Sabtu, 03 Mei 2014

Hari Buruh Polri Siaga Penuh

Jakarta, Metropol - Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2014, atau disebut May Day, Polri telah mempersiapkan dalam pengamanan hari buruh tersebut. Kesiapan Polri bagi pengamanan pada hari buruh, tidak lain untuk memberikan kenyamanan bagi buruh yang memperingati dan bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya.

Sebagai pimpinan Polri, Jenderal Polisi Sutarman menghimbau kepada para buruh dalam memperingati hari buruh, sebaiknya tidak menciptakan hal-hal yang kurang kondusif. “Kami sudah koordinasi berbagai kelompok masyarakat,” kata Sutarman.

Menurutnya, dalam menggelar kegiatan nanti, jangan melahirkan provokasi-provokasi. Sebaiknya peringatan hari buruh dilakukan bersama-sama perusahaan masing-masing.

“Karena hanya memperingati, tentunya bisa dilingkungan perusahaan dengan tumpengan atau bakti sosial,” kata Sutarman.

Kegiatan seperti tumpengan dan bakti sosial lebih berguna dibandingkan dengan turun ke jalan. “Kalau seluruh masyarakat lakukan peringatan dengan bakti sosial untuk bantu masyarakat yang membutuhkan akan terjalin rasa sosial dan solidaritas,” ungkapnya.

Senada dengan Kapolri, Wakapolri menghimbau agar buruh memanfaatkan hari libur May Day, melakukan tasyakuran dari pada demo. “Sebaiknya hari libur melakukan kegiatan tasyakuran di liburan. Masa hari ulang tahun dipakai merusak-rusak. Hari ulang tahun itukan syukuran,” kata Wakapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti kepada wartawan.

Wakapolri juga menyarankan agar para buruh membuktikan kepeduliannya kepada masyarakat dengan kegiatan bakti sosial. "Hari ulang tahun itu kan syukuran, sedikit makan-makan itu kan hari ulang tahun namanya, atau ada sedikit rezeki kita ke panti-panti sosial itu kan lebih bagus. Tetapi kalau tetap turun ya masa kita enggak kasih, kan tetap juga mereka akan turun juga," sambung dia.

Wakapolri menambahkan kegiatan seperti tumpengan dan bakti sosial lebih berguna dibandingkan dengan turun ke jalan.

"Kalau seluruh masyarakat lakukan peringatan dengan bakti sosial untuk bantu masyarakat yang membutuhkan akan terjalin rasa sosial dan solidaritas," ujarnya.

Kesiapan Polri dalam bentuk siaga penuh telah ditetapkan oleh Kapolri Jenderal Pol Sutarman dalam bentuk pertemuan melalui video conference kepada seluruh Kapolda.

Melalui siaran persnya, telah menyusun skenario pengamanan untuk mengawal aksi turu ke jalan buruh pada hari H diseluruh Indonesia. “Tapi harapan kita, teman-teman itu sudah merancang semua kegiatan untuk para buruh,” kata Agus Rianto, Kabag Penum Divisi Humas Polri.

Agus juga mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara aksi buruh. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memonitor jalannya aksi agar tetap berlangsung secara damai dan tertib. "Jadi kita monitor, koordinasikan dengan pihak yang kita tuju, termasuk apabila melintas jalan umum, kita informasikan kepada pengguna jalan lain," ungkapnya.

Ketika disinggung mengenai jumlah personil Polisi yang akan dikerahkan untuk mengawal aksi buruh turun ke jalan tersebut, Agus mengatakan, itu tergantung kebutuhan tiap-tiap daerah. "Ya tergantung kebutuhan, nanti dilihat apakah perlu pengerahan personil cukup besar. Tapi mungkin ada alokasi lain, daerah yang besar tentunya butuh kekuatan cukup besar," terang dia.

Agus juga menghimbau agar penyelenggara aksi demo buruh pada 1 Mei nanti wajib untuk melengkapi ijin kegiatannya ke pihak kepolisian. Minimal tiga hari sebelum kegiatan dilaksanakan. "Karena itu perintah Undang-Undang (UU)," tegasnya.

Bagi yang tidak mentaati aturan tersebut. Dia menegaskan, pihaknya tidak segan untuk menindak tegas penyelenggara aksi sesuai dengan ketentuan. "Apakah nanti kita tidak akan berikan ijin ataupun kita bubarkan nanti kan kita lihat situasi yang ada," ungkapnya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar