Minggu, 02 November 2014

Panglima TNI Jamin Keamanan Investor Asing

Jakarta, Metropol - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, memastikan seluruh jajaran anggota TNI akan berusaha semaksimal mungkin menjaga ketentraman wilayah Indonesia, sebab hal itu akan memberi dampak pada kesediaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

”Para investor silahkan masuk. Jajaran TNI siap memberi jamin keamanan bagi para investor di Indonesia,” tegas Panglima TNI saat membuka acara ceramah Ekonomi Prof. Gustav F. Papanek, seorang Profesor Emiritus bidang Ekonomi dari Universitas Boston, sekaligus Presiden Boston Institute for Developing Economies (BIDE), di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta, (30/10).

Panglima dalam rilisnya menekankan, bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam pembangunan sektor ekonomi. Karenanya demografi yang akan dinikmati Indonesia harus dimanfaatkan sebaik mungkin. 
“Bonus demografi itu dapat menjadi peluang. Sekaligus sebagai ancaman bagi bangsa. Ancaman datang saat Sumber Daya Manusia (SDM) nya tidak siap atau sebaliknya,” tukasnya.

Panglima TNI, menambahkan hubungan antara pertahanan dan kesejahteraan, bagaikan dua sisi mata uang. Sebuah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, dapat dipastikan kekuatan militernya terbangun dengan baik.

Sementara Prof. Gustav F. Papanek yang telah aktif di Indonesia sejak awal tahun 1960-an pada makalah yang dipaparkannya, bertajuk Economic Choices Facing the New President (Pilihan Ekonomi yang dihadapi Presiden baru), mengatakan pentingnya wawasan dalam berbagai disiplin ilmu bagi para perwira TNI, termasuk pengetahuan tentang perekonomian. 

Hal ini, juga sejalan dengan upaya peningkatan profesionalisme prajurit, salah satu langkah yang dilakukan adalah mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang perkembangan yang terjadi di luar TNI.

Dia mengakui bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup seluruh rakyatnya. Perbaikan taraf hidup tersebut dapat dilakukan dalam periode pertama masa jabatan Presiden baru, dengan cara menggapai 10 persen angka pertumbuhan pendapatan nasional per tahun. Serta menciptakan 21 juta lapangan kerja yang layak dan produktif selama lima tahun. (Kamal/PuspenTNI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar