Senin, 19 Mei 2014

New Port Tanjung Priok Pelabuhan Istimewa

Jakarta, Metropol - Pembangunan Pelabuhan Terminal Kali Baru atau New Port Tanjung Priok, digadang-gadang sebagai Pelabuhan Istimewa. Akan terus dilanjutkan, mengingat fasilitas pelabuhan yang ada seperti Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak bisa diandalkan keseluruhannya, dalam menampung proses bongkar muat barang dan fasilitas tampung petikemas. Sehingga barang masuk dan keluar terganggu dan mengakibatkan terjadi keterlambatan.

Walaupun pembangunan Pelabuhan Kali Baru mengalami masalah dalam hal investor asal Jepang yakni Mitsui yang pernah mengatakan mundur, karena pelaksana proyek tetap menggandeng Mitsui kembali, setelah terjadi kesepakatan bersama.

Atas dasar itu, Direktur Utama Pelindo II, RJ. Lino pun optimis, bahwa New Port Tanjung Priok merupakan pelabuhan istimewa. “Proyek ini sungguh luar biasa. Hebat sekali offernya. Belum dibangun sudah dikasih uang. Biasanya jadi dulu terus sebagian dari pendapatan, uang muka dan sewa,” jelas RJ. Lino beberapa waktu.

Proyek New Port Tanjung Priok diprediksikan akan dioperasikan akhir 2014, pada Fase I yang terdiri dari terminal konteiner yang masing-masing memiliki kapasitas 1,5 juta TEU’s dan dua terminal product. Pembangunan terminal tahap I akan selesai 2018 dan tambahan kapasitas 4,5 juta TEU’s.

Pemilihan Mitsui sebagai investor yang sudah dipercaya untuk membangun terminal I Pelabuhan Kali Baru atau New Port Tanjung Priok. Pemilihan investor Mitsui ini penunjukkan langsung diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Share Holder Agreement (SHA). Menurut RJ. Lino penandatanganan SHA merupakan kelanjutan dari Memorandung of Agreement (MoA) antara Pelindo II dengan Mitsui, yang sudah kesepakatan sebelumnya pada 25 Februari 2014. Mitsui juga berperan sebagai preferred bidder, yakni mitra kerja untuk pembangunan, pendanaan dan pengoperasian terminal I New Port Tanjung Priok. (Delly M.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar