Jumat, 30 September 2011

Pelindo II Mendukung Percepatan Pengembangan Wilayah Indonesia Timur.

 
Jakarta, Metropol - PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II, akan mendukung percepatan  pengembangan ekonomi wilayah Indonesia timur, dalam hal ini pembangunan  bidang infrastruktur, yaitu pelabuhan sorong. Karena  Sorong dapat berperan sebagai pelabuhan pendukung yang mampu menjadi alternatif   ditribusi strategis untuk wilayah sekitarnya.

Hal ini membuat PT. Pelindo II mengambil inisitif untuk membangun, karena dilihat dari segi  potensi angkutan Peti  Kemas diwilayah bagian timur, terutama Pelabuhan Sorong sangat potensi. Volume tampung untuk Peti Kemas dan kapal ukuran besar dengan muatan lebih dari 3.000 TEU,s dan potensi menjadi West Pasific Hub Port, letaknya sangat strategis.

Mendasari hal itu, PT. Pelindo II dan konsorsium penghubung, PT. Pelindo IV, PT. Samudra Indonesia, PT. Meratus Lines, PT. Salam Pasific Indonesia Lines, PT. Tempuran Emas,  PT. Tanto Intim Line, PT. Pembangunan Perumahan dan Pemerintah  Daerah Sorong, menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU), yang di saksikan Menteri Perhubungan Fredy Numberi.

“Biaya mengirimkan satu TEU,s Peti Kemas dari Tanjung Priok keJayapura kurang lebih 19 juta Rupiah. Jadi kalau kita bisa menghubungkan Pelabuhaqn Sorong, berapa biaya bisa di hemat, “kata RJ Lino, Dirut PT. Pelindo II.

Pelabuhan Sorong lokasi tepat di kawasan timur maupun kawasan Nesw Pasific untuk di kembangkan sebagi pusat distribusi angkutan Peti Kemas, karena dapat melayani wilayah Philipina yang hanya bejarak 1.500 Km dan Coirns Australia yang berjarak 2. 300 Km. “Nanti wilayah ini akan mampu memberikan pelayanan untuk rute kapal dari Jakarta, Surabaya, Makssar, Jayapura, Marauke, Ambon, Timur Leste, Darwin ( Australia), Coirns (Australia), Port Mores bahkan hingga New Caledonia,” ujar RJ. Lino lagi.

Kementerian PerhubunganFredy Numberi sangat mendukung inisiatif PT. Pelindo II mengembangkan wilayah-wilayah di luar pulau Jawa dan Bali, terutama Indonesia timur. “Sebagaimana dicanangkan oleh Presiden RI,” ujarnya.

Wilayah Indonesia Timur adalah wilayah yang menarik untuk dikembangkan, karena volume Peti Kemas yang berkembang secara seknifikan dari tahun ke tahun. PT. Pelindo II, optimis, ada sekitar 700.000 TEU,s dapat dikembangkan. Sebagai perbandingan pada tahun 2009, terminal Peti Kemas terbesar dan tersibuk di Papua Nugini, hanya dapat menampung sebayak 135.000TEU,s. (Delly M.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar