikan pelajaran menggunakan teknologi untuk menggarap perkebunannya.

Hal itu disampaikan Bupati Barru H M Andi Idris Syukur dalam sosialisasi pengembangan pertanian. Selain Bupati, hadir juga Kapolres Barru AKBP Darma Lelepadang dan Tokoh masyarakat, untuk percontohan penanaman jagung di lokasi tersebut.

Bupati Barru mengharapkan, agar teknologi yang didemokan  bisa menjadi milik petani, sehingga dapat digunakan kepada komoditas lainnya. “Begitu juga kelompok tani lainnya, “Kata And Idris Syukur.
(Mahmud Rahim/Humas Pemkab Barru)

Tiga Intel Gadungan di Tangkap


Kutim – Kaltim, Metropol.
Tiga intel gadungan yang kerap berkeliaran dan memeras warga Kutai Timur Kalimantan Timur, akhirnya ditangkap dan diamankan Jajaran Polres Kutai Timur.
"Ketiganya sudah kami amankan," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Prasojo Wibowo, didampingi Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Sugeng Subagyo.
Menurut Kapolres AKBP Prasojo Wibowo, saat dilakukan penangkapan di rumah masing-maasing di Jalan APT Pranoto, Sangata Utara,  para tersangka mencoba menggertak petugas dan melakukan perlawanan dan mengaku dari Intelkam Polda Kalimantan Timur "Ketiga tersangka saat ini dalam penahanan Polres Kutai Timur, masing-masing bernama, Andi Indra Permana (21), A Basri Arwan (32) dan Beni Alwi (26)," kata Kapolres.
Dikatakan Kapolres, pengkapan Intel Gadungan ini,berawal dari laporan warga yang menjadi korban pemerasan aparat yang mengaku Intelkam Polda Kalimantan Timur.
"Selain mengancam warga, mereka juga kerap mengancam dan menodong sopir truk pengangkut kayu dari Rantau Pulung dan Teluk Pandan," ujarnya.
Sudah banyak warga yang menjadi korban melapor karena oknum dalam menjalankan aksinya menggunakan kekerasan dan mengancam menggunakan senjata pistol mainan. "Kalau tidak dituruti, tersangka tidak segan-segan menodongkan sangkur dan pistol mainan itu kepada korban," jelas AKBP Prasojo Wibowo menambahkan.
Dari laporan itu, kemudian Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Kutai Timur bergerak cepat dan melakukan pengintaian di sekitar tempat para oknum mangkal yakni di kawasan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Kutai Timur.
Saat ditangkap Polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti berupa 1 unit mobil Avanza bernomor polisi KT 135 RK yang disewa tersangka pada sebuah rental di Sangatta
Polisi juga menyita 1 buah pistol mainan, borgol, 1 buah badik dan tas, serta sejumlah ID Card Pers dan LSM serta uang tunai sebesar Rp 250 ribu sisa dari kejahatan meraka. "Tiga tersangka saat ini dalam proses pemeriksaan di Polres Kutai Timur," kata Kapolres.
(Tim Metropol)

Panglima TNI Dan Kapolri Cek Kesiapan Pengamanan WEFEA 2011

Jakarta, Metropol.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengecek secara langsung kesiapan pengamanan pelaksanaan World Economic Forum on East Asia (WEFEA) tahun 2011 di Hotel Shangrila, Jakarta.
          
WEFEA sendiri akan berlangsung selama dua hari, yang akan dihadiri oleh Presiden Singapura, Perdana Menteri Thailand dan Mongolia serta Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres RI Budiono selaku tuan rumah yang merupakan Very very Important Person (VVIP). Pengamanan VVIP sendiri merupakan tugas pokok dari Komando Operasi Pengamanan (Koopspam ) WEFEA tahun 2011.  Bertindak selaku Dankoopspam WEFEA adalah Mayjen TNI Waris (Pangdam Jaya) dan Irjen Pol. Sutarman (Kapolda Jaya) selaku Wadankoopspam.
          
Setiba di Hotel Shangrila, Panglima TNI dan Kapolri langsung menuju ke Posko Satgaspam VVIP  untuk menerima paparan kesiapan pengamanan VVIP yang disampaikan oleh Kolonel Inf. Hasan (Asops Paspampres). Beberapa hal yang menjadi perhatian Panglima TNI adalah masalah kontijensi dan rencana escape terhadap kemungkinan ancaman yang terjadi terhadap keselamatan VVIP. Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI berkesempatan untuk melakukan teleconference dengan Posko Satgaspamud yang ada di Halim, Posko Satgaspamwil yang ada di Kodam Jaya dan juga dengan Pusdalops TNI.
          
Selain meninjau Posko Satgaspam VVIP,  Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau Ballroom yang digunakan pada pertemuan WEFEA 2011, termasuk sarana dan fasilitas yang akan digunakan oleh para tamu VVIP. Selesai mengecek kesiapan pengamanan VVIP, kedua Jenderal yang merupakan satu angkatan tersebut, juga meninjau kesiapan barak anggota satgas yang terletak di areal Hotel Shangrila serta fasilitasnya.
          
Pengecekan kesiapan pengamanan WEFEA 2011 oleh orang nomor satu di jajaran TNI dan Polri tersebut untuk meyakinkan kesiapan pasukan yang terlibat dalam pengamanan baik dari TNI maupun Polri sehingga seluruh delegasi nantinya dapat melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan delegasi dalam melaksanakan kegiatan WEFEA di Jakarta merupakan tugas dari TNI dan Polri yang tidak boleh ada toleransi dalam bentuk apapun, yang dapat merugikan nama baik bangsa Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan WEFEA Tahun 2011.
          
Sebelumnya, TNI dan Polri telah menggelar Apel Kesiapan Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) World Economic Forum on East Asia (WEFEA) Tahun 2011 di Mako Paspampres, Jakarta. Apel dipimpin langsung oleh Dankoopspam dan diikuti oleh seluruh pasukan gabungan TNI dan Polri yang terdiri dari Koopspam TNI, Pengamanan VVIP yang meliputi Satgaspam VVIP, Satgaspamwil, Satgaspamud dan Satgasintel serta Pengamanan VIP (Very Important Person) yang dilakukan oleh unsur Polri. (Kamal/Puspen TNI)

Jumat, 03 Juni 2011

Polisi Bongkar Upal Senilai Rp 6,1 juta


JEMBER, METROPOL – (01/06)

Sindikat pembuat dan pengedar uang palsu dibekuk jajaran Satreskrim Polres Jember. Sedikitnya uang palsu sebanyak Rp 6,1 juta yang terdiri dari Rp 50 ribu sebanyak 122 lembarberhasil diamankan. Dari tiga anggota sindikat tersebut, baru satu orang yakni berinisial JN (36) warga Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi yang baru diamankan sedangkan dua lainnya masih menjadi buronan Polisi.

Pembongkaran sindikat tersebut terjadi setelah salah seorang polisi menyamar menjadi calon penjual sepeda motor. Ia akan menjual sepeda motor kepada Jn yang sebelumnya memang diintai Polisi. Transaksi jual beli sepeda motor itu dilakukan di sekitar RS Jember Klinik Kecamatan Patrang - Jember. Ternyata benar, JN menyerahkan uang palsu sebanyak Rp 6,1 juta untuk membayar sepeda motor tersebut. Akhirnya Jn digelandang ke Mapolres Jember. Jn mengaku mendapat uang tersebut dari Aw (50) yang kini masih dalam pengejaran polisi. Jn mendapat uang tersebut karena ia menjual sepeda motornya kepada Aw senilai Rp 6,5 juta. "Dari dia saya dapat uang itu. Saya tidak tahu kalau itu uang palsu," kata Jn kepada wartawan, .Jn mengenal Aw yang orang Jember saat kembali ke Jember setelah beberapa tahun hidup di Banyuwangi. "Saya pernah tinggal di Jember, dan kembali ke Jember untuk menjual sepeda motor itu," kata JN.

Karena merasa tidak mengetahui uang pembayaran sepeda motornya merupakan uang palsu, ia menggunakan uang tersebut untuk membeli kembali sepeda motor. Namun nasibnya apes, karena orang yang menjual sepeda motor kepadanya merupakan polisi yang menyamar. Meski mengaku tidak mengetahui kalau uang tersebut palsu, ia mengaku mengenal pembuat uang itu yakni At, warga Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates yang juga masih belum ditangkap oleh polisi. Polisi mengaku masih memburu dua orang tersangka tersebut.

"Mereka sindikat jual beli sepeda motor hanya modus saja. Biasanya untuk mengelabuhi korban, mereka membeli sesuatu menggunakan uang palsu ke toko-toko kecil pada malam hari," terang Kapolres Jember AKBP Samudi. Menurut Samudi, pihaknya masih terus menyelidiki kasus pembuatan dan pengedaran uang palsu tersebut. Dari tangan Jn, polisi menyita uang palsu sebanyak 122 lembar terdiri dari lembaran uang Rp 50 ribu (Rp 6,1 juta), dua buah scaner dan printer. Uang palsu tersebut hanya mempunyai dua nomor seri, yang berakhir masing-masing 71 dan 86. Kini Jn mendekam di sel tahanan Mapolres Jember dan akan dijera dengan Pasal 245 KUHP tentang pemalsuan dengan ancaman 15 tahun penjara. (Andik)

Pengabdian Untuk Mamuju Utara


Pasangkayu Metropol – (01/06)

Mengabdi dengan tulus adalah karakter yang melekat dalam diri pribadi Salahuddin.M. yang menjabat sebagai kepala bidang pendidikan dasar,29/januari-2011. Sebelumnya bertugas di kontor UPTD Dikpora Kecamatan Baras  Kabupaten Mamuju Utara [matra ] selama dua tahun. Pangkat dan kedudukan kapan saja dan di mana saja di pindahkan itu tergantung pada atasan,” ungkapnya.

Menurutnya, yang mana kesehariannya dihiasi dengan senyum yang ramah,sikapnya yang bersahaja dalam menjalankan tugas mempunyai kharisma sehinga dia adalah sosok di berikan amanah yang sangat dihargai, dan disukai atasan maupun bawahannya. Setiap yang ketemu dengannya akan merasakan sesuatu yang nyaman, baik dari tutur kata, prilaku dan tindakannya selalu berdasarkan pada prinsip kesamaan derajat sehinga dia tidak pernah membedakan status, entah itu atasan, bawahan, ataupun masarakat biasa, atau masyarakat menengah itu di samaratakan, tidak ada yang di beda bedakan, sebagai hamba Allah S.W.T.

Saat di temui Metropol, di ruang kerjanya, mengatakan, “semua apa yang di dapatnya dan di kerjakannya adalah amanah sehinga program pemerintah daerah visi dan misi utamanya di bidang pendidikan, dapat berjalan dengan baik, kalau kita menjalankan dengan ikhlas dan jujur,” paparnya.

Apakah itu proyek pembangunan gedung sekolah RkB, kantor, perpustakaan, dan lain-lainnya “kalau kita menjalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab akan berjalan dengan mulus, tapi kalau sebaliknya maka kita akan dituntut oleh masarakat didunia, lebih-lebih pertanggung jawaban kita pada yang maha kuasa di akhirat nanti,” tuturnya. [Udin Virgo]

Pemda Perlu Memperhatikan Dunia Pendidikan


Majene Metropol

Pemerintah setiap tahun memprogramkan pembangunan gedung sekolah untuk memajukan anak bangsa ke dunia pendidikan,  untuk mewujudkan pembangunan nasional dibidang pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, perkembangan masyarakat, serta kebutuhan pembangunan yang tak kala pentingnya.
Untuk itu pemerintah yang bersangkutan janganlah memandang sebelah mata sekolah yang membutuhkan  pembangunan. Karena jelas sekolah ini sudah berapa kali meminta dan memohon kepada pemerintah setempat agar diberi bantuan ruangan kelas belajar, tetapi  belum tersentuh juga, apalagi gedung sekolah ini sudah  membutuhkan rehab gedung.

Kepala SD INPRES N0 54 Rangas Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene SUL-BAR Masmuda A.Ma Pd diruang kerjanya menjelaskan kepada wartawan media Metropol; sekolah ini sangat membutuhkan Ruang Kelas Belajar (RKB) sementara menampung siswa sebanyak 265 murid dan mempunyai RKB hanya 5 ruangan, 1 ruangan Kantor, tenaga pengajar PNS 12 orang, honor 9 orang. Untuk itu penerimaan siswa baru tahun ajaran 2011-2012 akan dibatasi maksimal 35 anak-anak, karena RKB tidak mencukupi. Masmuda juga menambahkan kepada pemerintah yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan agar kiranya dapat memperhatikan sekolah ini  yang sangat memperihatinkan.  “kalau lokasi tidak memungkinkan bisa diberi gedung berlantai 2, itulah harapan kami disekolah agar kiranya khusus pemerintah Kabupaten Majene dapat memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2011 betul-betul sekolah sangat butuh pembangunan tersebut,” katanya.  (Madi)