Sabtu, 05 November 2011

Dana Pengamanan Freeport Dapat di Pertanggungjawabkan


Jakarta, Metropol.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Timur Pradopo menyatakan seluruh dana pengamanan oleh personelnya di PT. Freeport Indonesia, Timika, dapat dipertanggungjawabkan.

“Pengamanan di Papua, termasuk di PT. Freeport merupakan operasi Kepolisian yang didukung atau dibiayai Negara,” katanya usai menghadiri penutupan latihan gabungan antiteror TNI-Polri Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Ia menambahkan jika ada pihak ketiga yang memberikan tambahan dana itu pun akan dapat dipertanggungjawabkan sebagai uang saku.

“Yang penting akuntabilitasnya ada,” kata Kapolri.

Sebelumnya, anggota Komisi I Lily Wahid mengaku mendapat informasi PT. Freeport Indonesia telah mengalokasikan dana hingga 14 juta dolar AS untuk mengamankan aset-aset mereka di Timika.

 

Uang itu diduga diberikan untuk jasa pengamanan kepada aparat polisi dan TNI. Lily menduga uang tersebut ada kaitannya dengan penambahan personel Brimob yang diterjunkan untuk mengamankan kerusuhan di Papua.

“Saya dapat berita bahwa 14 juta dolar AS sudah dikucurkan PT. Freeport untuk pengamanan aset kepada TNI/Polri,” ucapnya.

Terkait dengan penembakan Kapolsek Mulia, Kapolri Jenderal Timur Pradopo memberi penghargaan gelar kenaikan pangkat Anumerta kepada Kapolsek Mulia, AKP Dominggus Oktavianus Awes, yang gugur saat tugas pengamanan di Bandar Udara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, baru-baru ini.

Dominggus Awes tewas ditembak dua kali dari jarak dekat oleh dua anggota kelompok separatis saat tengah bertugas mengamankan Bandar Udara Mulia, dengan senjata api miliknya yang dirampas pelaku. Dominggus Oktavianus Awes, NRP 65100665, lulusan Secapa tahun 2004, gugur dengan meninggalkan seorang istri, Denselina Rumayoni dan empat orang anak  (Baso Susanto/AN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar