Senin, 08 September 2014

BKB-PP Enrekang Gandeng Aktivis Perempuan

Enrekang, Metropol - Dalam rangka meningkatkan peran serta kaum perempuan dalam berbagai bidang. Baru-baru ini Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan melakukan sosialisasi didua Kecamatan, yakni Buntu Batu dan Maiwa, tentang pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan perlindungan anak. Kepala Badan BKB-PP Dra. Hj. Subaedah Bando saat membuka sosialisasi ini mengatakan, “perempuan adalah bagian dari pembangunan, oleh karena itu perempuan harus kuat, harus pintar agar bisa melahirkan anak-anak yang cerdas. Untuk itu perempuan jangan pernah berhenti belajar meskipun tidak lagi muda, karena peran aktif perempuan sangat diharapkan untuk kemajuan Enrekang nantinya,” tambah Subaedah Bando.

Dalam sosialisasi ini Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan melibatkan aktivis perempuan Sry Yanthi Ningsih, Direktur kantor Advokat dan Konsultan Hukum yang juga ketua komunitas Pemerhati Perempuan Massenrempulu (KP2M) dan wartawati News Metropol sebagai narasumber. Sry dalam pemaparannya mengatakan Kabupaten Enrekang masih tinggi kasus KDRT, ini terlihat dari jumlah pasangan suami istri yang bercerai di pengadilan agama setiap bulan dan kasus KDRT yang dibawah ke ranah hukum. Hal ini disebabkan oleh kurang siapnya kita menerima pasangan dengan segala kekurangannya dan cepat mengambil kesimpulan saat bahtera rumah tangga diguncang prahara akibatnya semua berakhir di pengadilan. Demikian pula kasus asusila yang korbannya anak dibawah umur,atau anak-anak yang tersandung kasus narkoba dan kriminal lainnyapun masih cukup tinggi. 

Oleh karena itu Sry mengajak kepada para orang tua dan terutama kaum ibu agar melakukan proteksi dini terhadap perkembangan anak. Meningkatkan pengawasan terhadap tumbuh kembang anak adalah hal yang sangat penting. Sebab sebagai orang tua kita tidak dituntut hanya memberikan makan dan pakaian. Tetapi lebih dari itu orang tua juga dituntut untuk memberikan perlindungan dan perhatian agar anak-anak kita merasa aman berada diruang manapun. Sry juga meminta agar para ibu memberikan penjagaan ekstra kepada anak-anak perempuan mereka, apalagi jika masih dibawah umur. Jangan membiasakan meninggalkan anak-anak dibawa penjagaan orang yang salah, karena kasus pelecehan seksual yang terjadi atas anak dibawah umur bukan dilakukan oleh orang lain tetapi oleh orang-orang terdekat alias keluarga korban sendiri.

Sosialisasi ini ditutup dengan memberikan pelayanan KB gratis (Implant) kepada  seratus ibu di dua Kecamatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memotivasi para pasangan usia subur agar merencanakan kelahiran anaknya dan mengatur jarak kehamilan, membangun kesadaran kaum ibu untuk ikut berperan menekan angka pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.(Syah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar