Buton, Metropol - Jelang hari Bhayangkara ke 68 jajaran Polres Buton menggelar kegiatan bedah rumah di wilayah hukumnya. Tepatnya di Kelurahan Kahulungaya, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, pada hari Sabtu, 14 Juni 2014.
Kali ini yang mendapat giliran bantuan bedah rumah tersebut adalah pasangan suami istri La Nduse (85) dan Wa Ani (45).
Selain memberikan bantuan bedah rumah, Polres bekerja sama Pemerintah dan masyarakat setempat juga memberikan bantuan perabot rumah tangga, seperti kasur, Panci, sejumlah bahan sembako serta kargo.
Untuk diketahui La Nduse dan Wa Ani dikaruniai satu putra yang bernama Zunaidi kini baru menamatkan studi SMP nya. Pasutri itu dinilai pantas mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut karena sudah berpuluh-puluh tahun rumahnya berukuran kecil itu kondisinya sudah rusak dan tidak mampu lagi diperbaiki. Alasanya, La Nduse tak mampu lagi bekerja karena selain usianya tua, juga sejak beberapa tahun lalu Ia hanya terbaring ditempat tidur karena sakit berat.
Untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, tak ada jalan lain Wa Ani harus menjalankan perannya selain mengurus dapur juga harus mencari nafkah.
Wa Ani bekerja mengumpulkan pasir di pantai yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumahnya. Pasir itu kemudian di jualnya kepada warga yang membutuhkan, dengan harga RP 450 per truk. Bila yang membutuhkan pasir berkurang, Sang nenek itupun rela mencari jalan lain. Yakni mencari daun Belinjo di hutan untuk di jualnya kepasar. Bila dirata-ratakan, hasil kerja keras Wa Ani setiap bulanya hanya kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu.
Yang sangat menyedihkan lagi, Zunaidi yang masih duduk di bangku SMP itu juga terpaksa harus membantu ibunya dengan memecahkan batu untuk dijualnya. Meskipun harus membagi waktu untuk belajar dan bekerja, Zunaidi tetap saja bersabar karena demi meringankan beban ibunya.
Tidak hanya itu, pada hari yang sama, jajaran Polres Buton juga membangun rumah salah seorang janda warga Kelurahan Kambula-Mbulana, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton bernama Wa Ode Huse. Sang ibu beranak dua itu kini tinggal di rumah iparnya. Sejak sekitar 30 tahun lalu ingin memiliki rumah sendiri namun belum mendapat ridha tuhan.
Juga melalui uluran tanggan Polres Buton bekerjasama dengan pemerintah kelurahan setempat, Wa Ode Huse yang bekerja sebagai penjual roti itu akhirnya dapat memiliki rumah sendiri. Selain itu, Polres juga memberikan bantuan perabot rumah tangga, seperti kompor, oven, serta terigu.
Sebelumnya, beberapa anggota Polsek Pasarwajo Polres Buton bersama pemerintah setempat melakukan survey di wilayah tersebut. Alhasil, yang dinilai layak untuk menerima tersebut adalah pasangan suami istri bersama sang janda anak dua tersebut.
Kegiatan sosial Polres Buton tidak hanya dilakukan saat ini saja. Kurang lebih hampir dua tahun terakhir sejak AKBP Drs M Fahrurrozi Sst MK Dilp QM menjabat Kapolres Buton, kegiatan bedah rumah terhadap warga miskin di wilayah Polres Buton sudah terhitung 11 kali.
Terkhusus kepada ibu Wa Ani kata Fahrurrozi, pihaknya memberikan bantuan kargo selain perlengkapan rumah tangga karena Wa Ani bekerja mengangkut pasir. Kargo itu dapat digunakan untuk mengangkut pasir agar bebannya dapat berkurang. Begitu pula kepada Wa Ode Huse janda anak dua itu.
Kepada Metropol dua penerima bantuan tersebut mengaku sangat berterimakasih kepada Kapolres Buton Atas bantuan yang diberikan. Dengan bantuan tersebut mengaku beban mereka dalam menjalani hidup akan berkurang.
Kegiatan bedah rumah yang dipimpin langsung Kapolres Buton AKBP Drs M Fahrurrozi Sst MK Dilp QM itu tampak berbeda dengan sebelumnya. Biasanya proses bedah yang dilakukan pihaknya disaksikan langsung oleh pemilik rumah, sedangkan kali ini proses pembedahan pemilik rumah diinapkan di salah satu Hotel setempat, agar hasilnya lebih berkesan.
Ucapan terimakasih selain dari penerima bantuan tersebut, juga sejumlah warga setempat yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut.
Bahkan, tidak sedikit warga yang merasa terharu hingga meneteskan air mata setelah melihat rumah pasutri dan sang janda tersebut sudah jauh lebih bagus dari sebelumnya. Rumah Pasutri sebelumnya hanya berdindingkan anyaman irisan bambu atau jelaja dengan kondisi penuh lubang, kini seutuhnya telah berdindingkan papan yang tampak rapi dipoles dengan cat warna kuning. (Adnan/Daksan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar