Jakarta, Metropol - Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono mengatakan, "kampus harus terbebas dari narkoba agar mahasiswa dapat belajar dengan tenang, sehingga mempunyai prestasi akademik yang tinggi," kata Wahono.
Ia mengatakan pihak kampus sudah melakukan konsultasi dengan BNN dan segala persyaratan akan dipenuhi, sehingga akan semakin mempersempit ruang gerak para pengguna narkoba.
"Perguruan tinggi harus mampu menciptakan mahasiswa yang tangguh dan berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa," katanya.
Menurut dia, jika terealisasi pembangunan pusat rehabilitasi maka kampus tersebut merupakan yang pertama di Tanah Air yang memiliki pengobatan bagi pecandu narkoba. "Jangan sampai narkoba merusak kehidupan para mahasiswa," katanya.
Rehabilitasi tersebut, katanya, akan digunakan untuk membantu para pengguna narkoba ditingkat kampus hingga warga sekitar sehingga mereka bisa terbebas dari pengaruh barang yang merusak tubuh tersebut.
Sementara itu, Kepala BNN Pusat Anang Iskandar mengatakan peredaran narkoba yang telah marak di kampus, sehingga diperlukan penanganan secara khusus. Untuk itu perlu menyiapkan pusat rehabilitasi.
"Kepengurusan pusat rehabilitasi di kampus akan diisi dari kepolisian, BNN dan pihak kampus sendiri," katanya.
Ia mengakui peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa di kampus sangat sulit dilakukan jajarannya sendiri, karena universitas mempunyai otonomi tersendiri.
Selain didirikan tempat rehabilitasi, BNN juga mempunyai program lainnya seperti lomba kampus bersih narkoba di Indonesia. (Red/Humas BNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar