Rabu, 22 Juni 2011

TNI Tetap Mengabdi Kepada Rakyat


Jakarta, Metropol.

Dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, TNI masih dijalur yang sudah ditentukan, yaitu mengabdi kepada rakyat. Itu merupakan sejarah kelahiran TNI, sejak masa Orde Lama, Orde Baru dan masa Reformasi. “TNI tidak boleh menyimpang dari unsur itu, tetap milik rakyat dan urusan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu keikhlasan,” begitu ungkapan Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Waris, saat silaturrahmi bersama wartawan di Aula Sudirman, Makodam Jaya, Jakarta Timur, baru-baru ini.

Sebagai TNI, pengabdian harus tulus dan perlu dedikasi yang dapat memberikan arti, “Begitu juga wartawan, karena wartawan harus berani tampil kedepan, seperti masa Orde Baru, dimana saya istilahkan, wartawan bagaikan angka 1 didepan dan angka 0 dibelakang. Ji ka digabungkan menjadi anga 10,” lanjut Pangdam Jaya.

Pertemuan Pangdam Jaya, beserta jajaran TNI dengan para wartawan media cetak dan elektronik, sebagai rasa kangen Panglima Kodam Jaya, semasa bertugas di Istana Negara, sehingga rasa kebersamaan ini tetap dipupuk. Bahkan, Pangdam Jaya, membuka sesi tanya jawab dengan wartawan secara terbuka.

Beberapa wartawan mencoba mempertanyakan kinerja TNI, seperti yang dilontarkan Rudiono dari media “Metropol”. Menurutnya, selama ini peran Babinsa di wilayah kelurahan jarang terlihat (Aktif). “Seperti di wilayah Jatinegara Kaum,” kata Rudiono.

Dengan nada prajurit, Pangdam Jaya menginstruksikan kepada Dandim, agar tanggap dengan permasalahan ini. “Mana Dandimnya. Coba diperhatikan itu, memalukan saja, masa Babinsa jarang turun ke lapangan,” kata Waris. (Rudiono).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar