Sabtu, 03 Mei 2014

Majukan Pertanian Indonesia, Prabowo Rangkul 8 Parpol

Jakarta, Metropol - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyambangi kantor DPN HKTI di lingkungan Kementerian Pertanian RI, Senin (28/4). Kunjungan dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi HKTI ke 41.

Dalam acara syukuran yang berlangsung sederhana tersebut, Prabowo datang bersama Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Jafar Hafsah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Winarno Thohir dan Wakil Ketua Umum HKTI Rachmat Pambudy.

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan bahwa HKTI adalah organisasi advokasi yang terbuka kepada semua individu yang ingin berjuang memajukan pertanian di Indonesia.

"Saudara-saudara dapat melihat sendiri, bagaimana saat ini kepengurusan DPN HKTI terdiri dari kader-kader terbaik bangsa yang berasal dari banyak partai politik. Saya lihat disini, di ruangan ini, ada pengurus DPN HKTI dari delapan partai politik," kata Prabowo.

Lebih lanjut, dikatakan, urusan pangan adalah salah satu urusan utama bangsa. Menurutnya, bangsa yang lapar tidak akan dapat bekerja dan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk negara dan kehidupan masyarakatnya.

"Bangsa yang tergantung impor, akan selamanya menjadi mainan asing. Bangsa kita harus swasembada pangan, tidak boleh terus menerus bergantung pada belas kasihan bangsa lain," tegas prabowo.

Dalam acara tersebut, Prabowo juga menyampaikan bahwa alasan dirinya mendirikan partai politik karena keterbatasan HKTI sebagai organisasi advokasi yang hanya bisa menyampaikan masukan kepada pemerintah saja.

"Kemampuan HKTI dalam menyejahterakan petani dan meningkatkan produksi pangan sangat terbatas. HKTI bergantung pada pemerintahan yang mau mendengarkan dan bertindak akan keluh kesah petani," ujarnya.

Karena alasan itulah, akhirnya Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk maju ke gelanggang politik dan memperjuangkan aspirasi para kaum tani di Indonesia secara nyata.

"Selama ini sektor pertanian diabaikan, haluan orientasi ekonomi pemerintah kita keliru. Menyadari keterbatasan ini, saudara bisa perhatikan bagaimana banyak kader HKTI sekarang juga berjuang bersama saya di jalan politik," tutup Prabowo. (Red/ANT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar