Selasa, 06 Maret 2012

RAKOR PENERANGAN TNI 2012 SE-INDONESIA


Jakarta ,Metropol

Pusat penerangan [Puspen] TNI menyelenggarakan Rapat kordinasi penerangan [Rakorpen] TNI,yang di buka oleh Kasum TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo, di Aula Gatot Soebroto, Cilangkap Jakarta Timur belum lama ini. Kegiatan ini di ikuti oleh 104 Orang Peserta terdiri dari, 18 Orang dari Mabes TNI dan Kemhan RI, 47 Orang TNI AD, 20 orang, TNI AL dan 23 orang, TNI AU serta 6 orang sebagai peninjau. Mengangkat tema ”Dengan Komitmen dan Konsistensi Yang Tinggi Penerangan TNI Siap Mentransformasikan Informasi Guna Mendukung Tugas Pokok TNI”

Terselenggaranya Rakor ini mengacu pada tugas pokok Puspen TNI yaitu menyelenggarakan trasformasi penerangan TNI secara terpadu dan mengembangkan sistim informasi penerangan untuk mendukung tugas pokok TNI. Pelaksanaan tugas tersebut. Puspen TNI punya fungsi utama sebagai berikut, pertama, penyelenggaraan publikasi penerangan TNI untuk memberikan informasi resmi kepada prajurit dan masyarakat, kedua, penyelenggaraan produksi dan dokumentasi yang berhubungan dengan peliputan obyek kegiatan penerangan TNI, ketiga, penyelenggaraan pengelolaan informasi dan komunikasi melalui media massa untuk membentuk dan menciptakan opini guna kepentingan TNI. Keempat, penyelenggaraan pengembangan sistem informasi penerangan sesuai dengan fungsi penerangan militer.

Tujuan acara Rakorpen ini untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang penerangan dengan tujuan mendapat kesatuan persepsi, implenmentasi dan sinergitas antara komuniti penerangan dalam pelaksanaan tugas bidang penerangan, Rakorpen TNI ini, tiga tahun baru di laksanakan lagi, ”ujar Kapuspen TNI.

Dalam acara Rakor ini para peserta mendapatkan pengarahan dan diskusi seputar isu penting penerangan yang berkembang sekarang ini, sebagai narasumber Rikard Bagun dan Rosalina Silalahi juga diisi dengan pembekalan dari Asintel Panglima TNI Mayjen Tisna Komara, Kapuskom publik Kemhan RI Brigjen TNI Hartind Asrin, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E, Kadipen TNI AD Brigjen TNI Wiryantoro, Kadispen TNI AL Laksma TNI Untung Suropati dan Kadispen TNI AU Marsma TNI Azman Yunus.

Rikard Bagun dalam makalahnya menyoroti ”Pemanfaatan Media Massa Dalam Mentrasformasikan Informasi TNI”. Menurutnya, Media massa termasuk ruang publik yang diperebutkan dalam pengertian positif, termasuk oleh TNI. Perlu upaya untuk meraih ruang publik dalam media massa agar memperoleh efek publikasi dan efek demonstratif atas apa yang hendak disampaikan ke masyarakat luas.

Khusus untuk TNI sebagai salah satu lembaga stategis negara, ruang di media massa sesungguhnya sangat terbuka lebar. Tantangannya tentu saja bagaimana TNI memanfaatkan peluang itu untuk menyebarkan informasi kekalangannya sendiri, para pemangku kepentingan, atau ke publik.

Tantangan itu jangan dibesar-besarkan pula karena sesungguhnya dari kalangan media massa sendiri sangat membutuhkan informasi dari TNI untuk diteruskan ke masyarakat.

Antara TNI Media massa memang terdapat hubungan simbiotik dalam kepentingan pengelolaan informasi publik.

Sedangkan Rosiana Silalahi sebagai narasumber kedua, memaparkan ”TNI dan Media,Teman atau Lawan”. Dimana kerja wartawan mencari informasi, news value, pengumpulan fakta, verifikasi dan berita, sehingga media cetak sekarang mengacu kepada entitas bisnis, media adalah industri, menghadapi persaingan yang ketat, kecepatan memberitakan adalah kunci kemenangan, akurasi dan kecepatan, mencari informasi dengan berbagai cara dan tidak mengenal hari libur.

Jika demikian, bagaimana dengan kesiapan TNI? Untuk itu, suka atau tidak media sekarang sudah jauh berkembang.”Maka Perlu beradaptasi atau tertinggal jauh, karena media membutuhkan anda, maka kenali media yang memiliki kredibilitas dan jadilah narasumber yang baik,”kata Rosiana Silalahi. (Kamal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar