Jumat, 19 September 2014

Pelayanan di IKT Dikeluhkan Para Ekspedisi

Jakarta, Metropol - Terjadinya pemaksaan secara halus oleh pihak manajemen PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT), dalam bongkar muat kendaraaan mobil dari dermaga pelabuhan Tanjung Priok ke Dermaga IKT, membuat para ekspedisi mengeluh. Dikarenakan faktor bongkar muat yang dilakukan tidak profesional. Hal ini menyebabkan beberapa kendaraan mengalami kerusakan.

Salah seorang ekspedisi mengatakan kepada Metropol, bongkar muat di IKT, tidak jauh bedanya dengan dermaga yang ada di pelabuhan Tanjung Priok. Mereka seenaknya menurunkan mobil dari atas kapal. Bahkan, kata salah seorang ekspedisi lagi, mobil jenis beko yang diturunkan dari kapal sampai rusak, dan pemilik marah-marah.

“bagaimana tidak komplain, cara kerjanya, asal-asalan. Yang saya tidak mengerti, kenapa kita tidak dapat mengontrol dan diberikan peluang untuk ikut membantu pemilik barang tersebut. Seperti di pelabuhan Tanjung Priok,” kata Anton salah seorang ekspedisi.

Menurutnya, tenaga kerja yang kita miliki dijamin sama baiknya tenaga kerja yang dimiliki IKT. “Persoalannya, apakah peluang itu ada,” kata Anton lagi.

Namun dari sisi lain, pemindahan bongkar muat barang mobil dari dermaga konvensional ke dermaga IKT, secara hukum belum jelas. Hal ini dikatakan oleh juru bicara Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Sofyan Gumelar. “Sejauh ini belum ada ketentuan yang jelas mengenai pemindahan itu,” ujarnya.

Selama ini bongkar muat di dermaga 006, masih ada dan tetap berjalan. Sedangkan mengenai tarif di dermaga konvensional hanya mencapai Rp 300 ribu, termasuk penumpukkan satu minggu. Di IKT selama 3 hari dikenakan biaya Rp 600 ribu, belum lagi ada pungutan yang tidak jelas di IKT.

Menyoal masalah tarik menarik bongkar-muat barang mobil di IKT dan kurang maksimalnya pelayanan disamping adanya indikasi pungli, pihak manajemen IKT membantah tuduhan itu. Menurut Armen Amir selaku Direktur Utama saat dikonfirmasi diruang kerja baru-baru ini mengatakan, pelayanan cukup maksimal kita berikan. Bahkan tenaga kerja yang kita pekerjakan, orang profesional semua.

“Mereka punya sertifikasi dari Kementerian Tenaga Kerja,” kata Armen Amir.

Namun disinggung mengenai pungli, Armen membantah keras. “Itu tidak benar. Silahkan buktikan. Jika ada, langsung saja lapor polisi. Tidak usah ragu-ragu,” tegasnya.

Dermaga IKT merupakan terminal kendaraan pertama dan terbesar di Indonesia. Kami menyiapkan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran arus kiriman kendaraan dengan fasilitas modern. “Begitu juga tenaga kerja yang ada,” lanjut Armen. (Delly M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar