Sabtu, 07 Mei 2011

Kerjasama Indonesia - China Dalam Ekspor Komoditi Gaharu


Newsmetropol.

Kerjasama Indonesia-China dalam hal ekspor jenis Flora Gaharu (Agarwood) dengan produk bernilai ekonomi tinggi, berupa kayu berarorama wangi yang berasal dari jenis pohon tropis aguilaria SP, yang terinfeksi sejenis cendawan (Fungi), berwarna cokelat terang hingga cokelat tua, bahkan mendekati warna hitam, tergantung resinnya.

Sekitar 15 spesies Aguilaria SP, 6 jenis diantaranya di indikasikan terdapat di Indonesia (Aguilaria Malaccensis, A. Microcarpa, A. Hirta, A. Beccariana, A. Cumingiana dan A. Filaria. Jenis-jenis tersebut diatas, Aguilaria Malaccensis adalah tanaman penghasil Gaharu berkualitas terbaik dengan nilai jual tinggi.

Nilai ekonomi Gaharu terus meningkat dalam perdagangan internasional baik untuk kepentingan bisnis maupun untuk keperluan ilmu pengetahuan dan sosial budaya. Melalui Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Asosiasi Gaharu Indonesia (ASGARIN), ekspor perdana Gaharu ke China dalam launching yang bertempat di Plaza Manggala Wanabakti, Jakarta, baru-baru ini dan dihadiri Duta Besar RRC untuk Indonesia, Menteri Kehutanan dan segenap Anggota ASGARIN. “Adanya kerjasama ini, memberikan keuntungan. Karena tidak melalui broker yang selama ini, petani selalu dirugikan. Dan adanya perdagangan langsung, kedua pihak diuntungkan,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kepada wartawan.

Disamping itu, kata M ashur Ketua Umum ASGARIN, kualitas dan mutunya baik. “Karena jenis pohon ini merupakan budidaya alam yang dapat menghasilkan satu pohon 600 Kg. inikan membuktikan betapa potensi perlu dikembangkan,” kata Mashur.

Sebagai ketua ASGARIN, meminta kepada pemerintah sebagai otoritas, agar memperhatikan petani perkebunan Gaharu diberdayakan, supaya hasilnya lebih baik dan dapat di ekspor lebih cepat ke mancanegara. Diketahui produk Gaharu yang diperdagangkan secara nasional maupun internasional berbentuk serpihan (Chips), balok kayu (Block), abuk (Powder) dan minyak (Oil). “Perdagangan Gaharu ke mancanegara sudah diatur dalam konvensi CITES (Convention International on Trade Endangered Species of Flora and Fauna) dan jenis ini terdaftar dalam appendiks II CITES,” kata Masyhud Kepala Pusat Humas Kehutanan kepada wartawan.

Adapun negara utama tujuan ekspor Gaharu Indonesia adalah Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura dan Hongkong, ekspor tahunan Gaharu dari Indonesia dalam 5 tahun terakhir berkisar 170 ton sampai dengan 573 ton.

Meningkatnya permintaan pasar Gaharu internasional membuka peluang perdagangan komoditi ke RRC. RRC merupakan salah satu penyerap paling besar. Peluang ekspor Gaharu ke RRC belum dapat dimanfaatkan secara langsung oleh eksportir Indonesia karena hambatan perdagangan antar kedua negara. Untuk memulai ekspor ke RRC, beberapa kali diadakan pertemuan intensif antar kedua negara.

Awal tahun 2011, merupakan momentum terlaksananya ekspor langsung Gaharu Indonesia ke RRC sebesar 4.000 Kg jenis A. Filaria bentuk blok. (Kamal/MP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar