Jakarta, Metropol - Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Workshop Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi wartawan Media Massa, di Balai Pendidikan dan Pelatihan BNN, pekan lalu.
Dalam kesempatan ini, Kepala BNN, DR. Anang Iskandar menaruh harapan besar agar para jurnalis dapat memberikan pemberitaan yang tepat dan lengkap tentang permasalahan narkoba yang sedang dihadapi. Menurut Kepala BNN, realitas yang ada di tengah masyarakat adalah kurangnya pemahaman tentang masalah pengguna narkoba yang masih dianggap kriminal.
“Masyarakat bukannya tidak paham, tapi belum melek betul tentang apa itu masalah adiksi yang dialami oleh pengguna narkoba, sehingga ketika pandangan masyarakat seperti itu, permasalahan narkoba tak kunjung usai,” kata Kepala BNN.
“Karena itulah, peran media sangat besar dan dituntut kreativitasnya untuk menyampaikan pesan-pesan tentang bahaya narkoba. Dengan harapan masyarakat jadi lebih paham mengenai bagaimana penanganan yang ideal terhadap pengguna narkoba,” pungkas Anang.
Anang menambahkan, bahwa ada dua isu penting yang harus dipahami bersama, pertama masalah supply dan demand. Keduanya adalah bentuk kejahatan. Tapi yang membedakan adalah penanganannya. Ketika menghadapi demand, yaitu perkara pengguna narkoba yang tertangkap, maka hukumannya adalah tidak ditahan tapi direhabilitasi. Sementara dalam perkara supply, yang terkait peredaran narkoba, maka penjahatnya harus diberantas dengan keras dan tegas. (Kamal/Huas BNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar