Ketua tim Penggerak PKK Kabupaten Barru, Hj.
Andi Citta Mariogi Idris (Tengah) Berfoto Bersama 11 Tim Dokter Kebidanan Dan Kandungan Fakultas Kedokteran UNHAS Dan Kepala BPJS Wilayah Pare-pare |
Barru, Metropol - Jumlah Penyakit Kanker Alat Reproduksi wanita berada diurutan paling tinggi, baik didunia maupun di Indonesia. Berdasarkan statistik terbaru, diketahui bahwa kanker yang sering dialami wanita adalah kanker serviks/leher rahim sebanyak 42% dan kanker payudara sebanyak 31%.
Untuk menekan jumlah penderita penyakit itu serta membangun keluarga berkualitas, maka diperlukan adanya upaya pencegahan kanker alat reproduksi. Khususnya deteksi dini kanker leher rahim (Serviks). Terkait dengan hal tersebut, Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru yang diketuai oleh Hj. Andi Citta Mariogi Idris, baru-baru ini melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim yang diisi dengan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi sehingga diharapkan para wanita khususnya yang ada dikabupaten Barru bisa mendeteksi secara dini penyakit kanker leher rahim dan melakukan tindakan pencegahan secara cepat dan tepat.
Gerakan Nasional Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim ini dilaksanakan diBaruga Singkerru adae Rumah Jabatan Bupati Barru dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru Hj.Andi Citta Mariogi Idris. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Persatuan Dharma Wanita Kabupaten Barru Dr. Hj. Ajar Diana Idrus, SpOg, Kepala BPJS Wilayah Pare-pare, Ketua Tim Dokter Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran UNHAS Mardia Tahir, SpOg beserta 11 tim dokter lainnya, angggota Persit Kartika Chandra Kirana, anggota Bayangkari, dan para anggota Dharma Wanita serta anggota PKK kecamatan, desa dan kelurahan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru Hj. Andi Citta Mariogi Idris dalam sambutannya mengatakan bahwa PKK merupakan suatu wadah yang dapat menyatukan kegiatan sosial kemasyarakatan yang berupaya melalui 10 program pokok PKK untuk memberdayakan dan mensejahterakan keluarga sehingga terwujud keluarga yang lebih maju, bahagia, sehat dan sejahtera yang nantinya akan tercermin dalam suasana keluarga yang harmonis, saling asah, asih dan asuh.
“Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi diantaranya; faktor sosial ekonomi dan demografi terutama tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan dan lokasi tempat tinggal yang terpencil, faktor budaya dan lingkungan seperti praktek tradisional, faktor psikologi serta faktor biologis. Faktor-faktor tersebut berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi maka pengaruh buruk ini dapat dikurangi atau dapat dicegah melalui upaya sosialisasi sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi akan terus bertambah” kata ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru.
“Selain melalui sosialisasi, ada cara yang paling mudah, murah dan sangat efektif untuk pensosialisasian pendeteksian dini kanker leher rahim, yakni melalui penyampaian dari mulut ke mulut antara ibu-ibu atau juga melalui SMS,” tambahnya.
Kepala BPJS Wilayah Pare-pare mengatakan sangat salut terhadap ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru yang dapat menghadirkan 11 tim dokter untuk kegiatan sosialisasi Deteksi Dini Kanker Rahim yang dilanjutkan dengan program PapSmear gratis bagi pemegang kartu BPJS.
“Diharapkan melalui sosialisasi ini,, wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi akan lebih bertambah, sehingga bisa mendeteksi secara awal tentang penyakit-penyakit yang berhubungan dengan reproduksi wanita, khususnya leher rahim agar dapat mengambil tindakan cepat dan tepat bahkan tindakan pencegahan dapat dilakukan,” singkatnya. (Mahmud Rahim/Ahkam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar