Selasa, 05 Agustus 2014

Polri Akan Kawal Proses Rekapitulasi Suara

Jakarta, Metropol - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman  mengatakan, pihaknya akan mengawal proses rekapitulasi suara. Ini dilakukan supaya suara rakyat yang disalurkan melalui Pemilu Presiden 9 Juli adalah suara murni yang tidak dicurangi baik ditambahi atau dikurangi.

“Kami menunggu hasil real count oleh KPU. Langkah yang telah dilakukan Polri adalah mengamankan TPS dan merekam perhitungan suara yang ada di TPS meski kami memang tidak bisa menjangkau seluruh 478.000 TPS dengan 254.000 personel kami,” kata Kapolri Jenderal Sutarman pada wartawan.

Rekaman perolehan suara di TPS oleh anggota Polri itu, kata Sutarman, bukan ditujukan untuk ikut melakukan rekapitulasi suara, tetapi sebagai langkah antisipasi jika muncul sengketa hasil perhitungan suara di sebuah TPS di kemudian hari.

”Tentu kami tidak ikut merekapitulasi. Tetapi polisi punya bukti yang siap digunakan dan bisa dijadikan pertimbangan hakim jika kelak muncul sebuah sengketa pemilu. Kami harapkan hasil yang diperoleh adalah hasil riil yang tidak diubah, dikurang, dan ditambah. Suara ini betul-betul riil suara rakyat,” ujar Sutarman.

Untuk itu, pihaknya kini terus mengikuti proses pengawalan rekapitulasi suara. Dia juga mengajak kedua belah pihak untuk ikut mengawal supaya tidak ada kecurangan.

“Dari TPS kita kawal ke PPS pada 10-13 Juli. Lalu rekapan suara dari PPS akan didorong ke PPK pada 14-16 Juli dan nanti ke KPU daerah 17-19 Juli lalu ke KPU Pusat pada 20-22 Juli dan kemudian penetapan suara oleh KPU. Kami kawal seluruhnya dan hindari gesekan. Saya harap masyarakat tidak terprovokasi,” tambahnya.

Dia juga berharap massa pendukung untuk menahan diri untuk tidak turun ke jalan merayakan kemenangan berdasarkan hasil quick count karena hal itu rawan memicu masalah.

Dimana sebelumnya, Kapolri beserta rombongan meninjau beberapa TPS di Jakarta dan sekitarnya. Seperti yang dilakukan Kapolri Jenderal Sutarman saat berkunjung langsung sejumlah TPS wilayah Bekasi, Jawa Barat, di Perumahan Cluster River Town, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Saat tiba di lokasi, Sutarman disambut ibu-ibu yang ingin memberikan suaranya di TPS dan saat itu pula tanpa basa-basi, ibu-ibu itu menghampiri Kapolri untuk berfoto bersama.

Seorang ibu bernama Setiawati (47), mengaku terkejut atas kunjungan Kapolri. Dia pun salah seorang warga yang meminta foto bersama. “Pak foto dulu,” ujar Setiawati.

Saat dimintai tanggapannya terhadap respon masyarakat yang demikian, Sutarman mengatakan hal ini membuktikan masyarakat masih memberikan harapan terhadap pemilu dan aparat kepolisian.
"Selama ini masyarakat hanya melihat lewat TV. Jadi sekarang tahu betul pemimpin Polri," kata Sutarman.

Momen itu juga tidak hanya diterima Kapolri, pejabat lainnya juga menerima perlakuan yang sama seperti yang dialami Brigjen Pol Boy Rafli Amar. (Delly M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar